Thursday, March 19, 2015

Sherlock Holmes dan Dunia Intelijen

By Ftrohx


Kita semua tahu bahwa Sherlock Holmes bukan sekedar detektif, dia lebih dari itu.

Dia tidak hanya mengejar kasus-kasus kriminal biasa atau kejahatan lokal, Holmes juga mengejar kasus-kasus kriminal International bahkan kasus-kasus yang menyakut keamanan negara.

Dan dari kisah-kisahnya, kita tahu bahwa Holmes adalah fondasi bagi fiksi Espionage dan Spy Thriller di dunia. Ok, langsung saja, di bawah ini adalah kasus-kasus Sherlock yang berhubungan dengan dunia intelijen dan spionase.


1. Bruce Partington Plans

Ini masuk di urutan kedua dalam list Sherlock Holmes favorit saya.

Di akhir tahun 1895 Sherlock Holmes mendapat tugas dari kakaknya yaitu Mycroft (yang merupakan kepala Intelijen Inggris) untuk menemukan pelaku pembunuhan seorang pria bernama Cadogan West. Pria malang ini ditemukan tewas di jalur kereta bawah tanah London dengan sangat misterius, karena tidak ada jejak pelaku pembunuhan ataupun tidak kekerasan lainnya.

Belakangan, Holmes menemukan bahwa Cadogan West adalah agen rahasia yang memegang dokumen 'Bruce Partington Plans' yang merupakan dokumen rahasia tentang projek kapal selam milik kerajaan Inggris. Keadaan menjadi lebih rumit karena ini bukan kriminal biasa, melainkan masuk ke ranah spionase yang melibatkan dokumen negara dan agen rahasia dari luar negeri. 


2. Scandal in Bohemia

Inilah cerpen Holmes yang menjadi debut bagi mata-mata wanita legendaris Nona Irine Adler. Cerpen ini adalah favorit saya setelah Bruce Partington.

Banyak orang yang salah kaprah tentang Irine Adler, terutama Hollywood. Mereka menjadi Sherlock sebagai detektif dan Irine sebagai pencuri, padahal bukan. Di versi aslinya Irine adalah seorang artis (penyanyi) sekaligus selebritis yang sangat cerdas. Dan kecantikan serta kecerdasannya mempesona seorang bangsawan pewaris tahta dari kerajaan Bohemia.

Sialnya, hubungan mereka berakhir dan Sang Pangeran menjadi Raja dari Bohemian. Masalahnya Sang Raja sudah bertunangan dan akan segera menikah, dia tidak ingin masa lalunya dengan Irine mengancam tahta-nya, karena itu dia ingin menghilangkan segala bukti kalau dia dan Irine pernah bersama. Si Raja menyewa jasa Holmes untuk menemukan foto yang menjadi bukti bahwa Sang Raja pernah dekat dengan Irine.

Ternyata pencarian foto itu lebih sulit daripada yang Holmes dan Watson bayangkan, bahkan untuk pertama kalinya Holmes gagal memecahkan sebuah kasus. Di sini Holmes mengakui bahwa pesona Sang Wanita mempengaruhi cara dia melakukan deduksi.


3. Greek Interpreter

Di sini untuk pertama kalinya M aka Mycroft muncul.

Jauh sebelum George Smiley, jauh sebelum L Lawliet, ataupun Bruce Wayne bahkan Sang Detektif sendiri; Sherlock Holmes mengakui Mycroft sebagai World Greatest Detective. Dia adalah yang terbaik dari generasinya, karena itu pulalah dia menjadi pimpinan dari Badan Intelijen Inggris pada masanya. Banyak yang bilang bahwa dia yang pertama dan yang menciptakan gelar M bagi semua pimpinan The Circus.

Suatu ketika Sherlock bertemu dengan Mycroft di sebuah klub, sang kakak memberinya sebuah tugas yang katanya dia sendiri tidak mampu mengerjakannya, atau sebenarnya (dari sudut pandang saya) sebuah ujian tersendiri untuk Holmes. Ini tentang Mr. Melas seorang penerjemah bahasa Yunani yang diculik, dan di bawa ke sebuah rumah yang telah ditinggalkan. Di sana Mr. Melas diminta untuk menerjemahkan bahasa Yunani pada seorang asing yang kesulitan berbahasa Inggris, mereka memaksa orang asing itu untuk menandatangi sebuah surat perjanjian.

Permasalahnya, Melas tidak tahu dimana dia berada saat itu? Dan siapa serta apa keinginan sebenarnya dari para penculik tersebut?


4. Naval Treaty

Mirip dengan Bruce Partington Plan, ini juga tentang pencurian dokumen penting milik Kerajaan Inggris.

Meski mirip, tapi kasus ini memiliki dua perbedaan penting, jika Bruce Partington lebih ke kasus pembunuhan, ini lebih ke masalah pencurian tanpa tindak kekerasan. Jika Bruce Partington TKP-nya adalah jalur kereta bawah tanah, maka Naval Treaty bermain di sebuah perkantoran yang eksklusif.

Suatu ketika John Watson dan Sherlock dikunjungi oleh Percy Phelps, teman lama Watson. Phelps bercerita bahwa dia kehilangan dokumen di kantornya. Ceritanya cukup detail, bahkan seorang amatir pun bisa menciptakan konklusi atas apa yang terjadi. Waktupun berlalu dan Phelps lah yang justru dituduh oleh atasannya sebagai orang yang mencuri dokumen untuk kepentingannya sendiri. Di sini Holmes pun membantu untuk memulihkan nama baik Tuan Phelps.

Naval Treaty merupakan cerpen terpanjang dari koleksi Sherlock Holmes yaitu 12 ribu kata. Sayangnya, meski salah satu yang terbaik, ada banyak kritik tentang cerpen ini. Yaitu masalah judul, tidak ada kejelasan tentang apa sebenarnya Naval Treaty, apakah ini dokumen tentang projek angkatan laut Inggris atau bukan? Atau apakah tentang intelijen lain tidak ada kejelasan sama sekali, bahkan sampai kasusnya selesai. Dan kritik yang paling keras adalah masalah keamanan, untuk seorang pejabat tinggi yang berurusan dengan intelijen, harusnya Percy Phelps memiliki sistem keamanan tersendiri di kantornya, yang membuat tempat itu tidak bisa dimasuki oleh pihak luar yang tidak berkepentingan, sayangnya justru tidak ada.


5. Final Problem

Inilah klimaks dari seluruh cerita Sherlock Holmes. Ini pertarungan akhir antara Sherlock Holmes dan James Moriarty,

Anda pasti bertanya, kenapa kasus ini masuk dalam daftar saya? Tentu saja, karena ini bukan sekedar kejahatan lokal, ini sudah masuk tingkat International. Dalam 7ribu kata, mereka berpetualang dari London, Belgia, German, hingga berakhir di Switzerland.

Ok, singkat cerita, seperti yang anda tahu, Final Problem berkisah tentang Sherlock Holmes yang telah mendapatkan bukti-bukti kejahatan dari James Moriarty -sang raja kriminal London. Dan tentu saja Moriarty tidak tinggal diam, sang raja kriminal dengan sangat agresif memburu sang detektif; mulai dari aksi snifer hingga para tukang pukul bayaran yang mengisolasi seluruh ruas Baker Street. Tidak ada yang aman di London, dan Holmes memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Bersama dengan Watson dia pergi ke Switzerland, dan hebatnya James Moriarty mengetahui posisi sang detektif. Perburuan terus terjadi hingga kisah dramatis mereka yang berakhir di Reichenbach Fall.

Satu hal yang membuat cerpen ini sangat istimewa adalah bagaimana Holmes mendefinisikan James Moriarty, seolah Moriarty adalah monster di atas segala monster. Moriarty adalah professor terkenal di bidang matematik, dia memiliki nama baik dan menguasai banyak organisasi, bukan hanya di Inggris tapi juga di berbagai negara di Eropa. Seolah dia mendefinisikan Moriarty berada di level yang berbeda dari Sherlock Holmes bahkan Mycroft.


6. Charles Augustus Milverton

Secara garis besar, kasus Augustus Milverton mirip dengan Scandal in Bohemia. Hanya saja, jika Scandal in Bohemia yang mengadukan masalah adalah pihak lelaki yaitu King of Bohemia, maka di kasus Milverton sang pelapor adalah wanita yaitu Lady Eva Blackwell.

Augustus Milverton adalah seorang pengusaha kaya raya dengan bisnis yang penuh skandal, atau tepatnya dia memang berbisnis skandal. Milverton memiliki tim intelijennya sendiri, dan dengan mudah dia bisa mengakses informasi dan gosip. Dia bahkan bisa menghadang surat-surat yang kontroversial, terutama surat tentang perselingkuhan dan percintaan yang terlarang diantara para pejabat tinggi dan bangsawan Inggris. Holmes menyebut bahwa Milverton adalah Raja-nya 'surat pemerasan' targetnya kebanyakan adalah para wanita kaya raya dengan masa lalu yang tidak ingin diumbar ke khalayak.

Dan dalam kisah ini Lady Eva meminta Holmes untuk menemukan surat-surat skandal masa lalunya yang dipegang oleh Milverton. Tim Holmes dan Watson pun menjadi ninja dan pergi ke rumah sang raja pemerasan. Di sana mereka dihadapkan dengan peristiwa mengejutkan bahwa ada orang lain di sana yang mengincar Milverton, dan terjadi pembunuhan yang tak terelakan di depan mata Holmes. Keesokannya, Inspektur Lastrade meminta Holmes untuk menyelidiki masalah Milverton, namun sang detektif menolaknya.


7. His Last Bow

Inilah cerpen Holmes yang paling terkenal di bidang Intelijen dan Spionase

Orang-orang bahkan menyebutnya sebagai fondasi bagi British Fiction Inteligence and Espionage; mulai dari James Bond (Ian Fleming), George Smiley (John LeCarre), Hercule Poirot dan Superintendent Battle (Agatha Christie), dan sebagainya. Semua terinspirasi dari cerpen ini. His Last Bow juga merupakan cerpen penutup dari semua kisah Sherlock Holmes.

Last Bow bercerita tentang Holmes yang sudah pesiun dari pekerjaannya di Baker Street dan memilih menjadi peternak lebah di pinggiran kota Sussex, dan pemerintah Inggris dengan sangat memaksa memanggil kembali Holmes untuk sebuah tugas terakhir. Dia harus menjadi seorang mata-mata. Kasus pun berlanjut hingga 2 tahun, dia menyamar menjadi Altamont seorang agen rahasia berdarah Irish-America yang bekerja sebagai sumber intelijen Inggris bagi agen rahasia Jerman Von Bork.

Kisah pun bergulir seperti Tinker Tailor Soldier and Spy, Holmes menjadi agen ganda yang menjual informasi rahasia kepada mata-mata Jerman, namun informasi-informasi rahasia yang penting itu sebenarnya hanyalah umpan, agar Von Bork percaya padanya dan berbagi rahasia tentang lingkaran intel Jerman yang ada di Inggris. Holmes pun mendapat nama-nama mereka dan langsung melakukan eksekusi. Terakhir Holmes sampai pada informasi rahasia mengenai signal kapal laut milik armada pasukan Inggris yang sudah dipegang oleh Von Bork, dia hanya perlu pergi ke Belanda lalu ke Jerman, dan di negara asalnya dia akan dianggap sebagai pahlawan. Namun secara mengejutkan Holmes menggagalkannya dengan membongkar kedok Von Bork sebelum dia berangkat ke Belanda, dan eksekusipun sukses dilakukan.

Yang saya suka dari sini adalah ide tentang kontra-intelijen dan teknis spionase yang ditulis secara ringkas dan sederhana dalam lingkup 6ribu kata. Pastinya, ini adalah hal yang sulit dibuat oleh penulis se-zamannya. Meski begitu cerpen ini banyak dikritik karena banyak kesalahan strategi, eksekusi, dan aksi spionasenya.


8. Second Stain

Inilah yang berada di urutan nomor 1 favorit saya, Second Stain. Dari membaca judulnya saja, saya tahu ini bakal jadi cerita yang menarik, dan membaca ceritanya saya menemukan kekhasan Sang Detektif

Selama sebelas tahun Sir Arthur Conan Doyle menyimpan Second Stain, dia bahkan berencana untuk tidak mengeluarkannya ke publik, sejak tamatnya Sherlock Holmes di kasus Reichenbach Fall. Namun karena tuntutan masyarakat dan editor dia kembali memunculkan menulis tentang sang detektif di kumcer Return of Sherlock dan memasukkan Second Stain di dalam draftnya.

Bisa dibilang ini adalah kasus  paling original dari semua kasus spionase dan kriminal yang dikerjakan oleh Sherlock Holmes.

Baik itu Bruce Partington Plans, Augustus Milverton, His Last Bow, Greek Interpreter, Naval Treaty, semuanya merupakan turunan dari ide ini Second Stain.  Atau lebih tepatnya semua teknikal yang sudah ada di kasus-kasus Holmes sebelumnya seperti; pengancaman, pencurian, manipulasi, masalah agen rahasia, misteri pembunuhan, masalah negara dan hubungan international, serta skandal sepasang suami-istri, semua menyatu di sini.

Cerita dimulai di Baker Street di tahun yang tidak disebutkan oleh Watson. Suatu pagi dengan sangat mengejutkan muncul Perdana Menteri Lord Bellinger dan Menteri Luar Negeri Trelawney Hope di muka pintu Sherlock Holmes. Mereka membawa kasus yang Grande tentang sebuah dokumen penting rahasia negara yang hilang dari ruang kerja Menteri Luar Negeri. Tidak ada saksi mata dan tidak jejak siapa pelaku pencuriannya, dan mereka meminta sang detektif terkenal untuk menemukan dokumen yang hilang tersebut. Setelah sang Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri meninggalkan Baker 221B, muncul wanita cantik bernama Lady Hilda di depan kantor Holmes, sang wanita cantik mengaku sebagai istri Menteri Luar Negeri, dia meminta bantuan Holmes untuk bercerita mengenai apa isi dokumen yang di cari oleh suaminya, namun Holmes tidak bisa menjelaskan karena sang klien tidak bercerita detail. Selain Irine Adler dan Violet Hunter, Lady Hilda adalah karakter perempuan yang menurut saya paling mencolok di serial Holmes. Hilda adalah wanita yang sangat cantik, misterius, pemberani, dan juga sangat cerdas. Lady Hilda nyaris mengguncang Holmes seperti halnya Irine Adler pernah membuatnya jatuh cinta.

Tapi satu kasus belum mereka kerjakan, kasus lain sudah muncul yaitu tewas seorang agen rahasia bernama Eduardo Lucas, yang belakangan diketahui sebagai agen ganda yang pernah bekerja untuk Prancis dan Jerman. Masalahnya menjadi makin rumit setelah orang-orang Interpol menemukan seorang wanita Prancis yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Eduardo yaitu Madame Henri Fournaye, selanjutnya cerita bergulir ke penyelidikan yang nggak kalah rumit dengan film Mission Impossible.

.  .  .


Nb:  Jika anda membaca Holmes, saran saya baca versi bahasa Inggrisnya, jauh lebih greget ! Hihihihi...

Wednesday, March 4, 2015

Empath vs Clairvoyance

By Ftrohx


Sebenarnya, saya pengen nulis artikel ini dari Desember kemarin, pas baru nonton serial The Hannibal.

Jujur, saya terkejut sekaligus excited dengan karakter Will Graham, karena kemampuan Will mirip dengan karakter yang saya bikin yaitu Iksanul Arifin alias Lufin atau sering saya sebut dia si muka zombie.



Sama seperti Lufin, Will Graham memiliki kemampuan untuk melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat tapi kemampuan melihatnya itu bukan kekuataan supranatural melainkan akibat kelainan di otaknya yang membuat berbeda, atau istilah populernya Empath.

Empath berasal dari kata Empathy yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Empath sendiri bisa diartikan sebagai; orang yang memiliki kemampuan lebih dalam memahami orang lain (empathy), seolah dia adalah orang tersebut atau merasakan emosi seseorang meski orang tersebut sudah tidak berada di dalam ruangan.

Karena seorang Empath bisa merasakan atau melihat emosi yang ditinggalkan orang di suatu tempat, maka fungsi seorang Empath dalam menyelidiki kasus sangatlah penting, mereka jauh lebih efisien daripada detektif biasa yang melakukan deduksi yang normal.

Tapi Empath juga memiliki kelemahan, karena kebanyakan dari para Empath ini tidak bisa membedakan antara apa yang terjadi di dunia nyata dan apa yang hanya terjadi di otaknya. Halusinasi dan delusional adalah musuh utama bagi seorang Empath, karena dia antara tekanan pekerjaan dia dituntut untuk tetap berusaha normal meski apa yang tiap hari dia lihat tidaklah normal.

Pertama kali saya menemukan karakter Empath adalah Whittaker di film Species (1995). Di sini Whitaker berperan sebagai seorang pemuda yang bisa mengetahui perasaan dan pikiran seseorang dengan hanya berada di dekatnya saja. Kemampuan unik Whitaker digunakan oleh Lembaga Pemeritah untuk memburu alien yang berwujud cewek super-sexy.

Di era 90an gagasan tentang Empath ini agak rancu dengan Clairvoyance atau orang-orang yang memiliki kemampuan melihat secara supranatural. Ide keduanya dalam dunia penyelidikan menurut saya cukup baik, meski mereka memiliki keterbatasan masing-masing.

Tentang Clairvoyance sendiri, saya tertarik dengan ide ini saat nonton film Tokyo Babylon 2.0 Di mana terdapat karakter seorang nenek yang bisa melihat masa depan, dan cucu perempuannya yang memiliki kekuatan untuk melihat apa yang terjadi di masa lalu.

Dari film Tokyo Babylon ini saya sering berkhayal seandainya saya punya kemampuan untuk melihat masa lalu dari tempat yang saya sentuh. Kemampuan seperti CCTV 3 Dimensi, saya bisa menemukan apapun yang tertinggal, saya bisa melihat jelas seorang penjahat hanya dari menyentuh TKP-nya. Dan saya bisa menangkap maling motor di warnet gang rajai yang saat itu belum dipasang kamera CCTV. Kemampuan unik Clairvoyance ini menginspirasi saya menciptakan karakter Rain, yaitu anakmuda yang punya retrocognition sehingga dia bisa melihat memori selama 48 jam dari benda atau orang yang dia sentuh.

Seperti yang saya bilang, baik Empath atau Clairvoyance, kedua-duanya memiliki keterbatasan dan masalah sendiri.

Empath, kelemahannya adalah karakter ini tidak bisa membedakan antara dunia mimpi dan dunia nyata, kadang dia nggak tahu apa perbuatan yang dia lakukan di dalam mimpi atau memang dia lakukan di dunia nyata. Contoh ekstrim dari seorang Empath adalah Will Graham dari serial The Hannibal, di saat di TKP Will lebih banyak merasakan empati dari si pelaku pembunuhan dan bukannya si korban. Di sini menjadi masalah bagi Will karena tiapkali menyentuh TKP dia melihat dari sudut pandang orang pertama dari pelaku pembunuhan yang berarti dalam hal ini dia melihat bahwa dialah pelaku pembunuhannya dan dengan tangannya lah korban terbunuh. Dan ini menjadi masalah karena rasa bersalah dari si pelaku pembunuhan justru berpindah ke dirinya sendiri.

Kedua kelemahan dari seorang Empath adalah dia tidak bisa melihat langsung siapa si pelaku pembunuhan, Empath melihat dunia dengan begitu abstrak seperti orang yang melihat lukisan di dalam mimpi. Ini masalah untuk si karakter, namun ini keuntungan tersendiri bagi si penulis naskah, karena dengan kesulitan dari si karakter, membuat drama atau permasalahan dalam cerita menjadi begitu kompleks hingga bisa memberi ketegangan pada penonton. Atau singkatnya penonton akan bertanya-tanya apa yang bisa dia lakukan dengan segala keterbatasannya itu dalam memecahkan kasus? Seperti pada serial Hannibal, si karakter Empath akan mengalami strugle.

Sedangkan Clairvoyance, ada dua tipe di sini, seseorang yang bisa melihat hantu dan seseorang yang bisa melihat masalalu. Untuk yang melihat hantu di TKP, si hantu bisa menjadi saksi mata untuknya yang memberitahukan siapa pelaku pembunuhannya, seperti pada Pyschic Detectiva Yakumo. Lalu untuk yang bisa melihat masa lalu, hanya dengan menyentuh TKP dia bisa kembali ke kejadian di saat pembunuhan itu berlangsung dan melihat semuanya seperti rekaman CCTV 3 dimensi. Baik kemampuan Psychic ala Yakumo ataupun kemampuan Retrocogniton seperti di Tokyo Babylon, keduanya memberi si karakter kemudahan (yang sangat mudah) untuk memecahkan kasus tanpa harus berpikir, apalagi memecahkan teka-teki, semua masalah langsung ada jawabannya hanya dengan sekali menyentuh TKP. 

Kemampuan Clairvoyance memang sangat keren, tapi sebaliknya kemudahan dari kemampuan itu membuat cerita berjalan terlalu mudah, hingga kurang greget di drama pemecahan kasusnya. Pada awalnya penonton akan melihat. "Wah, kemampuannya keren!" lalu begitu film selesai. "Oh begitu doank," dia akhir cerita penonton akan melihat si karakter hanya sebagai karakter biasa tanpa pengembangan. Contoh kasus pada film Korea yang berjudul Psychometry, di awal-awal cerita si karakter utama begitu keren, begitu misterius, namun ketika film berjalan ke tengah, ketika kemampuan si protagonis telah dibongkar, nggak ada lagi yang signifikan dari cerita, bahkan banyak penonton yang protes. "Kok kasus semudah itu dia nggak bisa pecahkan, padahal diakan punya psychometry sejak awal?" kelemahan ini membuat film itu mendapat rating pas-pasan di IMDB. Sebenarnya kelemahan Clairvoyance bisa ditutupi jika si penulis bisa menempakan si Clairvoyance pada porsi yang tepat. Atau jika didukung oleh karakter-karakter yang unik dengan kekuatan supranatural juga, atau dengan kasus yang grande sekalian seperti masalah di Minority Report.

Ok, singkatnya jika kamu ingin pemecahan kasus secara cepat dan efisien, kamu bisa menggunakan Clairvoyance. Tapi, jika kamu ingin drama dalam pemecahan kasus, Empath adalah tipe karakter yang terbaik untuk itu.

Saya sendiri, saat ini lebih suka karakter Empath, karena dia melihat dunia dengan cara yang berbeda tapi bukan dengan kekuatan supranatural. Seperti Lufin yang saya buat di Triad Kematian. Dia bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang, namun dia tidak bisa melihat langsung siapa pelaku pembunuhannya? Dia harus melakukan analisa dulu dari data-data yang abstrak.

Tapi saya juga suka dengan karakter Clairvoyance, karena itulah saya menciptakan Rain, hanya saja, saat ini saya belum punya skenario yang tepat untuk dia.

.  .  .

Badan Intelijen di Indonesia

By Ftrohx


Beberapa minggu belakangan ini, saya menjelajah internet dan mencari ada nggak sih karya fiksi anak muda yang membahas tentang dunia intelijen di Indonesia.

Dan saya menemukan beberapa cerpen dan cerbung action thriller yang mengambil tema Intelijen. Sayangnya, tulisan dari beberapa anak muda ini, tidak benar-benar mewakili badan intelijen atau dunia intelijen yang ada di Indonesia.

Tulisan mereka lebih kayak cerita-cerita Hollywood. Mungkin mereka memang kurang research atau karena faktanya memang masih sedikit referensi fiksi crime thriller asli Indonesia yang menggunakna tema intelijen. Jadi kebanyakan dari mereka menciptakan dunia intelijen (Indonesia) versi mereka sendiri yang jauh dari kenyataan, dan hasilnya kebanyakan agak mengecewakan.

Karena itu, di bawah ini saya ingin sedikit sharing apa yang saya tahu tentang badan intelijen di Indonesia.


1. BIN

Jika Amerika punya CIA, Inggris punya MI6, maka Indonesia punya BIN (Badan Intelijen Negara)

Ini bisa dibilang salah satu lembaga paling prestigeus yang ada di Indonesia, dan salah satu lembaga yang paling ditakuti di Era Orde Baru (bahkan sampai sekarangpun masih banyak orang yang merinding mendengar nama BIN)

Yang pernah saya dengar ada tiga cara untuk masuk ke dalam BIN, dari kalangan militer, kepolisian, dan dari sipil. Untuk orang sipil masuk ke sini ada yang namanya STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara) yang berlokasi di Sentul, Bogor.

Tapi yang lebih menarik lagi, konon ada perekrutan khusus di mana mereka di rekrut dengan cara rahasia untuk menjadi agen rahasia. 


2. Baintelkam - Polri

Jika Amerika punya penyelidik FBI, maka Indonesia punya Baintelkam (Badan Intelijen Keamanan) Polri.

Saat membaca di perpustakaan, saya menemukan satu hal menarik tentang Baintelkam, pada awal tahun 2000-an lembaga ini sempat clash dengan BIN masalah koordinasi penangan kasus korupsi di sebuah lembaga pemerintah. Ini menarik, karena kasus ini rada mirip dengan cerita-cerita di film Hollywood, dimana terjadi clash antara penyelidik NYPD dengan FBI atau CIA.

Selain menjaga keamanan negara, Baintelkam pada awal tahun 2000-an juga menyasar kasus-kasus korupsi (mungkin karena saat itu KPK belum bersinar seperti sekarang)


3. BNN

Jika Amerika punya DEA, maka Indonesia punya BNN (Badan Narkotika Nasional)

Dahulu masalah Narkotika menjadi bagian dari Mabes Polri yaitu Dir. Reserse Narkotika Polri. Namun karena permasalahan Narkoba semakin parah, maka mereka membentuk lembaga sendiri yaitu BNN.

Saya telusuri lebih lanjut kebanyakan orang BNN adalah orang-orang kepolisian juga.


4. Densus 88

Dahulu masalah terorisme masuk ke BIN atau Baintelkam, sementara untuk urusan teknis seperti masalah Bom masuk ke Tim Gegana, namun karena tindak terorisme semakin marak di awal hingga pertengahan 2000an.

Maka pemerintahan membentuk lembaga khusus untuk menangani terorisme dari hulu hingga hilir yaitu Detasemen Khusus 88. Saya sendiri belum meriset kenapa mereka menamakannya Densus 88, bahkan seorang teman saya yang polisi pun bilang bahwa Tim Densus ini jauh lebih misterius daripada Baintelkam.


5. Sandi Yudha - Kopassus

Saya mengenal nama Sandi Yudha ini dari bukunya Om Es Ito,

Kopassus adalah pasukan khusus yang sangat terkenal di Indonesia, dan dari catatan Brahmantyo Anindito, Kopassus sudah setara dengan SAS (Special Air Service) pasukan khusus milik kerajaan Inggris.

Saya sendiri nggak pernah menduga kalau Kopassus punya tim intelijen sendiri, sampai baca novel Rahasia Meede dari Om Es Ito. Cara kerja mereka sendiri juga masih sangat misterius sama misteriusnya dengan Densus 88


6. INAFIS

Jika Amerika punya Tim CSI (Crime Scene Investigation), maka Indonesia punya INAFIS (Indonesia Fingerprint Identification System)

Untuk saya sendiri, nama INAFIS awalnya terdengar aneh, karena di Amerika juga ada Fingerprint Identification System atau AIFIS. Tapi AIFIS bukan sebuah lembaga atau tim penyelidik melainkan database dari para pelaku kejahatan yang tercatat di FBI. 

Tentang INAFIS sendiri, dia adalah bagian dari POLRI yang dulunya dikenal dengan nama Pus. LabFor Polri, kemudian entah bagaimana mereka membentuk lembaga sendiri dengan nama INAFIS.

Konsep INAFIS juga pada awalnya penuh kontroversi, mereka pernah dikritik Kompolnas karena sudah ada yang namanya Pus Labfor. Namun semakin ke sini, lembaga ini terus berjalan dan punya nama tersendiri.


7. PPATK

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Ini salah satu lembaga terkeren selain KPK dan POLRI, PPATK.

Dari wikipedia dituliskan bahwa Lembaga ini memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan pencegahan dan pemberantasaan pencucian uang sekaligus membangun rezim anti pencucian uang dan kontra pendanaan terorisme di Indonesia. 

PPATK memiliki kewenangannya untuk melihat rekening bank seseorang dan itulah yang membuatnya sangat terkenal.


8. KPK

Yang nggak pernah dengan nama KPK, pasti dia bukan orang Indonesia. Di negera lain rasanya nggak ada lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia.

Amerika memang punya RICO Act atau Undang-undang yang sangat terkenal untuk menangkap koruptor dan mafia, tapi mereka nggak punya lembaga khusus untuk menangani korupsi seperti di Indonesia.

Bicara tentang KPK, ada ribuan mungkin sekarang jutaan artikel yang bisa anda cari di internet.


9. JAMI

Beda dengan nama-nama lain di atas, JAMI (Jaksa Agung Muda Intelijen) nama ini sangat jarang terdengar ataupun terekspose oleh media.

Tapi peran Jaksa Agung Muda Intejlijen nggak kalah pentingnya dengan peran KPK ataupun Polri, dalam menyelidiki kasus-kasus kriminal dan korupsi.  Dan bahkan beberapa kasus dari KPK pernah dialihkan ke JAMI termasuk kasus yang baru kemarin itu.


10 LSN

Lembaga Sandi Negara, nama ini juga jarang terdengar dan terekspose media.

Lembaga ini disebut juga dengan Badan Intelijen Signal-nya Indonesia, mereka sudah mengelola data dan bermain dengan bahasa komputer jauh sebelum microsoft didirikan.

Mereka jauh lebih tua daripada Kemenkinfo, dan konon para petinggi LSN menciptakan bahasa pemprograman mereka sendiri.


11 NCB Interpol.

Ini juga salah satu lembaga tinggi yang ada di Indonesia, namun jarang dikenal ataupun disebut orang, NCB (National Crime Bearue) atau Interpol Indonesia.

Tadinya NCB Interpol adalah bagian dari Divisi Hubungan International Polri, namun entah bagaimana mereka membentuk lembaga sendiri. 

Saya pernah sekali melihat kantornya di dekat Polres Jakarta Selatan, namun kemudian kantor itu pindah entah kemana. Bahkan saya pernah bertanya kepada teman saya yang polisi, dia bahkan nggak pernah mendengar ada nama NCB di Kepolisian.

.  .  .


Nb: untuk teman-teman muda yang ingin membuat cerita crime thriller, saya ingin bilang bahwa masih BANYAK BANGET hal yang bisa digali di Indonesia.

Masih banyak tema, banyak karakter-karakter, dan lembaga-lembaga khusus penyelidik yang belum disentuh para penulis muda.

Di atas ini hanya sedikit dari saya, mungkin teman-teman bisa menemukan lagi yang lain atau yang lebih detail di luar sana. Terakhir, membaca catatan ini semoga anda bisa memberi warna tersendiri bagi dunia crime thriller.

Sunday, March 1, 2015

Agen Rahasia

Cerpen by Ftrohx


"Ini dari Harry," sodor Tuan Putri ke tanganku. "Foto itu asli yang berarti Tuan Arkam berbohong pada kamu,"

"Iya, aku sudah tahu," ucapku sambil melihat lembaran-lembaran itu. Di sana terdapat foto 4 R yang memberlihatkan seorang laki-laki berwajah garang bersama dengan seorang wanita cantik berkulit putih. "Sebenarnya aku sudah menduganya dari awal, sebagai seorang pemimpin lembaga independen harusnya dia menjauh dari lobi-lobi politik dan sorotan media, sayangnya kilau cahaya membuatnya terkecoh. Dia membuat kesalahan dengan melanggar aturan yang ditegakkannya sendiri,"




Mengingat minggu kemarin di acara Car-Free Day, salah seorang bawahan Tuan Arkam memintaku untuk bertemu dengannya walau hanya 5 menit. Dia memintaku untuk menyelidiki apa yang terjadi? Siapa yang menjebak dia dan apa yang diinginkan lawan-lawan liciknya. Aku berkata tidak bisa membantunya banyak, tapi akan kuusahakan mencari informasi sebisa yang kubisa.

Kubu lawannya adalah Komisaris Jenderal Polisi Grey Smith yang sangat abu-abu,aku sampai sekarang tidak tahu apakah dia baik atau jahat. Ini tidak seperti di komik ataupun novel, dimana kamu bisa mengenali penjahat hanya dari melihat seperti apa wajahnya. Tapi sebaliknya, masalah analisa posture dan micro-gesture seperti itu tidak terlalu berlaku di dunia nyata, Berkali-kali kumelihat rekaman video sang Jenderal saat sidang di hadapan komisi Yudisial dan aku tidak melihat ada-ada tanda seolah dia penjahat, meski beberapa media memaksanya menjadi penjahat tapi kenyataan dari wajahnya menunjukan bahwa dia adalah orang baik-baik.

"Bagaimana dengan si cewek itu?" tunjuk Tuan Putri.

"Tadi aku sudah dapat kabar dari Fadli dan anak-anak di Makasar, mereka telah mendatangi alamatnya, dia cewek Chinnese, orang sana bilang namanya Aling dan bukan Siska."

"Lalu bagaimana dengan KK-nya?"

"Itu KK aspal, dia memalsukannya sebelum mereka membuat passport,"

"Dan mereka membuat passport palsu dengan data yang juga dipalsukan,"

"Iya palsu kuadrat-kuadrat,"

Dia menggeleng. lalu berkata. "Luar biasa," dia pun kembali mengambil salah satu foto, wajah Siska yang sedang selfie di kursi Jet pribadi. Dia bergumam sendiri kemudian memasang foto itu di depan wajahku. "Menurut kamu siapa sebenarnya cewek ini? Dia cantik, dia socialita, tapi dia melakukan hal bodoh?"

Aku tersenyum. "Kamu pasti berpikir sama sepertiku,"

Tuan Putri mengertukan dahi. "Apa aku nggak ngert?"

"Kalau dia adalah agen rahasia?"

"Hahaha..." dia meledakan tawa. "kamu terlalu banyak baca novel,"

"Ini serius, dia masuk kriteria itu. Kamu pernahkan baca salah satu artikelku, bahwa ada perbedaan antara agen rahasia di cerita fiksi dan dunia nyata,"

"Ah, aku agak lupa, yang mana ya?" ujarnya.

Aku meletakkan semuanya di meja. "Yang aku bilang bahwa agen rahasia tidak harus jago beladiri,"

"Oh, aku ingat bahwa agen rahasia, harus lebih mementingkan fungsi efisiensi dalam menjalankan misi,"

"Iya yang itu. Di cerita fiksi, agen rahasia selalu stereotype James Bond atau Jason Bourne, Le Femme Nikita atau Ethan Hawke Mission Impossible. Selalu agen rahasia jago berantem bisa mengalahkan belasan orang dengan tangan kosong sendirian, jago menembak, ahli meloloskan diri, hebat dalam kebut-kebutan mobil, ahli dalam memecahkan berbagai masalah dan sangat-sangat mempesona. Tapi di dunia nyata di mana dituntut efisiensi dan efektifitas, plus masalah batasan waktu dan sumber daya manusia. Aksi-aksi laga yang memukau mata rasanya tidak terlalu diperlukan dalam menyelesaikan misi,”

“Aku ngerti, karena yang dilakukan oleh agen rahasia di dunia nyata adalah mencari informasi dan memanipulasi pikiran lawan.”

Sebenarnya analisaku sangat panjang, kebanyakan orang-orang Indonesia di doktrin oleh film spionase Hollywood atau pahlawan super seperti Sherlock Holmes, sehingga mereka lupa seperti apa mata-mata atau agen rahasia yang sesungguhnya. Agen rahasia bisa menjadi apapun mulai dari teroris seperti di Secret Agent-nya Joseph Conrad hingga seorang istri yang mencukur bulu ketiak suaminya di kisah Samson dan Dahlia.

“Iya, termasuk mendoktrin target seperti istri dari Perdana Menteri Adam Lang di Ghostwriter,”

“Dan dia justru menjadi penarik benang di belakang yang paling sukses.”

“Atau metode klasik di atas klasik yang sudah dilakukan berbagai macam kerajaan dari zaman purbakala. Yaitu menusuk sang Raja dari balik selimut, hanya saja untuk zaman modern sekarang si gudik tidak perlu pisau untuk menghabisi sang Raja, melainkan kamera handphone yang merekam skandal mereka.”

“Ini juga terjadi pada para pemimpin lembaga independen itu,” ujarnya dengan bola mata yang berputar ke kiri atas.

“Benar,” ucapku sambil mengangguk. “Bukan hanya Tuan Arkam, pendahulunya juga Tuan Malik yang sekaligus salah satu pendiri lembaga tersebut, dengan sangat-sangat tragis dijebak bersama Caddie Golf dalam skandal yang terlalu artificial,”

“Kamu tidak bisa bilang artificial, mereka punya bukti loh yang berhasil membawa Tuan Malik dari persidangan hingga masuk ke penjara sekarang,”

“Sayang,” aku menepuk pahanya. “Kamu tidak melihatnya dari sisi yang berbeda. Semuanya skenario pabrikan, aku bisa bilang pabrikan karena banyak skenario-nya yang bolong-bolong seperti sinetron di RCTI. Pertemuan Tuan Malik dengan si Tuan Perantara, hingga masalah pembunuhan itu, banyak lubang-lubang yang belum diisi. Lalu kamu tahu, setelah persidangan si nona Caddie Golf itu menghilang begitu saja. Mengaku tinggal di alamat ini bersama dengan keluarga ini dan kuliah di tempat ini. Kenyataan semua itu juga aspal, kita tidak menemukan siapa dia sebenarnya. Sama seperti yang sedang kita bahas sekarang, Nona Siska alias Aling alias Jihan, siapa dia sebenarnya?”

“Sayangnya, kita tidak memiliki bukti nyata,”

“Tidak, kita punya buktinya secara circumstantial jika merunut kronologinya,”

“Huh, kamu bukan anak hukum sih sayang,” keluhnya. “Ini Indonesia di sini tidak ada yang namanya pembuktian secara circumstantial, nggak ada artinya itu,”

“Nah, karena itulah aku butuh kamu, kamu ahli hukumnya, kamu bisa mengolahnya bukan,”

Wajah Tuan Putri terlihat merengut, kemudian dia berpindah tempat duduk. “Ok, kembali lagi ke foto ini,” dia menunjuk si perempuan sexy yang memakai nama samara Siska. “Hipotesis kamu dia adalah agen rahasia, dia memang cantik tapi aku tidak melihat dia sebagai karakter yang cukup hebat sebagai agen rahasia?”

“Kamu ingat novel-nya Joseph Conrad, seorang agen rahasia bisa jadi siapapun. Dia tidak harus hebat, karena yang dia butuhkan adalah sebuah keberanian.”

“Keberanian?” dia mengernyitkan dahi.

“Untuk melakukan hal yang orang lain tidak berani lakukan,”

“Menjadi pelacur dan tidur dengan petinggi lembaga penting negara,”

“Ya itu maksudku, tidak semua orang berani melakukan hal itu, mengorbankan diri dan kehormantan untuk menjalankan misi. Bukan hanya wanita, laki-laki juga banyak yang rela melakukan hal seperti itu,”

Aku tahu otaknya pasti berputar ke masalah Akpol ke tes fisik dan kesehatan, di mana setiap jengkal tubuhnya diperiksa. Itu memang sangat buruk dan itu hanya kepolisian, apalagi Badan Intelijen yang punya pekerjaan lebih ajaib, hal-hal yang nggak kepikiran bagi orang awam pasti mereka lakukan dalam tes masuknya.

“Kamu bicara tentang gigolo?”

“Iya, mereka bisa merekrut orang-orang ajaib demi kesuksesan misi bukan, apalagi jika misi adalah membuat skandal untuk menjatuhkan lawan."

“Orang-orang gila,” teriaknya dengan wajah yang sangat kesal.

“Begitulah politik dan kekuasaan,” ujarku dan bangkit dari meja. “Sebenarnya aku juga sangat khawatir dengan kamu, kamu seorang hakim dan kamu mulai menjadi terkenal karena persidangan kemarin.”

“Nggak lah, aku nggak akan terbujuk permainan aneh macam itu,”

“Iya aku tahu,” tentu saja karena aku mengawasi keselamatanya lebih daripada Tim NSA dengan satelit-nya. “Tapi ada metode lain yang bisa mereka lakukan. Manipulasi transaksi keuangan, mereka menelpon seorang hacker, lalu si hacker akan membuat transaksi mencurigakan, baik itu dalam jumlah yang besar atau kepada orang yang tidak kita kenal, Kemudian mereka menemukan transaksi itu jauh lebih cepat daripada penyidik di PPATK. Seperti kata Smiley 30ribu dollar itu jumlah yang kecil bagi Karla.  Si Tuan X1 kemudian membawa masalahnya ke Bareskrim, dan tak sampai satu minggu BAP-nya keluar, lalu kamu di sidang dengan bukti-bukti dan saksi-saksi yang menjebak dan memberatkan masalah kamu,”

"Ya memang begitu prosedurnya,"

"Bukan itu maksudku, aku khawatir mereka juga melakukan trik itu kepada kamu,"

Dengan mata yang agak memicing, Sang Putri pun mengembangkan senyum. “Kamu lupa ya, aku kan punya adik ipar di PPATK, BIN, dan Bareskrim Polri. Mereka punya posisi penting dan kita akan selalu membantu di saat ada masalah yang pelik,”

"Tentu saja," ucapku sambil menepuk jidat.

.  .  .

Ilustrasi dari bedbathandbeyond.com