Saturday, December 27, 2014

Saint Seiya (2014)

Legend of Sanctuary
Review by Ftrohx


Lagi-lagi untuk ke sekian kalinya, sebuah trailer di youtube berhasil menipu gw.

Trailer-nya benar-benar keren dan Saint Seiya memang sangat legendaris. Selain Dragon Ball dan Ninja Bayangan Merah, Saint Seiya adalah Raja-nya anime di Indonesia era-90'an. Serial ini bukan hanya hebat secara komersil, tapi juga menginspirasi banyak orang untuk menciptakan anime serupa, pertarungan antara manusia dengan para Dewa. Terutama Tite Kubo yang membuat Gotei 13 di komik Bleach karena terinspirasi oleh 12 Gold Saint pelindung Athena. Bahkan karakter antagonisnya yaitu Aizen Sosuke sangat terrinspirasi dari Saint Gemini yang merupakan karakter penjahat bermuka dua.



Melihat sejarah panjang Saint Seiya, gw sangat berharap ini menjadi film yang Grande, apalagi dengan Arsitektur Sanctuary yang luar biasa itu. Nggak kalah dari dunia di serial Final Fantasy. Dan sebelumnya gw juga sudah nonton adaptasi dari anime Rurouni Kenshin yang memang keren. Gw berharap Saint Seiya juga keren apalagi di gembar-gemborkan banyak orang di social media.

Maka gw pun memutuskan untuk nonton.

Pertunjukan dimulai, ada tiga orang yang melintasi luar angkasa tanpa pesawat. Mereka terbang melesat seperti komet, melewati bintang-bintang, awan putih, dan istana yang mengambang. Mereka membuat cerita para Dewa, dan para Gold Saint adalah para pengawalnya. Gw ngerti mereka ingin membuat ini menjadi jauh lebih Grande daripada Thor dan dunia Asgard di Marvel Hollywood.

Lebih dari itu orang-orang Jepang ini ingin menunjukan bahwa jubah Ironman itu sudah kuno. Jubah Pegasus itu baru keren.

Gw suka cara Seiya mengenakan jubahnya.

Dia melempar pin dari kalungnya, lalu pin itu membuka semacam portal gaib, dari portail gaib itu keluar peti, dan peti tersebut bertransformasi seperti Autobot di Transformers menjadi bentuk kuda Pegasus, lalu Pegasus merah metalik itu meledak dan pecahannya membungkus tubuh Seiya yang sedang berada di udara.

Tentang karakter Seiya sendiri juga tidak ada yang istimewa, standar protagonis dari Shounen Jump, yaitu anak muda usia SMA yang punya semangat pantang menyerah dan tenaga dalam super yang selalu bangkit tiap kali dia dijatuhkan oleh lawannya. Begitupula dengan teman-temannya, Diamond Dust Cygnus, Shiryu si Naga Hijau, dan Shun si rantai Andromeda (hanya saja di sini karakter Shun yang merupakan laki-laki yang berkostum seperti perempuan.) Kemudian tentang Nona Saori yang jadi reinkarnasi Athena, di sini dia adalah gadis muda kaya yang belum genap 16 tahun. Beda dengan versi anime di mana Athena sudah jauh lebih dewasa dan tahu apa yang dia lakukan. Di sini Nona Saori begitu polos dan tidak punya wibawa sebagai seorang Dewi. Saori hanya seorang gadis biasa yang secara kebetulan terjebak dalam situasi yang luar biasa. Banyak yang mengincar nyawa Saori, termasuk Gold Saint Leo yang tak dapat dihentikan.

Gw suka dengan karakter Aiolia Leo.

Beda dengan versi anime di mana Leo punya pukulan penghancur ombak, di sini Leo menggunakan jurus tinju petir. Pukulan yang untuk versi anime dimiliki oleh Saint Gemini. Dan adaptasi jurus tinju petir di versi CGI ini benar-benar keren menurut gw. Gold Saint Leo membantai seluruh tim Seiya, tapi dari situ dia menemukan Saori yang bangkit dengan kekuatan Cosmo-nya. Cosmo yang hanya dimiliki oleh mereka yang merupakan reinkarnasi dari para Dewa. Dari situ, Leo Ailius kembali ke Sanctuary, menyatakan bahwa Saori memang Athena yang asli. Namun sang penguasa di sana Pope of Sanctuary, justru menyerang Leo dan mengubah pikirannya dengan kekuatan kegelapan.

Ceritanya sederhana, Saint Seiya dan kawan-kawan pergi ke Sanctuary, mereka berniat menembus ke istana Pope Sanctuary dan mengalahkannya. Kemudian merestorasi Saori Kudo sebagai Dewi Athena yang sebenarnya. Simple, tapi film ini dibuat lebih simple lagi. Terlalu pendek malah.

Beberapa pertarungan berlangsung, sangat cepat hingga nggak bisa disebut duel. Mungkin mereka mengejar durasi waktu yang hanya 90menit putaran film. Harusnya sih bisa di kompres ke full pertarungan namun mereka tidak melakukannya.

Langsung saja, mereka pergi Sanctuary.

Tempat ini seperti Negeri Langit, Negeri yang berada di planet lain namun terhubung secara parallel dengan dimensi Bumi. Sanctuary benar-benar Grande, sebuah kota modern dengan istana raksasa mengambang di pusatnya. Istana raksasa tersebut di keliling oleh istana-istana lain. Ada 12 istana yang mengelilinginya yang disebut dengan kuil 12 Zodiac, yang merupakan pos pertahanan dari 12 Gold Saint.

Gw paham, kenapa cerita mereka terlalu singkat, karena orang-orang dibalik layar ini lebih memfokuskan energi mereka untuk membangun visual dari Sanctuary dan desain para Saint daripada plot pertarungan Seiya-nya sendiri.

Tentang pertarungan, rasanya gw nggak ingin membahasnya di sini karena kebanyakan mengecewakan.

Berhadapan dengan Aries dan Taurus, itu tidak bisa disebut pertarungan karena begitu singkat. Sedangkan pertarungan antara Shiryu dan Gold Saint Cancer. Cancer tidak punya kekuatan apa-apa selain mengirim orang ke dimensi lain. Begitupula dengan Gold Saint Aquarius, visual dari kuil Aquarius memang sangat keren, tapi hanya dengan dua kali Diamond Dust pertarungan pun selesai. Itu juga seolah tanpa drama untuk Saint Cygnus.

Pertarungan terbaik menurut gw hanya saat Seiya bertarung dengan Gold Saint Leo, Meteor Pegasus versus Lightning Prisma. Dramanya dapet dan visualnya juga dapet, sayangnya pertarungan itu terlalu singkat juga.
.  .  .


Sebelum ke klimaks cerita gw ingin membahas sedikit tentang kostum dari para Saint.

Bicara tentang kostum, para Saint ini memiliki kostum yang nggak pernah gw bayangkan sebelumnya. Kostum para Saint bukan hanya memiliki helm pelindung, tapi juga topeng. Bentuk mereka jadi seperti Ninja Slider (musuh utamanya Kura-Kura Ninja)Bahkan kostum Gold Saint Aquarius justru mengingatkan gw dengan karakter Sub-Zero dari Mortal Combat. Sedangkan Gold Saint Capricorn mirip dengan kostumnya Loki di Thor Avengers. Lalu Gold Saint Scorpio mirip dengan pasukan Predator di AVP, hanya saja dibuat lebih ramping.

Para Saint pelindung Athena sendiri memiliki kostum yang eksentrik.

Gw suka kostum Pegasus dengan garis merahnya yang menyala ketika dia menggunakan Cosmo, seperti di film Tron Legacy.

Begitupula dengan Shiryu, Cygnus, dan Andromeda. Oh iya hanya Andromeda Shun yang kostum-nya paling mirip dengan yang versi original anime-nya, hanya saja ditambah dengan topeng pelindung. Sedangkan Ikki Phoenix dia mirip dengan gabungan antara Alien versus Predator dengan Tron Legacy, pencahayaan di kostumnya benar-benar mirip dengan Tron.

Lalu Gold Saint Sagitarius dengan sayap malaikatnya dan Gold Saint Gemini dengan mahkota ganda-nya nggak jauh beda dari yang versi original.
.  .  .


Dan pertarungan klimaks terjadi begitu saja setelah para Saint sampai di kuil Sagitarius.

Mereka menemukan prasasti emas yang ditinggalkan oleh Aiolos, prasasti yang menyatakan bahwa Saori adalah Athena yang sebenarnya, bahwa Pope Sanctuary adalah penjahat yang sesungguhnya.

Semua berlangsung cepat dengan banyak ledakan.

Pope Sanctuary mengamuk dan men-summon patung Anubis Raksasa untuk menghancurkan istana para Gold Saint. Sedangkan dia sendiri Pope sendiri mengeluarkan jurus bola api raksasa seperti yang dilakukan monster iblis Buu untuk membantai umat manusia. Dia membakar permukaan Sanctuary dengan begitu mudahnya.

Lalu topeng Pope pun terbuka dan muncul lah Gemini no Saga.

Sang Gemini, menurut gw dan beberapa teman-teman justru mirip dengan Sephiroth yang dikawinkan dengan Madara Uchiha, iya stereotype karakter super antagonis di weekly shounen jump.

Di saat Gemini nyaris mengeksekusi Saori, tiba-tiba cahaya merah meluncur dan menghajarnya. Dialah Saint Seiya yang bangkit kembali. Terjadilah duel tonjok-tonjokan, walaupun Cuma 3 menit tapi ini adalah duel paling lama yang terjadi di film ini. 

Seiya pun digulung oleh Gemini dengan jurus pamungkasnya yaitu Galaxy Explosion, tapi kekuatan dari dalam jiwa Seiya bangkit, dia mengeluarkan pukulan di level yang berbeda yang disebut Seven Sense atau Indra ketujuh, dan berhasil mengalahkan Gemini no Saga.

Tapi itu bukan akhir, Gemini bangkit dengan menyatuhkan dirinya dengan puing-puing istana Sanctuary.Dia berubah menjadi monster batu raksasa dengan wujud Anubis dicampur dengan Chimera.

Langit negeri Sanctuary berubah gelap seolah dihisap oleh Lubang Hitam Gargantua. Dan monster raksasa tersebut menghancurkan segala yang ada di hadapannya dengan ledakan cahaya.

Mereka nyaris melenyapkan Athena dan para Saintnya.

Namun Seiya bangkit dengan cahaya merahnya dan menghajar si monster Raksasa. Secara ajaib jubah emas Sagitarius menyatuh dengan tubuh Seiya. Dia pun menjadi Pegasus emas dengan sayap-sayap Kristal.

Seiya menyelamatkan Saori Athena, membawanya terbang dan bertarung dengan Sang Monster Raksasa. Mereka meluncurkan panah emas dan menghancurkan Gemini no Saga. Pertarungan berakhir dengan ledakan yang membelah langit, dan semua kembali menjadi cerah. Film pun berakhir tidak sampai 90 menit.
.  .  .


Kesimpulan tidak ada yang istimewa dari film ini kecuali visualisasi dari negeri di atas langit yaitu Sanctuary. Selebihnya yang ada hanya pertarungan biasa yang berakhir kurang dari satu menit.
Penilaian gw untuk film ini 71 skala 100

4 comments:

  1. hooh, bnyk yg menyayangkan krn fightnya dikebut dedline. tp terbayar dg desain kostum ala tokusatsu jiraiya dan kamen rider 555..
    plot nyg yg gitu aj membuat tk ada yg begitu memorable dr movie ini.. kecuali kostum nya

    ReplyDelete
  2. @ Gogo, hahaha...

    Sebenarnya ini artikel yg kurang signifikan di blog saya,

    Saya cukup terkejut ente nulis komen di sini, di Saint Seiya, hehe... thanks you

    ReplyDelete
  3. Andromeda memang cowok yg make cloth cewek, bisa di cek di anime versi aslinya. Tapi didubbing suara cewek di Indonesia, mungkin supaya tidak ada salah paham di anak2 saat itu.
    CMIIW

    ReplyDelete
  4. @ Ridwan, oh gituh ya,

    Thanks you Bro,

    ReplyDelete