By Ftrohx
Ok, mungkin agak telat, tapi saya coba review apa aja yang sudah saya baca dan tonton di tahun 2017.
Platinum End Tsugumi Ohba
Nah, ini dia komik dari sang master, Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata yang terbaru. Saya baca komik ini di awal 2017, mereka update tiap bulan di shounen jump. Satu chapternya bisa 40an halaman.
Bercerita tentang manusia-manusia malang, yang menjalani hidup dengan begitu sulit. Mereka depresi dan melakukan tindak bunuh diri. Namun ternyata Dewa punya rencana lain. Dewa mengirim malaikatnya untuk menyelamatkan mereka yang bunuh diri dan memberi mereka kesempatan kedua, serta kekuataan super untuk masuk dalam sebuah permainan saling membunuh. Di mana yang terakhir bertahan hidup menjadi Dewa yang baru. Huhuhu, premis yang grande.
Para kandidat Dewa ditemani oleh satu malaikat dengan level tertentu. Dan si tokoh utama, adalah remaja SMA yang ditemani malaikat level atas yang memberinya dua panah. Satu panah pembunuh dan satu panah cinta. Dengan dua panah itu dia harus mengalahkan para kandidat lain dan menjadi satu-satu calon Dewa yang baru.
Awalnya, komik ini sangat serius dan kompleks. Begitu banyak permainan teka-teki dan logika yang dihadapi oleh si tokoh utama. Namun makin ke bab akhir, cerita komik ini justru lebih ke cerita pertarungan ala shounen jump biasa. Untuk bab-bab awal komik ini saya kasih 5 bintang. Sayangnya, memasuki bab-bab akhir saya kasih cukup 3 bintang.
Vigilante aka. Serial Detektif Rena
Ini komik lokal karya Ringgo Alaudin Syah yang beredar mingguan di situs Ciayo Comic.
Saya suka opening, detektifnya adalah Rena anak SMA, perempuan yang hobi melakukan deduksi dari apapun yang dia lihat. Di bab dua, dia bertemu dengan sahabatnya, lalu dia berdeduksi tentang sepatu baru yang ia kenakan, sampai tentang sarapan apa ia di rumah. Hahaha, benar-benar lelucon. Rena yang cantik, dingin, dan takuti sekaligus dikagum anak-anak satu sekolah. Mereka sampai menjulukinya Sherlock Holmes di sekolah.
Premisnya cukup asik dan dari bab-bab saya merasa nostalgia sewaktu masa muda, hahaha. Namun sayang begitu masuk kasus, kasusnya di bawah standar. Hanya tentang pencurian laptop di sekolah. Tapi di sini, Ringgo (si penulis) benar-benar ‘all out’ semua kartu yang membuat Rena menjadi detektif yang keren nyaris dia keluarkan. Jujur, saya khawatir ketika semua konten deduksi itu dia keluarkan, materi apa yang tersisa untuk bab-bab selanjutnya. Tapi dia bilang, dia masih punya cukup amunisi untuk kasus-kasus berikutnya. Iya, Detektif Rena memang masih punya banyak potensi untuk dikembangkan.
Koin Terakhir
Ini juga novel lokal yang saya baru baca di tahun ini. Untuk Koin Terakhir, sebenarnya dia adalah novel lama, cuma saya baru membacanya di bulan November kemarin. Novel ini bercerita tentang Zen Wibowo, agen rahasia dari BIN yang mendapatkan misi untuk mencari sebuah koin di mana terdapat informasi rahasia milik Lembaga Sandi Negara. Si tokoh utama pun berpetualang hingga ke Prancis untuk menemukan koin tersebut. Bab-bab awalnya keren. Mas Yogie, benar-benar “in depth” meriset tentang lembaga intelijen di Indonesia. Namun begitu masuk ke tengah, dia mulai me-mix cerita ala-ala Jason Bourne. Saya suka premisnya, novel ini mengambil tema yang berani, yang bahkan saya pun merasa tertinggal jauh dari mereka. Untuk ukuran novel lokal bisa dibilang, novel ini sangat keren.
Intelijensia Embun Pagi
Nah ini, karya penutup dari serial Supernova. Awalnya saya berekspektasi tinggi terhadap novel ini. Semua tokoh dari cerita-cerita sebelum bertemu. Dan misi serta misteri utama dari Supernova pun terungkap. Namun sayang, saya salah, dia tidak seperti itu. Tidak seperti ekspektasi saya.
Meski buku ini tebal, tapi dia tidak seberat kertasnya. Cenderung ringan dan lebih banyak ke cerita petualangan. Dari kota ke pedesaan, dari perkebunan ke hutan, kemudian dari lembah ke atas gunung. Iya, ini lebih seperti catatan perjalanan orang yang pertama kali naik ke puncak gunung. Tak ada hal yang baru ataupun kejutan yang berarti. Aduh saya nggak ingin banyak spoiler. Penokohannya pun juga, seperti kritik teman-teman di goodreads, layaknya Power Ranger versus Rita Repulsa. Seolah mereka hanya, kumpulan boneka yang disiapkan hanya untuk bertarung, itupun cuma satu scene yang tak lebih dari 7 detik. Meski begitu, novel ini cukup menghibur, walau nggak sekeren pendahulunya yaitu Supernova KPBJ, Akar, dan Petir.
Supernova Petir
Ok, saya tahu, saya sangat-sangat telat baca novel ini. Tadinya saya hanya iseng, berada di perpus mencari sebuah novel, saya lupa novel apa yang saya cari. Lalu secara kebetulan, boom, saya menemukan novel ini Supernova Petir.
Dahulu, saya pernah baca tapi hanya bab-bab awalnya saja. Saya nggak tahu cerita dari tengah sampai ke akhir. Namun ternyata ini jauh lebih bagus daripada yang saya duga. Novel ini membuat saya bernostalgia dengan tahun 2004an. Tentang warnet, tentang Friendster, dan Counterstrike. Saya membayangkan bagaimana jika dunia ini diedit, bagaimana jika buka Facebook yang membeli Whatapps dan Instragam, bagaimana jika Friendster-lah yang membeli mereka. Hahaha.
Sungguh, novel ini membuat saya bernostalgia dengan era 2000an awal. Mungkin pembaca lain juga (terutama) yang melewati masa 2000an akan merasakan hal itu.
Decagon House Murder Mystery.
Thanks to Irfan, ini adalah novel terbaik yang saya baca di tahun 2017. Decagon benar-benar rumit, keren, dan menghibur. Teka-teki berada di level berbeda yang mungkin nggak bisa dibuat oleh orang Indonesia, pada masa itu, hahaha.
Decagon bercerita pembunuh berantai yang terjadi di sebuah pulau, penyelidikan dilakukan oleh sekelompok anak muda. Yang satu menyelidiki di daratan dan kelompok yang satu lagi menyelidiki di pulau tersebut. Sialnya, kelompok yang ada di pulau terbunuh oleh seorang pembunuh berantai yang membalas dendam. Novel ibarat dua kastil dengan dua buah taman labirin raksasa, dua-duanya berliku membuat orang bertanya-tanya di mana jalan keluarnya. Benar-benar sebuah master piece.
Catatan: review lengkap novel ini ada di artikel saya sebelumnya.
Moai Island Puzzle.
Selain Decagon, Moai Island Puzzle adalah novel yang saya incar untuk saya baca. Syukurnya, saya mendapatkannya, kembali berkat sahabat saya.
Pada awalnya ekspektasi saya tinggi terhadap novel ini. Namun ternyata (menurut saya) dia tidak se-grande Decagon House Murder Mystery. Cerita dimulai dengan gagasan yang hampir sama, terdapat sebuah kasus kematian di sebuah pulau terpencil. Lalu sekumpulan anak muda pergi ke sana dan kembali terjadi pembunuhan berantai. Bedanya, si detektif muda berhasil memecahkan kasus di pulau tersebut, sebelum mereka semua meninggal, hahaha. Tapi untuk masalah teknikal dan plotting kriminal, mereka tidak semulus Decagon. Review lengkap untuk Moai Island Puzzle, akan menyusul nanti. Jika buka di blog ini, langsung di halaman goodreadsnya.
The Professional 2017
Ok, yang di ataskan kebanyakan novel, yang satu ini adalah film. The Professional, mereka mencoba membawa Ocean Eleven atau Italian Job ke dalam perfilman Indonesia. Tema yang berat dan saya nggak yakin, apa film ini bagus. Namun ternyata dugaan saya salah. Film ini lumayan bagus, meski saya nontonnya di Youtube, hahaha, sebab mereka hanya tayang sebentar di bioskop, kalau nggak salah kurang dari seminggu dan langsung turun layar.
Saya lupa nama-nama tokohnya, tapi saya ingat para aktornya. Ada Fahri Albar, Arifin Putra, Imelda Karin, dll. Kisahnya, si Fahri Albar ditipu oleh rekannya, yaitu Arifin Putra. Dia mengambil alih seluruh bisnis milik Fahri dan membuatnya masuk penjara atas kesalahan yang katanya tidak dia lakukan. Si Fahri pun membuat rencana balas dendam dengan mengambil alih kepemilikan saham milik Arifin, rencana yang sangat terperinci untuk ukuran film Indonesia, hahaha. Meski belum se-granden Ocean Eleven, tapi mereka cukup bagus untuk memulai langkah itu. Mungkin satu-satunya film Indonesia yang berkesan untuk saya di tahun 2017, hahaha.
Jakarta Undercover
Ini juga saya tonton, kebetulan di youtube. Ceritanya lebih ke drama sih. Berkisah tentang seorang wartawan (Oka Antara) yang kebetulan bertemu dengan seorang penari striptis laki-laki (Ganindra Bimo). Yang memperkenalkannya dengan dunia malam Jakarta. Lalu si wartawan ini bertemu dengan boss mafia yang masih muda yang diperankan oleh Baim Wong. Secara kebetulan, dia menolong si boss muda yang sedang berlumuran darah di belakang sebuah klub. Lalu cerita menjadi panjang, sebab dia bertemu dengan seorang high class prostitute, yang ternyata adalah simpanan dari si boss muda. Konflik pun belakangna terjadi di antara mereka semua, sebab si wartawan menulis cerita tentang mereka, dan mengirimnya ke editor. Ceritanya ringan dan cukup menghibur -menurut saya- bahkan sampai membuat Ganindra Bimo mendapatkan piala di sebuah aja festival film.
The Arrival (2016)
Nah, ini juga saya agak telat nonton. Film ini sudah banyak dibahas orang-orang, terutama para kritikus film.
Temanya berat, science fiction tentang bahasa alien, huhuhu. Cerita dimulai dengan kisah Amy Adams si dosen linguistik yang pernah membantu intelijen Amerika. Si dosen punya kisah sedih tentang anaknya yang meninggal karena sebuah penyakit. Lalu tiba-tiba datanglah alien dalam sebuah pesawat berbentuk kampak batu raksasa. Mereka mencoba berkomunikasi dengan manusia, awalnya dengan suara. Namun sayang, suara mereka berbeda dengan tulisan mereka. Maka dibentuklah tim untuk bisa berkomunikasi dengan alien tersebut dengan Amy Adam sebagai translator untuk intelijen Amerika.
Asli, sudah lama saya nggak nonton film sci fi seperti ini semenjak Interstellar dan Inception-nya Christopher Nolan, hahaha. Walaupun minim adegan action, tapi film ini sangat menghibur saya dengan plot dan teka-tekinya. Highly recommended.
Dilemma (2015)
Ini film Indonesia lagi. Saya agak telat menontonnya.
Tadinya, saya pikir ini film action, namun ternyata hanya film drama biasa. Dibintangi oleh Reza Rahardian, Pevita Pearch, Roy Martin, Wulan Guritno, dll. Sebenarnya, ini adalah film antalogi, tapi penonton dibuat terfokus pada cerita Reza Rahardian sebagai arsitek muda yang sukses yang ternyata adalah anak dari seorang Big Boss Mafia. Memang ceritanya tidak terlalu signifikan, namun endingnya, saya suka.
Si Reza membawa laptop, lalu secara tiba-tiba muncul Abimana Aryasatya. Dan ‘jleb” si Reza ditusuk oleh rekannya sendiri. “Lebih baik gue yang lakukin semua ini, percaya sama gue,” ucap si Abimana, lalu Reza pun jatuh dengan perut yang berlumuran darah di parkiran kantor polisi, itu saja sih bagian terbaiknya, hahaha.
duh.. dari daftar diatas baru Arrival yang saya tonton. emang menarik, unik, mengalir indah, tp bagi yg ga biasa bakal bosan.
ReplyDeletegegara ni artikel, saya jadinya baca manga Platinum D, nonton the profesional di Youtube dan donlot novel supernova petir.
mantab gan..
Hahaha, thank you Gogo.
DeleteLong time no see, hihihi.
nice artikel gan, lanjutkan .kunjungan dari softkini.blogspot.co.id
ReplyDelete@ Muhammad Idris, Thank you.
Delete