Friday, May 29, 2020

Lima hal yang mungkin terjadi pada Jonathan Harker


Seandainya novel Dracula (1897) bukan cerita horor supranatural.

Oleh Fitrah Tanzil


Sebenarnya ada banyak kemungkinan yang terjadi pada Jonathan Harker di kastil Count Dracula (1897). Namun yang terpikir dibenak saya pada saat ini adalah lima hal ini. Jadi tanpa berbasa-basi, langsung saja selamat membaca.



1. Prank I (Taruhan)

Bagaimana jika Count Dracula bukan hantu atau makhluk supranatural. Bagaimana jika ia adalah manusia biasa yakni seorang bangsawan Romania yang hobi mengerjai orang. Jadi dia mengundang seorang bujangan yaitu Jonathan Harker ke sebuah kastil sepi -kastil itu bahkan bukan miliknya- dan ia tidak pernah menemui si bujangan.

Dalam hal ini Count Dracula mengamati Harker dari jauh atau dari luar kastil. Ia menikmati ekspresi bingung dan ketakutan dari si Harker. Ia sangat bersenang-senang akan hal ini. Mungkin juga bersama dengan pacar atau teman-temannya. Mereka menjadikan Jonathan sebagai bagian dari permainannya. Si Count membuat taruhan bersama dengan teman-teman; berapa lama si bujangan dari London itu bisa bertahan di kastil yang angker tersebut? atau dia akan kabur lewat pintu mana? Kapan dia akan lari terkencing-kencing, dan sebagainya.

Sedangkan dari sudut pandang Harker sendiri. Jelas ia sangat ketakutan tinggal sendirian di kastil yang besar tersebut. Namun Harker punya kebiasaan menulis jurnal dan juga mengarang tulisan. Mungkin dulunya di SMA dia pernah ikut klub mading atau klub jurnalis di kampusnya. Jadi ia suka menulis cerita, baik itu fiksi ataupun non-fiksi. Kemudian di tengah-tengah emosinya yang berkecamuk. Ia menulis cerita tentang Count Dracula dan teror-teror supranatural yang sesungguhnya tidak pernah ia alami di kastil tersebut.


2. Sibuk kerja ditinggal sendirian

Untuk situasi ini Count Dracula tidak melakukan prank. Melainkan ia memang sibuk, sehingga tidak bisa bertemu dengan Jonathan Harker.

Sedangkan si Harker sendiri, sesungguhnya dia tidak ditinggal di sebuah kastil raksasa, melainkan sebuah vila kosong dekat pegunungan Carpatian. Vila yang jauh dari tetangga-tetangga ataupun pemukiman penduduk. Tentu saja dengan atmosfere yang dingin dan bikin merinding. Ya iyalah berada di dataran tinggi, plus daerah utara pula.

Selama 2 minggu lebih Harker tinggal sendirian di vila tersebut. Ia merasa bosan juga sedikit ketakutan, sebab ia sendirian di sana. Ia pun menulis jurnal dan membuat cerita di sana.  Tentang petualangan di Transylvania, tentang hal-hal supranatural yang menerornya, tentang kastil raksasa dengan labirin dan pintu-pintu yang terkunci, hingga tiga wanita bergaun putih yang memakan anak bayi, dan seterusnya. Hingga menjadi jurnal lengkap seperti yang berada di buku Bram Stoker, hihihi.


3. Prank II (Social Experiment)

Kastil itu memang miliknya si Count Dracula. Ia ada di sana dengan make up-nya yang dibuat menyeramkan.  Ia sengaja membuat suasana di sana menjadi sepi untuk menge-prank Jonathan Harker.

Sesungguhnya ada banyak karyawan si Count di sana. Hanya saja ia meminta para karyawannya untuk bersembunyi dan mengunci pintu ketika si Jonathan berjalan di lorong kastil. Ia juga meminta karyawannya untuk membuat kastil tersebut berdebu dan apek, termasuk manaruh tanah di pojok-pojok ruangan dan membuat seolah kastil terbengkalai selama berpuluh-puluh tahun. 

Si Count mengamati dan menikmati kebingungan serta ketakutan dari Jonathan Harker.

Mungkin ia membutuhkan Harker sebagai bagian dari social experimentnya atau mungkin ia cuma ingin nge-prank dan bersenang-senang dengan orang London yang angkuh dan sok tahu, hahaha. Semua yang terjadi pada Harker di Kastil Dracula adalah prank dari Count Dracula itu sendiri. Dan ya Harker yang ketakutan menulis jurnalnya di sana.


4. Prank III Masalah Cinta

Dalam hal ini, bagaimana jika Count Dracula tidak pernah ada. Lalu yang jadi pertanyaan adalah ... siapa dan bagaimana ada yang meminta ke Jonathan untuk pergi ke Transylvania. Jawabannya simpel, seseorang yang dekat atau tidak dekat dengan Jonathan yang memintanya untuk ke sana. Seseorang yang sebenarnya adalah orang London juga.

Bisa jadi si dalang ini adalah si Boss dari Jonathan di Carfax Abbey atau bisa jadi orang lain yang punya koneksi dengan si Boss. Seseorang yang sangat menginginkan si Jonathan untuk keluar dari London di bulan Mei hingga Juni. Dan bagaimana jika orang itu punya satu tujuan yakin untuk mendapatkan Wilhemina. Si saingan ini tahu kalau Jonathan akan menikah dengan Mina di tengah tahun tersebut. Jadi ia berencana untuk menyingkirkan Harker, membuatnya menjauh dari London selama dua bulan tersebut. Ia percaya seandainya Jonathan tidak berada di sana di bulan tersebut, ia bisa mengambil hati Wilhemina dan membuatnya membatalkan pernikahan dengan Harker.

Jonathan pun pergi ke Transylvania. Ia mendatangi alamat yang dimaksud. Namun ia hanya menemukan alamat gedung kosong yang terbengkalai. Tak ada orang di sana, bahkan tak ada nama Count Dracula yang dikenali orang-orang di daerah itu. Ia tak ingin pulang dengan tangan hampa, jadi ia bertanya dan bertanya, hingga keliling kota Transylvania selama 2 bulan. Tentu selama waktu itu ia tak ingin pulang dengan tangan kosong. Jadilah ia mengarang cerita pertemuan dengan si Count Dracula di jurnalnya.


5. Jonathan di Rampok

Count Dracula ada, hanya saja Jonathan tidak pernah sampai ke sana ke alamat si Count. Sebab di tengah jalan, entah itu di Transylvania atau di Carpatians ia dirampok. Ongkos jalannya hilang, ia tidak bisa melanjutkan perjalanan dan tidak pula ia bisa menginap di hotel. Namun Jonathan jelas orang yang pintar, dia nggak mudah menyerah.

Di Rumania pastinya ia menghubungi Kedutaan Inggris di sana dan meminta bantuan mereka untuk pulang ke London. Namun sesampainya di kedutaan. Mereka bilang butuh waktu untuk memulangkan Jonathan ke London. Nah sebab ia nggak punya uang, selama menunggu visa untuk pulangnya turun. Ia menginap mungkin di gedung kosong atau bangunan terbengkalai. Di sana ia menulis jurnalnya. Ia mengarang kalau ia bertemu dengan Count Dracula. Ia juga mengarang tentang petualangan-petualangannya. Apalagi bangunan terbengkalai tempat ia tinggal suasananya sangat sempurna menginspirasi Jonathan menulis untuk cerita horor.

.  .  .

Credit photo, Keanu Reeves, Bram Stoker Dracula (1992)