Tuesday, March 21, 2017

Writers Detective/Thriller

By Fitrah Tanzil


This is first time for me, writing an article in English. Fxxk, I'm late to do this, when most of my friend has doing this many-many years ago. Haha..


Ok, the only theme that slight in my mind now, is just my daily life with my Gang in Whatapps. We called Detective/Thriller Writer Group. Like every other thing, these has a story. Story that linked with my blog Wall of Ftroh.

The story started long time ago. I got apprehension in my life, thing that bother me. "Are there any good books in this country? Are there any detective writers in Indonesia? or Apakah ada penulis detektif di Indonesia?" A question that I ask Google, and he said nothing. These no article about "any detective writers in Indonesia?" Or some list like that. When nobody write about it, so what if I write about it?

I listed some Indonesian books that I concern. Like Metropolis, Katarsis, Negeri Para Bedebah, and stuff like that. Make it from my favorite to least favorite. Talk about whos writer, et cetera, and done. It just an article that I thing good for me. I don't expect more.

But voila! My article bump me.

It make no body to become somebody. An article that PUNCH me with alot of viewers. And then a stranger write a comment below it. "I like your article Dude! I have similiar theme like you to, come and visit my page." His name is Ronny Mailindra. At the time, I don't have a clue "who is this guy?" I Googling and Voila, his a senior writer in Bengkel Kepenulisan DKJ. So I follow him in Twitter.

Two month after that, a friend of mine in Bandung ask me "Do yo know Rencana Besar karya Tsugaeda?"

"Tsugaeda who?"

"Tsugaeda an Indonesian writer?"

"I never heard about him."

And she said. "For God Sake, you must read his work!"

Then like always, I start Googling and researching. And I found his name, unexpected in list that Ronny Mailindra created. Oh dank, so this is famous young thriller writer from Indonesia, Tsugaeda. I start searching for his books, and you know its SHOCK me. This guy really talented with his prose. Yeah, I often compare him with another good author Fandi Sido from Kompasiana. Damn, both of they are so badass!

Weeks after that.

When I research for my book project. I’m Googling about local detective, and theme like “teka-teki Detektif!” With this keyword, Unfortunately I found interesting weblog with a talented writer.

His name si Irfan Nurhadi with his blog Inurhadi Wordpress. In the beginning, I just stalking his blog. But suddenly he appear in my weblog, amaze me with his comment in my article. Bump my head with his knowledge. Damn, we had long chat about detective fiction, he has alot of thing in his mind about it. How he very enthusiast regard the genre. And then we connected in Twitter, haha..

The story continue, roughly every day we talk about thriller fiction in Twitter.

And Tsugaeda, saw good prospect here, and he said. "Hei, what if we create exclusive blog about Indonesia Thriller? The one that make us BIG!" That great idea. And again, he surprise me. From nowhere he already done create the account with rare name "Thriller ID" plus he make the weblog too, damn brilliant. In start off, our purpose is daily update this social media, but again in the middle of road we distracted and have another busy thing.

Few month later, I found another one that common to us, an account in Twitter with his rare name, there is Detective ID. On accusation, I prejudice this account may be similar to NDI that puzzle oriented, or Conan Fans Club that crowd assembly, and so on. But the more I  glace and examined its. I know that I was wrong. This guy is literature oriented, and more than that, this guy not just Sherlock-Poirot bases, this is vast than that. This is true detective fiction enthusiast.

More often we communicate with him.

And then I meet that men behind it, M. Fadli, or we called Bang Fadli. He's  a journalist for certain music magazine, profession that make him can go to any music concert in Indonesia. More than us exactly, that he never lose his daily update on the social media Detective ID. 7 days a week and never hiatus. Fall for us, that rarely update for our account Thriller ID, hahaha..

The story goes on.

Detective ID grow from dozen followers to a thousand followers. His follower not only boys that enthusiast in Sherlock Holmes or detective fiction, but also many great talented young writers. And then M. Fadli has initiative, how about we create whatapps that contains alot of talented writers, youngster that in the future can make history for Indonesia. Absolutly, that great idea. And then as you can see, attendance Detective/Thriller Writers group in Whatapss.

Ok, that all, see you next time, haha..

Saturday, March 11, 2017

Debut dan Karakter Eksentrik

By Ftrohx


Sudah lama saya nggak membuka file Death Note. Tapi ketika membukanya lagi, rasa itu masih tetap sama. Asli ini film KEREN! Saya menikmati, bagaimana Tsugumi Ohba menuntun pembaca (atau penonton dalam versi film ini) menuju ke debut kemunculan L. Bagaimana si penulis menyiapkan semuanya hingga kemudian L. muncul di hadapan mereka. Ok, saya tidak ingin membahas Death Note lebih lanjut yang saya ingin bahas adalah Debut dari si Tokoh-nya. Bagaimana penulis dengan brilliant-nya mengeluarkan seorang karakter ke hadapan publik. Langsung saja, tanpa basa-basi di bawah ini adalah debut memorable dari karakter-karakter favorit saya.


01. James Moriarty (Sherlock Holmes 2011)



Saya suka tokoh yang dibangun dengan perlahan kemudian menjadi sebuah legenda. Dan sosok ini James Moriarty (Jared Harris) adalah salah satunya.

Cerita dmulai dari tahun sebelumnya. Dia berada di dalam kereta kuda yang gelap, sosok yang hanya bisa kita lihat tangan dan pistolnya saja. Tapi, aura itu begitu kuat, sampai-sampai hantu tanpa kepala di Sleepy Hollow ibarat cuma boneka Cowboy dari Toy Story. Kita dibuat bertanya-tanya bukan hanya tentang siapa Moriarty, tapi siapa aktor yang cukup hebat untuk berperan sebagai dirinya.

Serta plot apa yang akan mereka buat supaya Holmes benar-benar hancur dan mati. Asli, saya memberi aplause pada Guy Ritchie yang BERHASIL menyajikan kisah ini.

Masuk ke dalam film, adegan dibuka dengan Irene Adler yang membawa sebuah paket. Kemudian Irene bertemu dengan Sang Kaisar Kriminal di sebuah restoran favoritnya, tempat yang selalu ramai di siang hari.

Di sana terdapat sebuah tirai dan dari balik itu terdengar suara seorang laki-laki. Sosok yang kita tahu sebagai manusia yang paling berbahaya di seluruh Eropa. Lalu kejutanpun dimulai dengan satu ketukan di gelas, orang-orang yang ramai di restoran tiba-tiba berhenti. Kemudian pada ketukan kedua orang-orang mulai bangun, dan pada ketukan ketiga mereka semua beranjak pergi. Meninggalkan, hanya 2 orang yaitu Irene Adler dan Sang Moriarty.

"I don’t blame you, I blame myself!" Beuh kata-katanya nonjok banget. Kita bisa melihat jari kecil Adler yang bergetar mengangkat cangkir teh hangat, kita bisa melihat ketegangan di matanya, dan rasa takut akan kematian yang tak dapat dia tutup-tutupi. Huh, sebuah DEBUT terbaik dari karakter fiksi yang pernah saya tonton.


02. L. Lawliet (Death Note 2006)



Kemunculan L. memang tidak se-Grande Prof. James Moriarty. Tapi dia punya kenangan tersendiri untuk saya. Apalagi versi Live-Action yang diperankan oleh Kenichi Matsuyama ini.

Sama seperti Moriarty, sebelum jagoan kita ini muncul. Mereka membangun mitologinya dulu

L. yang legendaris, L. yang punya pengaruh besar, L. yang mampu menggerakkan semua polisi di seluruh dunia, dan seterusnya. Imajinasi dibangun sebelum fisiknya benar-benar muncul di hadapan kita. Di versi film kita disajikan bagaimana adalah sebuah LOGO di layar laptop yang menyala dan bicara sendiri. Dia menyajikan presentasi dan hasil statistik dari pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan Kira di seluruh dunia. Sangat mengesankan apalagi untuk saya yang waktu itu hanya anak SMA. Melihat semua sajian data itu. Ini orang keren banget.

Kemudian di saat kasus semakin panas. Di saat polisi sudah mentok pada jalan buntu, Watari mengantarkan mereka pada L. Lawliet yang menginap di Hotel di depan kantor polisi itu sendiri. Mungkin kalau di Jakarta di adalah Ritz Calton di Senayan yang tepat berada di depan hidung Polda Metro Jaya. Para polisi itu datang ke sana, dan L. ternyata tidak seperti yang mereka bayangkan, atau setidaknya kita para penonton awam bayangkan. L. bisa jadi siapapun, tapi di sana dia muncul sebagai anakmuda sederhana dengan kaos putih panjang dan celana jeans, plus sentuhan wajah tampan, rambut hitam gondrong, dan muka pucat zombie.

Dan satu hal bangsat dari dirinya adalah pernyataannya, bahwa dia adalah Detektif terbaik di seluruh penjuru bumi saat ini. Hahaha.. Lelucon klasik, yang belakangan saya tahu bahwa Sherlock sudah melakukan itu satu abad sebelumnya.


03. Eurus Holmes (Sherlock 2016)



Sama seperti dua tokoh yang saya sebut di atas. Eurus juga dibangun berdasarkan misteri. Semua orang dibuat bertanya-tanya apakah Sherlock Holmes punya saudara lagi selain Mycroft, saudaranya yang lain yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Sosok yang berbahaya sehingga identitasnya sangat dirahasiakan.

Lalu disinilah kita, di episode Lying Detective, episode terbaik Sherlock Holmes BBC One yang pernah saya tonton. Ada begitu banyak hint yang disajikan oleh Steve Moffat dan Mark Gatiss di film ini. Dia menyisipkan Eurus sedikit demi sedikit di antara dialog para tokohnya. Layaknya seorang ahli hipnotis mereka memasukan informasi itu langsung ke alam bawah sadar kita. Semua petunjuk tentang Eurus ada diantara percakapan-percakapan itu.

Ide besarnya adalah bahwa Eurus adalah hantu dari masa lalu Holmes, hantu yang membuatnya trauma sampai-sampai otaknya membuat dia melupakan bahwa Eurus pernah ada.

"Every choice you ever made, every path you've ever taken.. is your memory of Eurus." Luar biasa, saya suka bagaimana mereka membangun mitologi-nya. Saya suka perjalanan Eurus bersamaan Holmes menelusuri jalanan malam kota London, dan favorit saya yang paling mempesona adalah di bagian akhir. Di mana Eurus si Psikiater cantik mengungkap identitasnya sebagai saudari rahasia Holmes. Saya suka banget adegan itu sampai-sampai berulang kali saya tonton.


04. Hannibal Lecter (Silent of the Lambs)



Kita selalu suka dengan sebuah dongeng, kisah mencekam yang membuat kita bertanya-tanya sendiri; apa benar kisah itu ada? Apa benar sosok itu nyata?

Kisah tentang kanibal, manusia yang memakan daging manusia mentah-mentah. Lebih buruk lagi, dia bukan kanibal biasa, dia seorang yang mapan secara intelektual, Psikater yang sangat cerdas namun dengan sikap yang melampaui batasan moral.

Tidak itu masih belum cukup, dia lebih besar lagi dari itu. Bagaimana jika polisi, atau lebih tepatnya FBI begitu putusasa dengan sebuah kasus pembunuhan berantai. Mereka butuh konsultan di luar lembaga mereka yang bisa diandalkan. Seseorang yang hebat seperti Sherlock Holmes. Tapi mereka tidak punya Holmes, tak ada sosok jenius seperti itu di dunia nyata. Yang ada hanya satu nama, penjahat paling jahat yang bisa mereka manfaatkan untuk menemukan si pembunuh berantai, dialah Hannibal Lecter.

Awalnya Clarice berpikir bahwa itu cuma dongeng, mana ada sih orang semacam itu. Sampai kemudian atasannya mengirimnya ke sebuah lembaga permasyakatan rahasia. Sebelum masuk ke ruang bawah tanah itu seorang Dokter memperingatkannya. Jangan sampai pikiran kamu dimakan oleh Hannibal Lecter. Begitu menyeramkan dia bukan hanya bisa memakan fisik kamu, tapi dia bisa memakan jiwa kamu. Dan saat Clarice menemuinya, dia hanya seorang lelaki kurus bertubuh pendek. Namun dari sorot matanya, dari permainan kata-katanya, dari auranya kamu tahu bahwa orang di balik kaca anti-peluru itu adalah monster yang bisa membunuh siapapun jika dia bebas darisana.

Jujur, saya menonton Silent of the Lambs sebelum saya melihat Sherlock Holmes versi TV. Betapa luar biasanya orang ini, dia bisa membaca pikiran kamu, menelanjangi kamu, dan melihat masa lalu kamu hanya dengan memandang pakaian dan postur tubuh kamu. Dia terus meneror kamu, meneror Clarice tepatnya. Hannibal si Serigala hitam dengan seringai dan air liurnya yang sabar menunggu mangsa-nya si gadis kecil berkerudung merah.


05. Sherlock Holmes (Study in Scarlet)



Tentu, sayang banget jika si Bangsat ini tidak dimasukkan ke dalam list. Dibanding dengan versi BBC One atau Sherlock RDJ, saya lebih prefer - bahas ini pakai versi original-nya Sherlock Holmes di Study in Scarlet.

Buku yang ditulis hampir satu setengah abad yang lalu.

Kita semua tahu ceritanya, John Watson seorang dokter militer baru pulang ke London setelah dinas panjangnya di Afganistan. Dia terkena luka tembak hingga kakinya pincang sebelah. Watson merasa hidupnya sudah sangat buruk hingga dia tidak ingin kembali ke dunia militer yang membesarkannya. Dia ingin hidup normal dan membuka praktek sebagai dokter biasa. Tapi di London dia tidak punya tempat tinggal, ada seorang saudara namun dia tidak ingin merepotkannya.

Jadi, dia mencari sebuah flat yang murah yang bisa dia tinggal selama beberapa bulan ke depan. Asli, ini cerita klasik. Kebetulan di jalan dia bertemu dengan teman kampusnya yang sekarang bekerja di sebuah rumah sakit. Si teman ini berkata "Kebetulan banget, ada juga teman gue yang lagi cari flat, lo joinan aja sama dia?"

Watson-pun tertarik. "Ok," dan temannya itu mengantarkannya ke laboratium di rumah sakit. Dia memperkenalkan temannya. "Ini Sherlock Holmes yang gue ceritakan itu, dia buka mahasiswa kedokteran tapi nongkrong-nya dia suka nongkrong di kamar mayat dan laboratorium rumah sakit." Bukan mahasiswa kedokteran tapi nongkrong-nya sama anak-anak kedokteran. Asli, gue banget, hahaha..

Ok, kita tahu adegan selanjutnya si Holmes langsung bertanya. "Dari Afganistan ya?"

Watson jelas sangat terkejut, bagaimana dia bisa mengetahui hal itu, padahal dia belum pernah bertemu dengan Holmes. Dan cerita panjang-pun dimulai, selanjutnya kamu pasti tahu arogansi-nya, kebanggaan sang Detektif, harga diri tinggi, dan deduksi yang melegendaris itu. Satu hal yang menjadi kunci dari buku pertama hingga puncak di Reichenbach, filosofi Air Terjun, Naga, dan Ikan Koi ala Sir Arthur Conan Doyle.


06. Joker (The Dark Knight)



Kita sepakat, Heather Ledger adalah aktor terbaik yang pernah memerankan Joker di dekade ini, dia tak tergantikan. Dan kita semua tahu Christopher Nolan adalah sang Maestro dalam membuat plot kriminal yang nyaris sempurna. Dan disinilah mereka berdua +plus Christian Bale menjadi sebuah simfoni yang tak terlupakan.

Kisah Joker sebenarnya sudah dimulai sejak film sebelumnya, Batman Begins.

Di bagian akhir kita disajikan adegan hints, bahwa film selanjutnya ada Joker-loh si Penjahat yang penuh dengan aksi teatrikal dan akrobatik. Tapi kita tidak tahu akan seperti apa Joker versi Nolan pada saat itu. Dengan kisah League of Shadow sebelumnya, saya membayangkan mungkin Joker berpakaian merah ala zaman Reinassance dengan aksen ala badut sirkus. Dia bertarungan dengan dua belati panjang ataupun Rapier. Dia melompat, dia salto, dan melepaskan belasan pisau ke Batman. Namun nyata-nya agak kecewa sedikit sih, apa yang mereka sajikan bukan itu. Saya berharap lebih, tapi syukurnya Heather Ledger berakting dengan sangat bagus.

Cerita dimulai dengan perampokan sebuah bank, tapi dari situ kita bisa melihat hint-nya, kekuataan sesungguhnya dari Joker bukanlah fisiknya. Tapi otaknya yang seolah bisa melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia melihat itu semua dengan sangat presisi dan bisa menempatkan telapak kakinya di ubin yang tepat saat Bus sekolah menjebol tembok bank tersebut. Nggak banyak orang, atau tokoh fisik yang bisa melakukan hal se-GILA itu. Apalagi selanjutnya plot cerita yang sangat bangsat.


07. Cordelia Grey (Unsuitable Job For a Woman)

Ini klasik sebenarnya, kamu berada di kantor Detektif Swasta seperti yang kamu pernah tonton di televisi pada era 80an atau 90an. Seperti Sam Spade, Phillip Marlow, ataupun para Detektif di film-filmnya Alfred Hitchcock. Berada di lantai 2 sebuah bangunan di kota Urban yang padat dengan pintu kaca yang buram dan tulisan Detektif Agensi yang terbalik seperti yang kamu lihat di mobil Ambulance. Tidak ada yang baru sebenarnya.

Tapi P. D. James dengan cerdas-nya berhasil, berinovasi!

Cordelia Grey adalah sekretaris di kantor Detektif swasta Bernie Pryde.  Jika di film James Bond mungkin dia adalah Money Penny-nya, hanya saja dari film James Bond yang jaman dulu yang masih era-nya Roger Moore. Cewek yang hanya jadi pemanis di kantor tersebut.

Tapi pagi itu Cordelia mendapatkan hal yang sangat mengejutkan, niat ingin bekerja seperti biasa, tapi yang dia temukan di sana malah jasad dari Sang Detektif sendiri, Bryne Pryde. Si Boss mati bunuh diri, bahkan sebelum Cordelia mendapatkan gaji di bulan itu. Sial, sangat sial. Hahaha.. Maaf saya ngetawain cewek ini.

Tapi dari situ, sebuah petualangan dimulai.

Cordelia bisa saja mencari pekerjaan lain, namun dia tetap bertahan di sana dan berjuang untuk mempertahankan kantor detektif yang nyaris hancur itu. Syukurnya, tak beberapa lama datang seorang klien yang memberinya pekerjaan bagus yaitu memecahkan kasus bunuh diri seorang mahasiswa. Cordelia-pun menerima pekerjaan itu dan mulai melakukan penyelidikan ke kampus si korban meninggal itu. Semua cewek sebenarnya punya sifat unik menurut saya, tapi Cordelia dia freak di atas freak.

Semakin dia menyelidiki kasus mahasiswa yang bunuh diri ini, semakin dia jatuh cinta padanya, jatuh cinta pada orang yang sudah mati maksud saya. Haha.. Inti-nya sih wanita selalu benar. Mungkin saya terbawa suasana, tapi karakter ini mengingatkan saya dengan seseorang dalam hidup saya, haha..


08. Doctor Strange



Saya gak pernah suka dengan Benedict Cumberbatch, cewek-cewek selalu heboh tiap kali membahas tentang dia, selalu berteriak-teriak bahkan walaupun cuma bentuk ketikan di status Facebook. Asli saya eneg dengar nama aktor ini. Mungkin kamu bisa sebut saya hater-nya, saya benci cowok tampan yang dipuja banyak cewek, atau mungkin tepatnya saya sangat iri dengan hal itu, haha..

Syukurnya, saat saya nonton film ini, saya datang bersama dengan orang-orang yang bukan fans Cumberbatch. Dan ternyata prasangka buruk saya SALAH. Di sini, dia bermain dengan sangat bagus. Mungkin juga memang karena penulis skenario serta sutradara-nya yang bagus, dan saya akui mereka berhasil membuat saya jatuh cinta dengan Doctor Strange.

Cerita dimulai dari seorang Dokter bedah syaraf yang sangat jenius arogan. Ok, masih ada bau-bau Sherlock BBC One di sini. Tapi itu tetap terasa sangat asik, saya menikmatinya. Saya sering berkhayal, apa mungkin diri saya di semesta yang berbeda adalah dokter ahli bedah syaraf. Wah, jika iya itu pasti sangat KEREN. Selain, profesi sebagai Arsitek dan Dosen di jurusan Matematik. Hahaha.. Semesta yang berbeda. Dan script-nya dirancang dengan sangat bagus elegan, membuat kita mupeng dan berteriak "Harusnya gue ada di posisi itu!"

Debut sekaligus adegan yang takkan pernah kamu lupakan adalah saat duet Dokter Strange dan Palmer.

Mereka melakukan operasi pengangkatan peluru dari kepala pasien yang tadinya dikira sudah mati. Adegan yang sangat dramatis seperti film klasik dimana seorang polisi mencoba memantikan sebuah bom waktu di bawah kolong bus yang bergerak cepat. Sangat menegangkan!

Lalu cerita berlanjut, dalam perjalanan menuju seminar kedokteran, tiba-tiba dia mengalami kecelakaan mobil yang sangat parah. Dokter Strange selamat, namun dengan konsekuensi kedua tangannya yang cacat, sulit untuk menggenggam apapun. Dia runtuh hancur, tapi dari situlah petualangan sesungguhnya dimulai. #Klassik.Dan tentu saya masih sangat IRI dengan debutnya sebagai Dokter bedah syaraf yang jenius.


09. Mad Dog (The Raid)



Wow, Mad Dog menjadi satu-satunya karakter dari film Indonesia yang saya masukkan di list ini. Saya salut dengan Kang Yayan Ruhiyan yang memerankannya, luar biasa. Laki-laki ini bertubuh kecil, tapi kamu bisa lihat bahwa orang ini sangat berbahaya. Apalagi di kemunculan pertamanya dia langsung berhadapan dengan Komandan Jaka (Joe Taslim) yang bertubuh besar dan paling kuat diantara para pasukan polisi itu. Mad Dog adalah sosok yang menghancurkan batasan-batasan fisik. Bahwa siapapun kita, kita bisa menjadi besar, bisa menjadi petarung yang hebat, kalau kita mau dan sungguh-sungguh bertarung.


10. Mr Anderson aka Neo (The Matrix)



Bangsat diantara para bangsat, Mr Anderson aka Neo the Matrix. Harusnya karakter ini saya taruh di urutan pertama, tapi ya sudahlah.

Neo si pemuda berwajah tampan yang sangat ahli di bidang IT. Neo yang selalu dihantui oleh empat kata "What is the Matrix?"

Semakin dia bertanya tentang "The Matrix" semakin dia mengalami kejadian-kejadian aneh. Pertama komputer-nya yang menyala sendiri, lalu kemudian cewek sexy dengan tato kelinci muncul di depan kamarnya, lalu dia pergi ke sebuah klub dan bertemu cewek Butchi dengan kode Trinity.

Saya suka dunia IT, dan saya sangat suka cerita hacking-hackingan. Menonton bagian awal dari film ini, saya berteriak sendiri. "Wah, ini pasti akan jadi sesuatu yang sangat menarik!" Saya suka berkhayal seandainya saya jago bahasa pemprograman seperti itu. Bisa menembus jaringan dan mengintip dunia orang lain. Sesuatu yang sangat keren dan kita selalu bisa menggunakan informasi sebagai senjata. Masa-masa itu adalah masa dimana internet mulai booming. Dan semua orang berfantasi LIAR tentang apa itu internet? Apa yang nyata dan tidak nyata? Pertanyaan eksistensial, siapa aku dan apa tujuanku berada di dunia ini?

Pertanyaan demi pertanyaan terus menghantui Mr Anderson aka Neo. Saya suka dengan Keanu Reeves di sini, dia sangat berhasil bermain sebagai Neo. Neo bertemu dengan Trinity di Klub bawah tanah, yang kemudian membawanya pergi ke sebuah bangunan tua. Saat itu malam yang sempurna dengan deras hujan dan kilatan petir, klasik banget.

Dari sini kamu bisa pergi kemanapun.

Plot bisa menjadi tak terduga, bisa jadi film teori konspirasi ala Dan Brown atau kisah pembunuh bayaran seperti John Wick. Tapi Morpheous membawa Neo ke Dystopia di masa depan dimana Planet Bumi telah dikuasai oleh mesin dan manusia menjadi budak dalam bentuk baterai colok ke batang otak, luar biasa GILA! Dan nggak ada yang se-gila The Matrix lagi, paling mendekati mungkin INCEPTION dari Christopher Nolan. Namun, itu belum cukup untuk menyingkirkan The Matrix dari HATI saya.


Ok, sekian dulu dari saya. Mungkin jika ada yang lain yang terlintas akan saya tambahkan di list ini.

Thanks, bagi yang sudah mampir.
.  .  .