by Ftrohx
Menurut teori fisika, selalu ada versi lain dari diri kita, mereka menyebutnya versi alternatif atau percabangan alam semesta atau dunia paralel. Dunia yang berbeda karena satu pengambilan keputusan dari satu orang yang berbeda.
Coba bayangkan jika hari ini lo memutuskan untuk menonton film di bioskop atau tidak menonton film di bioskop, hasilnya akan berbeda satu reaksi menciptakan reaksi berantai dan reaksi berantai tersebut menciptakan realita di mana elo berada sekarang.
Memang kecil, memang tidak terlihat, tapi jika lo mengambil satu keputusan berbeda maka masa depan lo akan berbeda, bukan hanya itu masa depan orang-orang di sekitar lo juga ikut berbeda, kecuali apa yang sudah ditakdirkan.
Ok langsung aja, kemarin gw baca artikel yang membahas lengkap tentang apa sih yang terjadi di dunia Terminator dari film Terminator I di thn 1980an hingga Terminator terakhir di thn 2015 kemarin, termasuk juga versi TV-nya Sarah Connor Chronicle. Si penulis benar-benar serius menggarapnya analisa dan deduksinya sampai 5ribu kata plus gambar grafis di white board-nya yang dia foto sendiri (foto-nya HD pula jadi berat gw simpan file-nya)
Ada beberapa hukum umum dan hukum khusus yang berlaku dalam fiksi Time-Travel di Hollywood. Hukum yang wajib dan berlaku bagi semua (nyaris semua) film Hollywood yang mengambil tema Time-Travel
Pertama, Percabangan Waktu
Ketika lo punya Time-Machine, entah itu TimeMachine ala H G Wells, Guy Pearce, Doraemon, Prince of Persian, Terminator, De Javu Denzel Washington, Back To The Future, Butterfly Effect Aston Kutcher, Wolverine Future-Past, Star Trek Next Generation, Hermione - HarPot Azkaban, atau apapunlah.
Ketika lo pergi ke masa lalu, lo melakukan sebuah perubahan kecil, atau lo memaksakan diri untuk mengubah takdir. Maka, akan tercipta percabangan waktu yang baru.
Kedua, Fixed Destiny
Meski ada percabangan waktu tetap takdir Tuhan tidak dapat diubah, sebagai contoh kekasih si Profesor di film Time Machine, dia ditakdirkan mati dan si Profesor mencoba menyelamatkannya karena itu dia menciptakan mesin waktu.
Namun si cewek tersebut tetap mati berapa kalipun dia mencoba menyelamatkannya, justru kematian dengan berbagai macam cara,
Contoh lain Kyle Reese melihat foto Sarah Connor sebelum dia pergi ke masa lalu, di versi Terminator yang pertama hal ini tetap dia lakukan, begitupula di versi yang tahun 2015 ini juga tetap dia lakukan, dan yang pasti Kyle Reese tetap dikirim ke masa lalu apapun Timeline-nya
Ketiga, Dunia Paralel
Gw sengaja membedakan antara percabangan waktu dengan dunia paralel atau semesta alternatif atau Beta Universe kata Stein Gate.
Pertama percabangan waktu meski berbeda tapi hasilnya sama, misalkan si jagoan menyelematkan si gadis dari perampokan (harusnya si gadis terbunuh saat perampokan) namun karena dia mengambil jalan yang berbeda maka si gadis tidak tewas oleh perampok, tapi ketika berada di jalan dia tewas karena ditabrak mobil.
Itu percabangan waktu, cara berbeda tapi hasilnya sama. Namun dunia paralel, bisa jadi orangnya sama tapi hidupnya berbeda.
Keempat, keluar dari Timestream
Ini lebih jauh lagi dari percabangan waktu ataupun dunia paralel.
Orang yang melakukan ini berhasil keluar dari sistem yang seharusnya, atau lebih tepatnya membuat sistem baru yang berbeda dari sebelumnya.
Kasus ini terjadi pada Terminator Genisys dimana seharusnya Judgement Day terjadi pada thn 2004 justru Judgement Day tidak pernah terjadi, dan Sarah Connor serta Kyle Reese yang seharusnya sudah lama mati di tahun 80an justru melompati waktu dan mendarat di tahun 2017 dimana dia bertemu dengan John Connor.
Situasi yang mustahil untuk terjadi tapi terjadi, yang menjadikan entitas paradoks yang seharusnya tidak pernah ada tapi ada di waktu yang sama dan tempat yang sama. Bingungkan bahasanya, si penulis juga begitu ngeselin saya.
Kelima, Residu TimeTravel
Pertama kali gw kenal konsep ini dari film The Contact-nya Jodie Foster
Ok, sebenarnya itu bukan film TimeTravel secara harfiah, tapi dia punya konsep yang sama tentang memanipulasi ruang dan waktu. Jadi ketika projek pesawat antar dimensi-nya berhasil dibuat oleh para ilmuwan dan Jodie Foster dilempar ke portal tersebut, di dunia nyata dia tidak jatuh ke dalam portal melainkan hanya 0,1 detik.
Tapi apa yang dialami Jodie di dalam sana sebenarnya lebih dari satu minggu. Dan itu bukan hanya terjadi di dalam memori otaknya melainkan secara fisik yang dialami juga oleh pesawat / tabung pengangkutnya, rekaman menyatakan bahwa mereka pergi lebih dari satu minggu di dalam tabung tersebut.
TImeline yang tidak seperti yang lo alami sebelumnya, bisa jadi lebih baik, bisa jadi malah lebih buruk, kadang memang nyaris mustahil mengubah takdir, tapi takdir pasti berubah ketika lo niat untuk mengubahnya.
. . .
Ok, sebelum membahas bagaimana mencurangi waktu, gw ingin bicara tentang teori time travel ala Terminator Genisys dulu.
Pada awalnya, sebuah timeline dimulai dengan sesuatu fixed sederhena, satu aliran waktu dalam sebuah loop,
Si tokoh X kembali ke masa lalu disusul oleh Y yang kembali ke masa lalu, kemudian mereka menciptakan masa depan yang sama di mana X pergi ke masa lalu dan Y juga pergi ke masa lalu, dan putaran yang sama itu terus terjadi, kemudian muncul Terminator 2 ini masalah, karena ada tokoh Terminator yang melakukan Timetravel, plus bukan cuma satu melainkan 2 Terminator dengan tujuan berbeda.
Terminator 2 selesai dengan masa depan yang berbeda dari masa depan di Terminator 1, tidak ada Judgement Day di tahun 1997 dan hidup terus berjalan hingga Terminator 3 pada tahun 2004
Di sini berbeda dengan Terminator sebelumnya, Judgement Day tetap terjadi dan manusia tidak dapat mencegahnya apapun yang mereka lakukan
Seperti biasa dua Terminator muncul dari masa depan, yang satu TX ditugaskan oleh Skynet untuk menghabisi John Connor dan para letnan-nya, sedangkan yang satu lagi Arnold dikirim untuk melindungi John Connor dan calon istrinya.
Ok, tahan sebentar di sini.
Masa depan versi Terminator 1 dan Terminator 3 begitu berbeda, di Terminator 1 Skynet mengirim Cyborg ke masa lalu untuk membunuh Sarah Connor sekaligus melenyapkan John Connor sebelum John dilahirkan, tapi di Terminator 3 tujuan Skynet berubah.
Ini berarti masa depan versi Terminator 3 jelas berbeda dengan masa depan versi Terminator 1, di Terminator 1 manusia mencapai kemenangannya pada tahun 2029 sedangkan di versi Terminator 3 tidak ada kemenangan seperti itu bahkan sampai di tahun 2032 di mana John Connor meninggal dan kepemimpinan umat manusia dipegang oleh istri-nya Kate yang juga mengirim Arnold Cyborg ke masa lalu.
Satu masalah lagi bahwa di Terminator 3, Skynet versi masa depan juga tahu tentang Timeline Skynet versi masalalu (Terminator 1) dan karena pengetahuan itu mereka menciptakan strategi baru untuk memenangkan perang, dalam hal ini memusnahkan manusia dengan menciptakan Judgement Day versi baru, dan mereka berhasil.
Pertanyaan bagaimana mereka bisa punya pengetahuan dari Timeline yang berbeda, Ok yang ini kita tahan dulu. Tapi intinya ada dua timeline yang berbeda namun dengan dua takdir yang hampir sama yaitu kehancuran umat manusia hanya saja pada waktu yang sedikit diundur dari versi sebelumnya.
Kisahpun berlanjut ke Terminator Salvation di mana bumi sudah porak-poranda pasca Judgement Day yang memusnakan separuh dari umat manusia. Di versi keempat ini Skynet tahu begitu banyak kegagalan dari Skynet versi lama di timeline yang berbeda. Karena itu mereka memiliki strategi yang berbeda, mereka harus membunuh Kyle Reese sebelum Reese dikirim oleh John Connor ke masa lalu, antisipasi dari antisipasi dari antisipasi atau equation diatas equation.
Pertanyaan lain bagaimana Skynet bisa tahu tentang masa lalu Skynet versi timeline yang berbeda? Kata si penulis itu layak diperdebatkan dan dibuat disertasi.
Berlanjut ke Terminator Genisys
Di empat film sebelumnya, kita dibuat bertanya-tanya apakah mesin waktu itu benar-benar ada? Dan jika ada seperti apa wujudnya?
Seharusnya, Terminator Salvation menjadi sebuah Trilogi perang besar antara manusia versus mesin di dunia masa depan, tapi mereka tidak menggarap itu mereka melompatinya mereka punya ide lain yang mengacaukan ruang dan waktu yaitu Terminator Genisys.
Sebenarnya saya agak kecewa, kenapa Arnold Swazeneger lagi? Malah dia sudah jadi tua, Terminator versi keriput What a JOKE? Ok, itu nggak masalah karena ceritanya yang menghancurkan semua tatanan yang dibangun selama 4 dekade dunia Terminator.
Semua dimulai dari kemenangan John Connor dan pasukannya menembus pertahanan Skynet di San Fransisco dan mereka menemukan mesin waktu yang selama ini menjadi alat lingkaran setan dalam dunia Terminator.
Dan mereka melihat satu Terminator telah dikirim untuk pergi ke masa lalu, karena itu John mengirim sahabatnya Kyle Reese untuk menyusul Terminator yang telah pergi tersebut dan menghentikannya, harusnya se-simple itu seperti cerita Terminator sebelumnya. Namun ketika Reese sampai ke masa lalu, masalalu sudah berubah berbeda dari Timeline yang ada sebelumnya.
Sebenarnya masalah utamanya bukan pada manusianya, melainkan Skynet, Sang Artificial Inteligence itu harus berpikir keras, mencari solusi yang tidak terpikirkan bahkan oleh manusia sekalipun, Skynet ingin keluar dari sistem, dari masa lalu yang terus berputar sama di tahun 1984, keluar dari perputaran tiada akhir. Mereka harus berpikir lebih dari radikal, lebih dari ekstrim untuk keluar dari perputaran tiada akhir tersebut, dan mereka sampai pada solusi
Bagaimana jika John Connor tidak terbunuh, bagaimana jika John Connor menyatuh dengan mesin dan pergi ke masa lalu, apa yang terjadi yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam eternal loop, akhir dari perputaran tanpa akhir tersebut, mereka keluar dari sistem, dari tatanan yang sudah ada selama ini.
John Connor yang sudah menyatuh dengan mesin kembali ke masa lalu, sebagai antisipasi jika Skynet tidak jadi diciptakan oleh Cyberdyne atau teman-temannya.
Keadaan jadi lebih rumit ketika semuanya; John Connor, Sarah, dan Kyle Reese serta Opa Terminator berada dalam satu waktu. Atau bahasa kerennya "by the time Sarah and Kyle and John all meet up in 2017, they are all impossible paradox beings," Penjelasan si penulis kenapa mereka bisa berada di sana, jika dan hanya jika masa lalu dan masa depan mereka sebelumnya sudah tidak ada. Huh, kata-kata yang keren.
Satu hal yang pasti dari semua hal yang berantakan itu, mereka berhasil menunda Judgement Day untuk yang kesekian kalinya, Setelah Sarah Connor di Terminator 2 berhasil mencegah kiamat di tahun 1997, hingga diundur ke tahun 2004 untuk yang kali ini mereka berhasil mengundurnya hingga tahun 2017 mungkin 2019 lebih. Pertanyaan logis lainnya kenapa Judgement Day perang nuklir itu berhasil diundur? kalau jawaban saya, jelas karena Hollywood menghadapi realita yang terjadi di dunia nyata.
Terminator I dibuat di masa perang dingin antara Amerika dan Rusia, perkembangan teknologi senjata, agen rahasia dan sebagainya. Pada saat itu banyak orang yang mengira akan terjadi perang dunia ketiga atau keempat dan seterusnya. Namun itu tidak terjadi, jadi mereka membuat skenario lain. Begitupula dengan Terminator III dengan Boomingnya internet di tahun 2004an, dan terakhir Genisys di tahun 2015 di mana masa depan dan realita begitu membosankan karena diisi oleh Superhero Marvel dan DC Comics
Ok, kembali ke pertanyaan awal, apa kita bisa mencurangi masa depan? Jawabannya bisa kedua-duanya, antara iya sekaligus tidak.
Gw memang bukan ahli matematik, tapi dari apa yang gw lihat masa depan itu terus tereksponasi. Ok, lo pernah dengar tentang teori untuk menghitung kartu, meramalkan kartu apa yang akan muncul seperti di film Hangover atau Blackjack 21. Para mahasiswa matematik Harvard dan MIT mencoba melakukan hal itu, bahkan mereka membuat klub 21 mereka sendiri. Anak-anakmuda ini bisa melihat masa depan dari kartu yang akan muncul, mereka menghitung probabilitasnya. Tapi itu hanya kartu hanya angka dan simbol yang dibatasi sampai dengan 52 jenis. Namun dunia nyata, masa depan bukan hanya angka dan warna merah dan hitam, bukan hanya 4 simbol. Dunia nyata penuh dengan warna, penuh dengan berbagai macam kemungkinan, dan cara menghitung kartu tersebut tereksponetial. Dengan pangkat diatas pangkat, kuadrat diatas kuadrat, e diatas e, dan seterusnya.
Butuh superduperkomputer untuk bisa meramalkan apa yang terjadi sebelum sesuatu itu terjadi dibalik sesuatu yang akan terjadi dari alternatif yang akan terjadi dan mengantisipasi semua yang akan terjadi sekaligus.
Oh iya, satu contoh lagi yang patut dibahas tentang Time Travel adalah film Souce Code.
FIlm tentang sebuah program yang menggabungkan antara otak manusia dan mesin untuk meramal masa depan. Tapi kemudian lebih dari itu, Source Code benar-benar bekerja untuk memanipulasi ruang dan waktu. Meski diakhir cerita saya sendiri merasa rancu apakah mereka berhasil mengubah masa depan atau tidak mengubah apa-apa, karena pada akhirnya tidak ada yang hancur bukan.
Semua yang terjadi berulang dan berulang hanya simulasi jika A maka B, jika C maka D, jika X maka Y yang terjadi. Dan dari semua itu mereka berhasil memprediksi sesuatu yang bencana belum terjadi dan mencegahnya terjadi, setelah puluhan kali mungkin ratusan kali pengulangan simulasi.
Tapi menurut gw prajurit di Source Code itu terlalu bodoh, harusnya jika dia pintar 2 kali pengulangan saja dia bisa menemukan siapa pelaku pengeboman, dan pengulangan ketiga dia bisa menghentikan bom itu meledak atau maksimal pengulangan kelima dia bisa menyelamatkan semua orang. Jika kita bisa berpikir lebih cepat, jika kita bisa melakukan semua simulasi dan prediksi dengan efektif di otak kita, rasanya kita tidak perlu mesin waktu untuk mencurangi apa yang akan terjadi di masa depan.
. . .
Edge of tomorrow kok ga masuk??
ReplyDeleteOh iya ntuh, Edge of Tumorrow,
ReplyDeletehaduh sayangnya T__T saya belum nonton film itu.