Thursday, September 25, 2014

Yugo The Negotiator

Yugo The Negotiator
Dan geniusnya Shinji Makari
By Ftrohx


Semua dimulai dari sebuah ruko, sebuah kantor di lantai dua.

Tidak ada yang istimewa dari kantor tersebut, tidak dengan meja billyard di tengah ruangan juga perpustakaan mini di sebelah kiri. Satu-satunya yang membuat ruangan itu istimewa adalah seorang anak muda brilliant berwajah tampan dan berambut gondrong bernama Yugo Beppu.



Yugo menciptakan sebuah pekerjaan tersendiri, pekerjaan unik yang sangat langka, dia bukan detektif atau konsultan kriminal, melainkan seorang Negotiator. Ide yang luar biasa, namun pertanyaannya "Apa ada orang yang menyewa jasa seorang negotiator?" Kalau jasa konsultasi masalah kriminal gw masih sering dengar, tapi seorang negotiator apa fungsinya? Lalu saya sempat teringat tentang beberapa film Hollywood di era itu. Di mana seorang polisi mencoba menyelamatkan sandera di sebuah gedung ataupun hotel dengan mengirim seorang negotiator terlebih dahulu, untuk menegosiasikan pembebasan sandera dan mendengarkan apa keinginan dari penjahat tersebut. Biasa para negotiator ini adalah polisi khusus, bisa disetarakan dengan ahli penjinak bom.

Namun, untuk seorang negotiator swasta, Yugo Beppu karya Shinji Makari (penulis cerita) dan Shu Akana (illustrator) adalah yang pertama yang pernah saya dengar. Meski, belakangan ini saya menemukan sebuah novel barat berjudul Tne Negotiator karya Frederick Forysth. Tapi tetap bagi saya, Yugo Beppu jauh lebih baik daripada sang negotiator milik Forysth.

Yugo adalah karakter jagoan tanpa kekuatan super kecuali kecerdasannya yang sangat tinggi dan ketahanan fisiknya terhadap rasa sakit. Yugo menyajikan mimpi bagi anak-anak muda seusia gw, anak-anak muda yang sudah lulus SMA dan mencari pekerjaan, berharap miliki profesi yang keren.

Tentu seorang negotiator haruslah genius, dia harus bisa berpikir cepat dan mengambil keputusan yang tepat dalam setiap perkataannya. Satu saja kesalahan, maka nyawa para sandera menjadi tanggungannya. Tapi belakangan dengan membaca serial Yugo, gw menyadari bahwa seorang negotiator bukan hanya menangani masalah penyaderan. Tapi juga banyak kasus lainnya, mulai dari negosiasi masalah bisnis sampai melakukan pertukaran informasi penting hingga aksi intelijen.

Dia menghadapi banyak hal mulai dari misi menyelamatkan sandera di Pakistan, berurusan dengan pemberontak, bernegosiasi dengan Irish Republik Army, menangani masalah teror Bom hingga masalah senjata nuklir dan senjata biologis.

Dari banyak serial Yugo, saya menemukan dua ciri khusus yang selalu mereka sajikan; permainan intelijensia tingkat tinggi dan kesadisan ketahanan fisik.

Intelijensia tinggi, ditunjukan dari bagaimana Yugo menyelesaikan kasus-kasus rumit, bagaimana dia berbicara dan bernegosiasi dengan orang-orang berbahaya. Hal-hal tersebut disajikan dengan begitu banyak pengetahuan yang Yugo miliki mulai dari ilmu psikologi, logika matematik, filsafat, statistik, manajemen keuangan, masalah politik, fisika, kimia, hingga antropologi dan pengetahuan akan beragam agama dan kebudayaan di berbagai Negara. Cukup ekstrem untuk sebuah komik yang dibaca oleh anak-anak muda menurut saya.

Sedangkan kesadisan ketahanan fisik adalah bagaimana Shu Akana memvisualisasikan Yugo berhadapan dengan penjahat sadis yang menyiksanya dengan cara-cara ekstrim. Satu contoh saat dia berhadapan dengan Triad Hongkong, mereka maksa Yugo untuk masuk ke dalam gentong dan dibuat jadi ikan asin dengan memasukan berpuluh kilogram garam. Dengan pemandangan para korban lain yang telah menjadi tengkorak berbalut kulit di sekitarnya. Juga kasus ekstrim yang lain dia dicambuk dengan kawat berduri hingga tubuhnya berlumuran darah. Tusukan pisau ke tangan ataupun paku yang ditancapkan ke kaki sudah jadi makanan harian buat Yugo. Bahkan Bruce Wayne pun belajar menahan rasa sakit fisik dari Yugo Beppu di anime Dark Knight.

Sebenarnya banyak yang ingin saya review tentang Yugo dan kasus-kasusnya, namun saking banyak dan rumitnya di catatan ini saya hanya mengambil dua kasus.

Yugo in Toyako Summit dan Yugo in Philippines ODA

Kasus Toyako Summit di mulai dari Yugo bertemu dengan seorang teman lama, si jurnalis Arab yang pernah membantunya di kasus pemberontakan di Pakistan. (saya lupa nama jurnalisnya.) Dia memberi info pada Yugo tentang seorang teroris yang akan meledakan hotel dimana Toyako Summit berlangsung. Selain itu dia juga membawa info tentang seorang klien yang akan bertemu dengan Yugo, namun sebelum pertemuan terjadi si klien yang orang Rusia, tiba-tiba di tusuk oleh orang tak dikenal di sebuah lobi hotel yang ramai.

Tadinya saya pikir, Yugo akan menyelidiki siapa pelaku penusukan misterius tersebut, ternyata tidak Yugo mengincar hal yang lain, yang jauh lebih besar dari itu.

Terdapat konspirasi politik dan kekuasan besar dibalik Konferensi Toyako.

Konferensi ini dibuat untuk menandatangani kesepakatan kerjasama perminyakan antar tiga negara yaitu Rusia, Korea Selatan, dan Jepang. Projek dari Toyako Summit (atau projek Siberia III) mengingatkan saya dengan film James Bond 'World is Not Enough' Pembuatan jalur pipa minyak raksasa yang melewati beberapa negara sekaligus, proyek besar yang ternyata memiliki maksud jahat tersendiri. Ini pula yang terjadi pada kasus Toyako.

Ternyata jauh sebelumnya, projek pipa gas dan minyak ini pernah di gagas yaitu Siberia II yang sama-sama melibatkan tiga negara besar tersebut, namun projek ini gagal satu dekade yang lalu karena permasalahan dana yang tiba-tiba putus.

Yugo pun menyelidiki kenapa pedanaan projek Siberia sebelumnya terputus.

Dia pergi ke Vladivostok, Rusia. Di sana dia berniat menyelidiki perusahaan minyak bumi Enerco yang menjadi penggagas projek Siberia III. Saat penyelidikan belum dimulai tiba-tiba Yugo sudah di serang oleh orang tak dikenal, mereka menusuk Yugo dengan pisau dan memintainya untuk meninggalkan Rusia.

Syukurnya, seorang teman lama dari Vladivostok datang menyelamatkannya, dia ingin membawa Yugo ke rumah sakit, namun sang negotiator menolak, dia memilih pergi ke sebuah hotel. Di mana dia bisa bertemu dengan klien misteriusnya, yang ternyata adalah seorang wanita, dan dari si klien kisah apa yang terjadi dibalik pembatalan projek Siberia II pun mulai terjelaskan. Kisah sebenarnya pun menjadi rumit karena melibatkan kasus Kapal Selam Nuklir yang meledak di laut Barent.

Setelah mengetahui fakta-fakta tentang Enerco, Yugo pun menyelidiki perusahaan Korea yang menjadi penalang dana bagi Siberia III yaitu Kim Sang Group.

Di Korea Selatan, Yugo bertemu dengan anak dari Kim Sang yang sekarang memimpin perusahaan. Di sini semakin rumit karena ternyata Kim Sang dengan terpaksa melakukan perjanjian ilegal dengan Perusahaan Minyak di Jepang.

Pertanyaannya bagaimana Yugo bisa mengaitkan ketiga perusahaan multinasional tersebut, bagaimana dia bisa bernegosiasi dengan mereka semua, bagaimana dia menghadapi teroris yang meneror Jepang, juga bagian yang paling penting; bagaimana dia mengungkap konspirasi dan kejahatan para korporasi tingkat tinggi ini. Cerita yang begitu kompleks yang membuat Yugo The Negotiator, jauh lebih bagus daripada film-film spionase ataupun konspirasi ala Hollywood.

Saya benar-benar salut pada kegeniusan Shinji Makari, dia bisa menyajikan data-data dengan detail, dia memamerkan kekayaan intelektualnya, ini sangat mahal menurut saya, dan bagaimana dia bisa menyajikan plot-plot yang sangat penting, dan tidak ada ruang bagi drama picisan. Benar-benar luar biasa.

.  .  .


1 comment: