Saturday, July 29, 2017

Pertarungan-pertarungan yang saya ingat

By Ftrohx


Kemarin saya mencoba menulis cerita bertema Action Thriller, banyak film action yang telah saya tonton selama dua dekade ini. Namun tidak semua film-film action itu saya ingat, saya paling hanya ingat kepingannya saja, adegan-adegan tertentu yang mungkin bagi otak saya adalah adegan yang penting. Dan jika saya list secara cepat, maka inilah adegan-adegan pertarungan di film yang paling memorable untuk saya.


1. Arthur versus para penjaga di film Inception 2009


Jujur, saya nyaris lupa nama tokoh dan aktornya, tapi saya ingat banget adegannya. Meski koreografinya biasa aja, tapi ide lorong hotel mewah yang berputar-putar 360 derajat itu luar biasa. Saya ingat terus interior dan setting dari tempat tersebut, bahkan bisa dibilang visual dari lorong hotel itu sudah masuk ke awal bawah sadar dan mimpi-mimpi saya. Dan yang lebih penting lagi, menginspirasi tulisan saya, hahaha. 


2. Sherlock vs Moriarty di Reichenbach Fall di film Games of Shadow 2011.



Ini juga pertarungan yang sangat memorable untuk saya. Guy Ritchie melakukanya dengan sangat elegan. Jika di film lain,  si jagoan utama tanpa basa-basa akan melemparkan kepalan tinju ke sang penjahat. Namun di sini dia membukanya dengan sebuah permainan catur, blitz chess tepatnya. Lalu Holmes pun memaparkan deduksinya, lebih dari itu dia memaparkan bagaimana dia akan menghentikan Moriarty, lalu setelah pemaparan selesai, pertarunganpun dimulai. Mereka bertarung dalam pikiran sebelum menutupnya dengan satu serangan pamungkas yaitu sama-sama jatuh di Air Terjun Reichenbach.


3. Kenshi Himura vs Sojiro Seta di Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno.


Saat mengetik ini saya bertanya-tanya sendiri, apa sih yang membuat mereka sangat memorable. Mungkin memang karena karakternya, Kenshi Himura dan Sojiro Seta adalah dua karakter yang nyaris bertolak belakang, yang satu gondrong berambut pirang yang satu berambut hitam pendek. Yang satu bergaya agak feminim yang satu lagi walaupun gondrong namun sangat maskulin. Begitupula dengan pakaiannya, Sojiro mengenakan pakaian putih dibalut kimono biru sedangkan Himura dia biasaya mengenakan pakaian berwarna merah (meski di film ini dia mengenakan pakaian warna abu-abu gelap.) Mungkin karena perbedaan mencolok dari keduanya yang membuat film ini terlihat sangat jernih.


4. Iko Uwais vs Cecep Arif Rahman di The Raid 02 Berandal.


Beda dengan Raid sebelumnya di mana pertarungan puncak berada di tempat gelap. Di sini mereka bertarung di tempat yang terang, luas, penuh perabotan, dan punya lantai serta tembok yang putih. Kamu bisa melihat tiap pukulan, tiap ekspresi rasa sakit, dan tiap darah yang jatuh ke lantai. Bisa dibilang The Raid 02 adalah film silat paling brutal yang pernah saya lihat. Sangat memorable!


5. Captain America vs Tim Shield di dalam lift di film Winter Soldier. 


Selain adegan kemunculan Bucky si pria bertopeng, adegan di dalam petarungan di dalam lift merupakan favorit saya. Satu persatu agen Shield itu masuk ke dalam lift, mereka masuk dari lantai-lantai yang berbeda, mereka mengerubungi Steve Roger, lalu BOOM! Pertarungan dahsyat terjadi. Jikalau orang normal dalam situasi itu, dia pasti akan sangat panik dan ketakutan, namun Captain America dia sangat tenang karena dia tahu lawan-lawan yang dia hadapi cuma manusia biasa.


6. V for Vendetta, pertarungan akhir di bawah tanah. 


Mask Vigilante V berada di lorong bawah tanah, dia berhadapan dengan si Komandan dari Polisi Rahasis pemerintah Inggris Baru, bersama 14 orang anak buahnya. Ini benar-benar GILA! Dalam situasi ini, saya yakin bahkan Guru Ip pun akan berpikir ratusan kali untuk bertarung melawan 15 orang bersenjata api tersebut. Nyaris mustahil, bahkan bagi pendekar terbaik sekalipun untuk bertahan hidup melawan banyak orang sekaligus, bahkan saya yakin Neo yang versi awalpun belum tentu bisa lolos dari situasi ini. Namun, Si Guy Fawke memang tidak ingin hidup setelah itu, jadi dia pertaruhkan semuanya di lorong bawah tanah. This is Final Fight! Memang koreografinya kacrut, tapi GAGASAN atas pertarungan itu sendiri; GRANDE menurut saya. Mereka menunjukan bahwa V for Vendetta benar-benar monster, bahwa seandainya dia masih hidup, mungkin dia mengalahkan Batman-nya Zack Synder dalam hitungan detik. 


7. Jet Li vs Donny Yen di pembukaan film Hero.


Dahulu tiap kali bertemu dengan Putra Perdana (senior saya) kami selalu membicarakan pertarungan ini. Jet Li saya lupa nama karakter dia siapa yang pasti dia menggunakan pedang dengan pedang yang terbelah di tengahnya, dan Donny Yen bertarung dengan tombak. Di tengah tempat mereka bertarung terdapat orang tua buta yang bermain kecapi, saat itu hujan juga turun menambah kesan dramatis, dan pertarungan terjadi dalam layar hitam putih bersama dengan alunan musik tradisional dari Tirai Bambu. Mereka bertarung dalam pikiran masing-masing, mereka bertarung sebelum pertarungan fisik benar-benar di mulai, mereka bertarung dengan segenap jiwanya. Semua orang yang ada di sana, meski tak melihatnya tahu dan bisa merasakan dua energi raksasa yang saling beradu. Lalu puncaknya, satu serangan mematikan terjadi, dan si pengguna tombak kalah oleh si pengguna pedang dalam satu tusukan. Adegan ini sangat menginspirasi, bahwa pendekar hebat, mereka bertarung dalam pikirannya sebelum benar-benar bertarung secara fisik. Dan pertarungan ini menjadi inspirasi bagi film-film lainnya termasuk pertarungan Holmes dan Moriarty di Reichenbach Fall.


8. Batman vs Tim White Portugese di film BvS Dawn of Justice.


Jujur, saya kecewa dengan Dark Knight Rise yang jadi penutup dari series Batman karya Om Christopher Nolan. Semua yang pernah nonton film itu tahu sendiri, gimana pertarungan antara Batman vs Bane kok jadi culun banget. Bahkan orang Indonesia saja bisa bikin yang lebih baik dari itu. Dan syukurnya, keculunan itu berakhir dengan hadirnya BvS Dawn of Justice. Ben Affleck beserta Zack Synder dan Tim sungguh berhasil menghapus kekecewaan saya dari Batman sebelumnya. Singkat saja, adegan pertarungan ini sangat memorable, terutama ketika si Batman yang mengelilingi dia dengan pisau. Sungguh keren ini koreografinya. Juga kepalan tinju Ben Affleck sangat terasa bukan pada layar kaca, tapi juga pada para penonton.


9. Neo vs Agent Smith di perhentian kereta bawah tanah.


Di sini Neo yang harusnya kabur malah menoleh ke belakang, dia berbalik arah dan meyakini bahwa dirinya bisa mengalahkan makhluk yang tak pernah dikalahkan yaitu Agent Smith. Pertarungan dibuka dengan tembakan pistol, dan mereka berdua sama-sama mampu menghindari peluru. Setelah isi magazine kosong, pertarunganpun berganti ke kepalan tinju dan tendangan.


10. Tinju Utara vs Ip Man. 


Ini juga saya sangat ingat. Cerita dimulai ketika TInju Utara mengunjungi satu persatu perguruan kungfu di Fosan. Dan dia mengalahkan semuanya. Lalu si penjaga restoran bilang, ada satu guru ilmu silat yang belum dia hadapi, yaitu Ip Man. Tinju Utarapun mengunjungi Ip Man dan terjadi pertarungan sengit. Bagian yang paling saya ingat adalah ketika si Tinju Utara yang sudah terdesak mengambil goloknya dan mencoba menebas Ip Man. Namun si guru ini malah mengambil kemoceng bulu ayam. Golok yang besar melawan kemoceng bulu ayam, dan yang menang si pengguna kemoceng. Itu benar-benar legend menurut saya.

Friday, July 28, 2017

Andai Chris Evan jadi Count Dracula

By Ftrohx


Sudah lama saya nggak nulis sesuatu yang absurd. Hahaha...
Ok, ini khayalan tingkat tinggi, dua tahun yang lalu saya berkhayal seandainya saya bisa menulis ulang cerita Count Dracula, tapi dari sudut pandang yang berbeda. Langsung saja, seandainya saya produser di Hollywood dan punya dana super besar, saya akan bikin film Count Dracula versi.



Chris Evan as Count Dracula.

Sungguh, ini GILA!! Saya sendiri sebenarnya tidak kepikiran akan aktor ini, sampai kemarin dia muncul di trailer Avengers Infinity War. Chris Evan dengan rambut dan jenggot hitam, benar-benar berbeda. Bukan hanya fisik, namun juga dari sifat dia menjadi sosok yang berbeda dari Captain America. Ok, kita semua tahu, seperti yang saya bilang di status Facebook, bahwa kekuatan super dari Captain America, bukan otot atau otaknya, melainkan KETAMPANAN-nya. Hahaha… Saya berpikir, bagaimana jika ada cowok super-GANTENG yang menjadi Count Dracula di era Milenial! Saya bisa membayangkan seluruh keluarga Cullen berlutut di hadapannya, hahaha.


Andrew Garfield as Jonathan Harker

Nah ini dia, salah satu tokoh yang paling sulit untuk saya temukan aktornya. Bagi kamu yang sudah pernah menonton Bram Stoker Dracula 90an, yang berperan sebagai Harker adalah Keanu Reeves. His the One you know! Dan yang sangat sulit untuk menemukan aktor yang bisa dipadankan dengan sosok Revees. Tapi melihat keberhasilan Garfield di Amazing Spiderman dan beberapa film di tahun 2016 kemarin, ya menurut saya dia layak untuk menjadi Jonathan Harker, karena seperti Keanu Revees di tahun 90an, saya melihat potensi itu ada di Andrew Garfield saat ini, mungkin di masa depan bisa jadi dia berperan sebagai Neo di film Reboot The Matirx.


Chris Hemsworth as Quincy Morris

Saya gregetan dengan karakter ini, Quincy Morris di buku asli Dracula karya Bram Stoker adalah satu-satu manusia yang berhasil menusuk jantung sang Raja Vampir. Seandainya bisa, saya pengen banget ada film atau novel yang bercerita tentang Quincy Morris. Saya suka karakter ini, dia satu-satu karakter dari Amerika yang ada di novel Dracula Bram Stoker. Diceritakan bahwa Morris adalah seorang Cowboy yang telah berpetualang ke seluruh penjuru Amerika, dari Utara hingga Selatan. Satu lagi yang unik dari Morris, berbeda dengan Cowboy lain yang membawa revolver, dia justru membawa Bowie Knife ke mana-mana bahkan di pesta Mina Harker. Saya berpikir Chris Hemsworth THOR cocok untuk berperan sebagai Cowboy bangsat ini.


Karen Gillian as Mina Harker

Saya suka Karen Gillian, di luar film Guardian of the Galaxy dia cewek yang super sweet, tapi ketika jadi Nebula di Guardian, beuh SADIS banget. Sama seperti Jonathan Harker atau Count Dracula, siapapun yang berperan sebagai Mina, dia akan jadi penentu berhasil atau tidaknya film ini. Di era sebelumnya yang menjadi Mina adalah Winona Ryder, dan nggak bisa dibantah lagi, bahwa saat itu Winona adalah bintang yang paling bersinar di Hollywood. Tapi Winona punya kelemahan, dia bukan bintang film action, dia lebih cenderung ke drama romance.  Karena itu, di sini saya memilih Karen GIllian, sebab mau nggak mau Mina Harker pasti terlibat dalam adegan action yang brutal. Itu kenapa reinkarnasi dari Nebula menurut saya cocok untuk jadi Mina Harker, The women who become key of immortality.


Mad Mikkelsen as Dr. Van Hellsing

Van Hellshing adalah rival terkuat dari Count Dracula, seorang dokter eksentrik yang ahli dalam ilmu-ilmu supranatural. Manusia yang suka bikin perkara dengan makhluk-makhluk Dark Universe, sekaligus jadi penghalang terbesar sang Raja Vampir untuk menguasai dunia. Di era 90an ada Antoni Hopkins (Odin) yang jadi Van Hellsing, dan ada Hugh Jackman di era 2000an. Kita butuh aktor tua yang sakti, pilihan lain saya sebenarnya Liam Neeson, tapi Om itu sudah terlalu mainstream jadi Pak Tua sakti yang jago berantem. Lalu saat saya melihat Mad Mikkelsen sebagai Caisilius di Doctor Strange, wah inilah dia yang saya cari. Beginilah seharusnya Mad Mikkelsen bermain film. Entah, mungkin ini hanya perasaan saya saja, tapi saya melihat Mad Mikkelsen punya aura khas orang Eropa, mungkin karena saya melihat dia bermain di Casino Royale, Hannibal series, dan sebagai Caisilius. Seolah menyatakan bahwa dirinya adalah bangsawan Eropa yang eksentrik dan elegan, itu kenapa saya bilang dia cocok jadi Doctor Abraham Van Hellshing.


Sisanya, Three Bridge of Dracula, ah ini siapapun aktris sexy bisa masuk, tapi bagaimana jika kita taruh Alexandra Dadario dalam list. Beuh, mungkin di masa depan dia bisa jadi next Monica Belluci.
Iya, sampai di sini dulu tulisan, thanks you yang sudah mampir, hahaha.

.  .  .

Ilustrasi, dari poster Avengers Infinity War.