By Ftrohx
Bagaimana ketika lo menonton Dragon Ball dan tiba-tiba lo mendapatkan sebuah ide. "Seandainya Dragon Ball dibuat tanpa Bola Naga?"
Ide tentang pertarungan-pertarungan Son Goku melawan monster-monster seperti Freezer, Cell, Iblis Buu, dan lain sebagainya itu sudah cukup bagus. Dan Bola Naga sudah tidak berfungsi di sana, malah lebih bagus jika dihilangkan jadi lebih bersih.
Terus lo melihat cerita Son Goku yang pergi ke akhirat dan bertemu Kaiyoshin atau Soul Emperor. Son Goku si manusia paling sakti se-jagat raya benar-benar beruntung dilatih oleh seorang Dewa.
Lo berpikir bahwa lo bisa juga mengembangkan cerita seperti ini.
Terdapat pertarungan demi pertarungan serta kekuatan sang tokoh utama berhubungan dengan dunia supranatural. Tapi ketika lo lihat sekeliling di zaman lo, "Oh ternyata sudah ada yang seperti ini, ada Yuyu Hakusho, Flame of Recca, serta Samurai Deeper Kyo."
Lo mesti buat sesuatu yang beda. Gw suka musik rock, tapi gw juga cerita Samurai. Jagoan kita mesti punya Katana, dia adalah gabungan dari Son Goku, Hanamichi Sakuragi, dan Kenshi Himura. Dia juga harus punya style anak muda.
Ok, gw dapat namanya, dia adalah Ichigo Kurosaki.
Dan serial Bleach adalah kisah petualangan panjangnya.
Jika dilihat secara luas, Bleach mirip dengan Dragon Ball muncul musuh baru dan musuh baru yang jauh lebih kuat. Tapi bedanya Bleach nggak pakai basa-basi ala Dragon Ball, dia nggak pakai cerita Son Goku mati lalu berlatih bersama Dewa, dia tidak pakai itu.
Dia langsung membawa garis merah sejak awal. Dia membuat sang karakter protagonis sebagai Shinigami (Dewa kematian) sejak bab pertama.
Tugas Ichigo sebagai subtitude Shinigami aalah menjaga bumi dari roh-roh jahat yang mengganggu atau yang disebut dengan Hollow, dan makin lama para Hollow ini semakin kuat sampai-sampai bisa menghancurkan gedung bahkan gunung.
Membaca Bleach dari awal sampai beberapa chapter terakhir, gw melihat bahwa sang penulis Tite Kubo adalah orang yang sistematis.
Dia tahu dimana dan harus bagaimana menempatkan karakter, dia punya banyak ide-ide kreatif dengan karakternya, dia menciptakan jurus-jurus keren dengan penamaan yang keren.
Untuk para shinigami, dia menggunakan bahasa Jepang untuk setiap jurus-jurus mereka. Sedangkan untuk para Hollow dan Arrancar dia menggunakan bahasa Spanyol untuk jurus-jurusnya, lalu untuk bangsa Quincy dia menggunakan bahasa Jerman, sedangkan untuk penamaan judul tiap bab-nya dia menggunakan bahasa Inggirs. Ini orang benar-benar sinting, dia ingin segalanya benar-benar terlihat sempurna.
Gw nggak pernah nemuin penulis komik semacam ini sewaktu gw kecil.
. . .
Ok, sebenarnya gw sudah merasa aneh dengan Bleach sejak chapter-chapter awal.
Kok dunia setelah kematian begini? Kok nggak ada Dewa-nya? Kok yang jaga cuma pasukan Shinigami yang dipimpin oleh Genryusai? Terus kenapa hukum di Soul Society dilakukan oleh pengadilan dewan? Kenapa tidak ada penguasa atau Raja di Soul Society? Yang ada hanya pasukan pelindung Gotei 13.
Dan gw mendapati nama Soul Emperor justru di akhir pertarungan dari Aizen, sebelum dia disegel dia berkata. "Urahara kenapa elo bekerjasama dengan Soul Emperor? Kenapa orang sehebat elo tidak melakukan semuanya sendiri?"
Nah, di situ gw baru ngeh kalau ada yang namanya Soul Emperor.
Sebelumnya, Aizen juga menyatakan hal yang hampir sama. Dia ingin mengorbankan seluruh warga Karakura Town untuk menciptakan kunci menuju istana Soul Emperor. Namun sebelum semua itu dilakukan, Aizen telah kalah oleh Ichigo dan kawan-kawan.
Nah di sinilah kelebihan Tite Kubo, dia memiliki kekuatan untuk membuat penundaan, untuk menahan misteri selama mungkin.
Kita benar-benar nggak punya bayangan atas apa itu Kings Key atau Kunci Langit, kita nggak punya bayangan tentang Zero Division, apalagi Soul Emperor.
Beda dengan Naruto, apa yang akan terjadi semua sudah dikasih petunjuk demi petunjuk. Misteri Pain Akatsuki, misteri siapa dibalik topeng Tobi, terus tentang Madara Uchiha, dan Rikkudo Sennin. Semua bisa dibayangkan karena memang ada petunjuk-petunjuk kecil. Para pembaca bisa berimajinasi, membuat hipotesis ataupun spoilernya sendiri yang bisa mendekati fakta.
Namun untuk Bleach nyaris tidak ada petunjuk sama sekali, terutama tentang Soul Emperor.
Kita hanya bisa menggunakan data-data masalalu dari eksternal yaitu komik yang sejenis dengannya. Membandingkannya dengan Saint Seiya, Dragon Ball, Yuyu Hakusho, Flame of Recca, dan sebagainya. Hanya data-data itu saja yang dapat kita gunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.
. . .
Bicara tentang plot twist,
Gw suka dengan cara Tite Kubo menghadirkan plot twist bagi para karakter antagonisnya.
Terutama tiga penjahat paling berbahaya yaitu Aizen Sosuke, Ginjo Kuugo, dan Juha Bach. Mereka muncul dengan cara-cara yang luarbiasa, nyaris tidak terduga sama gw. Atau istilah kerennya, Kubo-sensei menggunakan
teknik anagnorisis yaitu teknik plot twist dimana karakter yang kelihatannya baik dan dekat dengan protagonis, tiba-tiba di klimaks atau akhir cerita mengungkapkan jati dirinya sebagai penjahat yang sebenarnya.
Anagnorisis berlaku untuk tiga karakter penjahat utama ini.
Ok, pertama dimulai dari
Aizen Sosuke, dia adalah salah satu kapten Shinigami.
Dia adalah orang baik yang punya banyak sahabat. Dia punya wakil yaitu cewek polos bernama Hinamori yang diam-diam begitu mencintainya. Lalu suatu ketika saat Ichigo pertama kali menyentuhkan kaki di Soul Society, secara tiba-tiba Aizen tewas terbunuh di markasnya sendiri.
Semua orang menyaksikan jasad Aizen yang menjadi korban pembunuhan, semua orang percaya akan hal itu, termasuk saya sendiri.
Lalu cerita mengalir seperti novel detektif. Para kapten shinigami saling curiga satu sama lain, kemudian ada pula beberapa karakter yang diarahkan sang penulis menjadi red herrings.
Di sinilah kelebihan Kubo sensei dalam menciptakan plot, kemampuannya membuat lubang dalam cerita kemudian membuat menjadi bahan pertanyaan para pembaca.
Kami pun bertanya-tanya siapa pelaku pembunuhannya, terus ada dua karakter yang sangat mencurigakan yaitu GIn Ichimaru dan Kaname si pedang buta. Gw sempat berpikir pasti GIn Ichimaru pelakunya, atau mungkin ada orang di belakang GIn, yang terpikirkan oleh gw adalah Kyoraku.
Kemudian di saat-saat menuju klimaks yaitu eksekusi Rukia, tiba-tiba semuanya diungkap bahwa Aizen ternyata masih hidup, bahwa sesungguhnya Aizen merencanakan konspirasi untuk memecahkan belah para kapten Gotei 13 untuk saling membunuh.
Damn, sang penjahat yang mengatur kejahatan justru orang yang selama ini berpura-pura mati menjadi korban. Trik plot twist kayak begini, mengingatkan gw dengan kasus Norwood di Return of Sherlock Holmes.
Skenarionya bagus, sayangnya eksekusinya tidak sesuai rencana, sehingga Aizen memutuskan kabur ke Hueco Mundo. Plot selanjutnya memang rada kekanak-kanakan sampai Aizen dikalahkan oleh Ichigo. Tapi kembali gw suka plot mereka saat pertama kali masuk ke Soul Society, plot Aizen yang memalsukan sendiri kematiannya dengan membuat ilusi pada para kapten Gotei 13 yang berkumpul di markasnya.
Setelah Aizen, plot ala detektif ini berlanjut di kisah Fullbring, jaraknya cukup lama dan kronik Soul Society.
Ichigo Kurosaki yang kehilangan kekuatan bertemu dengan pria misterius bernama
Ginjo Kuugo.
Karakter baru ini adalah seorang Fullbring yaitu orang yang sejak lahir memiliki kekuatan supranatural untuk mengendalikan reishi.
Jika di kisah Aizen, red herrings nya adalah Gin Ichimaru, maka di cerita Ginjo red herrings nya adalah Tsukishima.
Harusnya gw tahu pola ini lebih dahulu, pola yang versi sama dengan kasus Aizen saat di Soul Society. Bahwa orang yang paling dicurigai sebagai penjahat hanyalah kaki tangan dari penjahat yang sebenarnya. Lalu penjahat sebenarnya justru adalah orang yang selama ini dikenal baik dan dekat dengan sang protagonis.
Di kasus sebelumnya, Aizen si orang yang baik, dia dekat dengan para kapten yang lain, dan dia punya wakil yang begitu mencintainya yaitu Hinamori. Sedangkan di kasus Ginjo, dia menjadi mentor bagi Ichigo untuk memperoleh kekuatannya kembali, seseorang yang dihormati oleh Ichigo, seseorang yang dia percaya sama halnya dia percaya dengan Urahara Kisuke ataupun Ayahnya. Tapi kemudian dibalik itu ternyata Ginjo punya rencana lain yaitu menghancurkan Soul Society dengan kekuatan yang dia ekstrak dari tubuh Ichigo.
Selain itu Ginjo mengungkap fakta bahwa sebenarnya dia bukanlah orang jahat, justru Soul Society dan Gotei 13 lah para penjahatnya mereka mengendalikan manusia, mereka mengawasi manusia dan segala potensinya termasuk memberikan medali yang justru merupakan alat pelacak untuk mengawasi para Shinigami. Beda dengan kasus Aizen, di sini Ichigo harus membuat pilihan yang jauh lebih sulit. Ikut bersama Ginjo menghancurkan Soul Society atau bertarung melawannya. Dan meskipun mengetahui fakta-fakta itu Ichigo justru memilih mengalahkan Ginjo daripada menghancurkan Soul Society. Dia tahu itu bukan pilihan yang benar, tapi itu pilihan terbaik untuk melindungi orang-orang yang dia cintai.
Gw suka plot twistnya, sesuatu yang selama ini dianggap sebagai kebenaran ternyata hanya sebuah kebohongan, sebuah masalah ditutupi untuk alasan melindungi orang banyak. Iya, hal-hal semacam itu.
Lalu babak final pun dimulai dengan munculnya musuh terakhir, sang Quincy pertama yaitu
Juha Bach.
Sama seperti dua penjahat di atas, Juha Bach juga merupakan produk dari anagnorisis.
Cerita sebenarnya sudah dimulai lama, di chapter-chapter awal.
Saat Uryuu Ishida bilang bahwa dia adalah Quincy terakhir, lalu Urahara Kisuke bercerita bahwa dahulu kala terjadi perang antara Shinigami dan Quincy.
Perang terjadi dengan alasan untuk menciptakan keseimbangan antara dunia manusia dengan dunia arwah. Karena secara teori ketika Quincy menyerang hollow dengan panahnya, maka dia menghancurkan selalu jiwa dari hollow tersebut. Sehingga jiwa asli dari manusia yang menjadi hollow ikut hilang dan merusak keseimbangan antara dunia orang hidup dan dunia orang mati. Karena itulah para Shinigami membantai para manusia yang memiliki kekuatan Quincy.
Kemudian setelah berratus tahun lamanya, Quincy terdiam dalam kegelapan akhir mereka melakukan balas dendam terhadap Shinigami. Bukan hanya Soul Society dan Gotei 13 yang menjadi sasaran tapi juga Soul Palace.
Kemudian, saat Ichigo Kurosaki bertatapan langsung dengan Juha Bach, dia melihat seolah sosok yang sudah lama dia kenal. Gw sebagai pembaca Bleach juga merasakan hal yang sama. Secara fisik dan penampilan Juha Bach mirip dengan Zangetsu yaitu jiwa pedang milik Ichigo. Jiwa pedang yang selama ini menolong Ichigo dalam keadaan-keadaan paling kritis.
Dan benar saja, saat penempaan kembali pedang Ichigo yang patah, Zangetsu si lelaki tua berjubah hitam yang selama ini muncul di alam bawah sadar Ichigo mengaku sebagai wujud Juha Bach seribu tahun yang lalu. Semuanya pun menjadi jelas, bahwa Ichigo memiliki darah campuran Shinigami dan Quincy, dan lelaki tua itu adalah penampakan jiwa Quincy Juha Bach yang berada di dalam darah Ichigo.
Selama si lelaki tua berjubah hitam itu justru menekan kekuatan asli Zangetsu yang dimiliki Ichigo yaitu si Hollow putih.
. . .
Bukan cuma plot twist dengan teknik anagnorisis aja yang gw suka dari Bleach.
Cara Tite Kubo, menyimpan dan mengembangkan cerita juga menurut gw cukup keren. Memang ada beberapa hal yang agak maksa seperti membuat Ichigo punya darah Quincy, tapi nggak ada cara lain selain melakukan itu untuk membuat hubungan antara Zangetsu yang selama ini berada di dalam tubuh Ichigo dengan Juha Bach.
Menyimpan dan mengembangkan cerita, gw pengen banget bisa seperti Kubo-sensei.
Dia begitu kuat menjaga jalan cerita dan rahasia-rahasianya, terutama sebuah misteri yang dari chapter-chapter awal sampai sekarang (yang sudah mencapai chapter enam ratusan) masih belum terbongkar yaitu misteri tentang
Soul Emperor.
Soul Emperor adalah penguasa di atas Soul Society, dia yang mengatur segalanya, dia bersemayam di langit yang berlapis-lapis.
Dia tak tersentuh bahkan bayangannya sekalipun tidak pernah terlihat di Bleach sampai perang besar Quincy kemarin. Dia adalah rumor yang dibicarakan oleh banyak orang, dia adalah nama yang terakhir kali disebut sebelum Aizen disegel oleh Kidou-nya Urahara Kisuke. Dia adalah apa yang berada dibalik Ouken (kunci langit) Dan bahkan para pengawalnya pun setara dengan Genryusai komandan dari Gotei 13
Ini adalah cerita yang grande tentunya, gw tahu dia ingin membuat sesuatu yang lebih spektakuler daripada serial-serial Shounen Jump yang sudah tamat sebelumnya.
Aaaaaaaaa... gw pengen banget seperti Kubo-sensei, sayangnya kelebihan dia adalah kelemahan terbesar gw, gw nggak bisa lama-lama menahan rahasia. Gw suka nggak tahan dan ingin segera mengeluarkannya.
Ok, kembali lagi bicara tentang Soul Emperor.
Sampai saat ini gw belum punya satu pun petunjuk seperti apa Soul Emperor. Berbeda dengan misteri Shounen Jump lain, seperti Tobi adalah Obito yang bisa gw pecahkan karena banyak petunjuk. Soul Emperor gw benar-benar blank. Mungkin ada beberapa petunjuk dari Zero Division ataupun Urahara Kisuke, namun sampai sekarang gw belum bisa mengolahnya menjadi hipotesis.
. . .
Ilustrasi, sumber bleach wikia.com