Monday, April 23, 2018

Minat baca dan statistik penulis Indonesia di Goodreads

Oleh Fitrah Tanzil



Iini yang jadi pertanyaan saya sejak beberapa bulan lalu. "Apakah minat baca orang Indonesia -terutama untuk buku fiksi- makin turun dari tahun ke tahun?"

Beberapa teman ada yang bilang "iya" dan yang lain bilang "tidak".

Lalu ada seorang teman yang bertanya. "Kalau kamu nulis tentang hal ini? Kamu mesti punya datanya? Berapa banyak orang Indonesia yang beli buku fiksi, berapa banyak yang tidak, dan seterusnya?"

Sungguh, dengan keterbatasan saya, sulit untuk melakukan hal itu. Lagi pula saya bukan lembaga survei. Nggak punya dana dan tenaga untuk melakukan hal itu, huhuhu, #sedih.

Namun dari yang saya lihat di lingkungan saya. Mungkin satu RT atau RW cuma saya (dan satu kawan saya) doang yang minat membaca buku fiksi. Yang lainnya ya lebih banyak nonton sinetron di TV dan berita berjalan di smartphone.

Lalu kemarin, saat saya meriset buku seorang teman, saya ingat dengan Goodreads. Situs ini sangat prestige. Sebab ketika kamu ngetik sebuah buku di Google, biasanya hasil pencarian teratas langsung masuk ke Goodreads. Dan oleh karena itu Goodreads bisa jadi indikator kesuksesan sebuah buku.

Andrea Hirata

Buku Laskar Pelangi (2008) ratings 22K dengan jumlah review 2695



Buku Sirkus Pohon (2017) ratings 565 dengan jumlah review 157



Dee Lestari

Buku Perahu Kertas (2008) ratings 15K dengan jumlah review 1561


Buku Supernova Ksatria Putri dan Bintang Jatuh (2001) ratings 12K dengan jumlah review 1223



Buuku Aroma Karsa (2018) ratings 414 dengan jumlah review 127



Habiburrahman ELShirazy

Ayat-Ayat Cinta 01 (2007) ratings 13K dengan jumlah review 1414


Ayat-Ayat Cinta 02 (2015) ratings 1854 dengan jumlah review 190



Tere Liye

Buku Daun Yang Jatuh ... Rating 11009 dengan jumlah review 905


Buku Bintang rating 994 dengan jumlah review 125



Raditya Dika

Kambing Jantan rating 8885 dengan jumlah review 689



Ubur-Ubur Lembur rating 251 dengan jumlah review 77


Konklusi.

Dari beberapa penulis best seller Indonesia di atas, terjadi degradasi -ratings n review- yang sangat tinggi antara buku debut mereka (atau buku top seller mereka) dengan buku-buku terbaru mereka. Tapi riset saya ini belum mewakili jumlah pembaca sesungguhnya yang ada di Indonesia. Selanjutnya, mungkin teman-teman bisa melakukan riset yang lebih mendetail dari ini.






1 comment:

  1. Tere liye paling produktif kayaknya.. tahun ini aja langsung nelorin dua ekor buku sekaligus..

    hmm.. spirit literasi bangsa ini masih jauh dari bara api, perlu digalakan lagi.. salah satu upaya solutif adalah murahin harga buku (ngarep ><)

    ReplyDelete