Sunday, January 31, 2016

Masih bicara tentang KOPI

dan campuran lainnya


Ok, langsung aja, dibawah ini adalah sepuluh kisah fiksi detektif (kecuali yang terakhir) yang berhubungan dengan racun dan kopi



1. Mysterious Affair at Style

Tentu saja ini yang pertama, Affair at Style adalah novel detektif debut perdana dari Agatha Christie dengan karakter utamanya Hercule Poirot.

Kasus kematian seorang wanita kaya-raya yang meninggal setelah minum kopi beracun dengan Strychnine.

Ok, ini nama zat asing yang jarang terdengar atau disorot media. Tapi sangat efektif untuk kasus ini.

Penyelidikan bergulir dan berputar-putar, hingga sang detektif menemukan fakta bahwa si pelaku melakukan pembunuhan demi mengambil harta korban.

Nama-nama bermunculan, sampai akhirnya mereka jatuh pada satu pelaku utama, pelaku sebenarnya yang merupakan suami muda dari si korban.


2. Curtain (Last Poirot Novel)

Aaaaaaaaaa... Menyebut novel ini gw ingin menjerit.

Curtain adalah novel terakhir dari Sang Detektif Hercule Poirot. Bisa dibilang salah satu novel terbaiknya.

Di sini Agatha menciptakan karakter penjahat yang beda dari penjahat-penjahat sebelumnya. Mereka menyebutnya si X atau Mr X.

Pembunuh berantai yang menghabisi para korbannya tanpa membunuhnya secara langsung.

Dia selalu menggunakan orang lain, perpanjangan tangan baginya untuk menghabisi sasarannya, dan selalu para perpanjangan tangan itu tidak menyadari bahwa dialah yang berada dibaliknya menarik benang.

Sama seperti Mysterious Affair at Style di Curtain juga terdapat satu kasus pembunuhan yang persis sama, racun di dalam secangkir kopi.


3. Strong Poison

Kalau yang ini dari Dorothy L. Sayers -salah satu penulis klasik yang bersaing dengan Agatha Christie.

Singkat cerita seorang wanita cantik Harriet bertemu kembali dengan mantan pacarnya -Boyes. Harriet menyajikan kopi dan secara mengejutkan si pacar meninggal setelah minum kopi tersebut

Setelah diselidiki ternyata kopi mengandung Arsenik.

Asli ini, gw suka gregetan mendengar dua nama zat ini, Arsenic dan Sianida. Mereka ntuh seperti dua artis top yang saling bersaing, selalu kasusnya kalau gak Arsenik iya Sianida, atau sebaliknya. 

Harriet menjadi tersangka, namun kekasih barunya Sang Detektif Peter Wimsey percaya bahwa bukan Harriet pelakunya.

Sang Detektif melakukan penyelidikan sendiri, hingga cerita mencapai puncak dengan plot twist yang mengejutkan.


4. Dumb Witness

Yang ini kembali lagi ke Agatha Christie.

Kasus pembunuhan dengan korbannya adalah seorang wanita, motifnya juga nyaris sama masalah harta warisan.

Haduh, nggak bosan-bosannya Sang Ratu menulis cerita seperti itu.

Tapi bedanya kali ini dia tidak bermain dengan kopi, melainkan obat yang dicampur dengan fosfor.

Dan satu lagi dia menambahkan elemen supranatural yang bikin kasusnya makin greget.


5. And Then They Were None

Inilah salah satu novel paling terkenal dan paling legendaris dari Agatha Christie.

Kisah tentang sepuluh orang yang terjebak di sebuah pulau dan satu per satu orang mereka tewas secara misterius.

Di sini ada beberapa scene yang bermain dengan zat beracun.

Mulai dari kopi beracun hingga suntikan racun. dia menggunakan dua zat berbeda, Potasium Sianida pada kopi dan Chroral Hydrate pada obat tidur.

Ok membaca karya-karyanya Agatha Christie, dijamin meski lo nggak makan sianida, tapi lo bakal mabok sianida karena begitu banyak dia membahas tentang zat ini dalam karya-karyanya.

Satu judul lagi yaitu Sparkling Cyanide, tapi karena sudah terlalu banyak jadi yang itu nggak perlu gw bahas. 


6 Salvation of Saint

Kali ini kita melompat jauh ke Jepang, ke tahun 2000an.

Salvation of Saint adalah karya International kedua dari Keigo Higashino setelah Devotion Suspect X atau yang kita kenal dengan nama Perfect Number.

Seperti halnya yang kita kenal dari budaya Jepang, bahwa 'kesempurnaan' adalah segalanya.

Novel ini bercerita tentang sepasang suami istri baik-baik namun berhadapan dengan krisis menuju perceraian.

Secara tiba-tiba sebelum perceraian terjadi si suami meninggal setelah minum kopi bersama pacar barunya.

Pemeriksaan dilakukan dan ternyata dia meninggal karena keracunan arsenik dari kopi yang dia minum.

Si pacar barunya yang berada di sana menjadi tersangka, namun jelas dia tidak memiliki motif yang kuat.  Yang paling kuat motifnya justru si istri korban yang sayangnya berada di kota lain saat si suami meninggal. Permainan alibi khas detektif Jepang.

Tapi, bukan itu yang membuat novel ini mencengangkan, melainkan kesempurnaan dalam meracik kopi yang dipaparkan panjang oleh si penulis yang digabungkan dengan gaya inverted detective story-nya, sesuatu yang khas dari Higashino Sensei.


7. The Pale Horse

Kembali ke Agatha Christie lagi, tapi kali ini dia menggunakan racun yang berbeda.

Racun yang lebih kreatif dan tidak umum, dia menyebutnya Thalium. Seorang pendeta meninggal secara misterius lalu kemudian ditambahkan unsur supranatural.

Banyak pakar yang menyebut novel ini sebagai novel yang paling disesali Agatha Christie, karena dia membawa nama racun ini, serta detailnya ke permukaan.

Sesuatu yang harusnya tidak diketahui orang banyak namun dengan sengaja dia sebarkan.


8. Devil Foot Root

Rasanya kurang greget jika tidak membahas racun dalam detektif fiksi tanpa membahas kisah-kisah Holmes. Di sini racunnya bukan sianida, arsenik, potasium, ataupun strychinne, melainkan kaki iblis. Tumbuhan akar-akaran beracun yang berasal dari Afrika.

Singkat cerita seorang laki-laki menemukan saudara perempuannya meninggal dan kedua saudara lainnya menjadi gila dengan tertawa tanpa henti. Si Laki-laki bercerita bahwa dia baru saja meninggalkan mereka sebentar untuk keluar, tapi saat dia kembali kejadian sudah begitu parah.

Sang detektif menyelidiki segala sesuatu yang ada di ruangan detail, hingga dia sampai ke satu kesimpulan bahwa mereka meninggal oleh racun baru yang tidak dia ketahui. Belakangan dengan bantuan seorang ahli, sang detektif menemukan bahwa racun tersebut bernama Devil Foot yaitu akar-akaran khas Afrika yang sengaja ditinggalkan pelaku di lampu minyak.

Asap dari pembakaran akar-akaran tersebut sangat berbahaya dan menyebabkan kematian korban pertama. Cerita bergulir hingga kemudian muncul korban lain yang ternyata adalah pelaku sesungguhnya dari kasus Devil Foot.


9. Dying Detective

Yang ini lebih ribet lagi, kasusnya bukan sekedar racun, namun wabah yang menular.

Di sini Holmes diracun dengan senjata biologis, sesuatu yang membuatnya nyaris sekarat dan harus mengkarantina dirinya sendiri agar rekannya, Watson tetap selamat.

Banyak pemganat yang bilang, kasus Dying Detective adalah kasus yang paling dramatis dari seluruh kisah Holmes. Di sini Sang Detektif nyaris putusasa, benar-benar nyaris tewas, namun dibalik itu dia terus berusaha untuk mengungkap kasusnya. 

Senjata biologis dari musuhnya berada di dalam kotak surat, yang bilamana dibuka mana penyakit itu akan menjangkiti orang yang menyentuh, seperti teror surat dengan virus antrax yang pernah terjadi beberapa tahun.

Di sini senjata biologisnya disebut Tapanuli Fever (Walah, Tapanuli kan berada di Indonesia) aka. Meliodosis, detailnya bisa anda baca di wikipedia.


10. The Imitation Games

Ok, yang terakhir ini bukan novel detektif., tapi menurut saya kasus ini sangat patut untuk dipelajari.

Imitation Games dimulai dengan para polisi yang sibuk memeriksa bekas perampokan di rumah Alan Turing.

Lalu si detektif yang berwenang bertemu dengan Alan yang sibuk membersihkan kristal garam yang berserakan di lantai. Si detektif terus memanggil Alan namun dia terlalu sibuk dan begitu berkonsentrasi dengan debu kristalnya.

Hingga kemudian si detektif mendekat dan Alan berteriak "Mundur, kalau tidak kau akan meninggalkan anakmu menjadi yatim untuk selamanya."  Dia berteriak lagi. "Ini adalah sianida, satu cuil lebih dari cukup untuk membunuh kalian semua yang ada di sini."

Faktanya yang dilakukan Alan adalah sedang membereskan satu toples sianida, SATU TOPLES. Gw membayangkan jika Pak Indra main di dalam film ini, betapa dia akan menjerit. Karena 15 gram aja hebohnya minta ampun apalagi satu toples, BISA gila dia.

Kenapa gw bahas Alan Turing aka. Imitation Games di sini?

Alasannya simple, karena dia lebih bergaya seperti Sherlock Holmes (Benedict Cumberbatch) dibanding dengan seorang ilmuwan matematik yang kontroversial.

Tentang detail Sandi Enigma, Hmm, rasanya tidak perlu saya bahas di sini, karena JELAS akan sangat panjang. Yang pasti akhir cerita dari Alan Turing itulah yang patut untuk dicermati "Misteri Kematian dari segigit Apel Sianida"

Apakah dia benar-benar bunuh diri ataukah ada sebab lain yang membuatnya meninggal dengan Sianida? Ini layak dipertanyakan karena tidak ada saksi yang melihat dia di sana disaat memakan apel tersebut.
.  .  .


Ilustrasi dari minimoka.es

11 comments:

  1. Di antara yg disebutin di atas The Pale Horse yg jadi favorit saya. Novel ini yg pertama bikin saya jatuh cinta sama tulisan2 Christie. *curcol

    Hmm, tambahannya apa ya?

    Novel pembunuhan dg racun yg paling berkesan bagi saya paling The Poisoned Chocolate Case.

    Ceritanya seorg Pria menerima sekotak coklat dari sebuah produsen coklat yg minta si pria untuk mencoba produk baru dari mereka. Tapi pria ini, Sir Eustace, malah kesal (emg gue cewek ABG yg doyan coklat, pikir Sir Eustace). Hampir saja Sir Eustace membuang coklat tersebut jika bukan karena Mr Bendix, teman satu klubnya (kebetulan paket coklat ini diterima Sir Eustace di dalam klub).
    Mr Bendix ternyata sedang butuh sekotak coklat untuk diberikan pada istrinya dan alhasil kotak coklat itu berpindah tangan dari Sir Eustace pada Mr Bendix. Namun setelah Mr Bendix & istrinya memakan coklat tersebut, keduanya mendadak jatuh sakit. Istrinya yg memakan coklat dg jumlah yg lebih banyak dari sang suami meninggal dunia.

    Eh? kok malah bikin sinopsis di sini ya? wkwk

    Anyway, yg menarik bukan kasusnya namun penyelidikan dan pemecahan kasus yg disuguhkan oleh 6 orang berbeda (anggota the crime circles yg diketuai Roger Serringham). Keren dah pokoknya!

    ReplyDelete
  2. Death in Five Boxes-nya Carter Dickson a.k.a John Dickson Carr juga ada unsur peracunannya, tepatnya pembiusan deng.

    Singkatnya sekumpulan org di dalam sebuah pesta dibius (obat bius ditemukan di gelas minuman). Ketika mereka sadar, sang tuan rumah telah meninggal dunia. Pembunuhannya sendiri dilakukan dg menggunakan alat pemecah es. Tapi yg menarik adalah, urutan kejadian yg ada tidak memungkinkan seorang pun untuk mencampurkan obat bius ke dalam minuman mereka!

    ReplyDelete
  3. Dari Christie ada satu lagi nih yg melibatkan pembunuhan dg racun. Judulnya Sparkling Cyanide. Saya blm baca yg ini tapi. hehe

    ReplyDelete
  4. Eh, ada satu lagi nih. Case Without a Corpse (Leo Bruce). Premisnya ada pria yg ngaku abis ngebunuh org, tapi blm sempat ditanya lebih lanjut oleh Sergeant Beef, pria tadi langsung nenggak botol kecil, terus mati. Racun yg ia minum itu potasium sianida (KCN).

    Tapi kasusnya lebih ke penyelidikan pembunuhan yg diakui si pria tadi. Ga ngebahas racun dalala.

    ReplyDelete
  5. @ Irfan, itu Pale Horse, gw temu gara-gara gw baca di ebook tentang racun yg lo kirim itu, hahaha...

    btw thanks you untuk tambahannya, penasaran sama Poisoned Chocolate itu, hihihi

    ReplyDelete
  6. Iya sempet dibahas di buku itu. Keren, sebuah kasus terpecahkan gara2 ada yg baca The Pale Horse! (Meskipun ada yg bilang katanya sblm The Pale Horse di-publish, penggunaan Thalium sbg racun sgt jarang sekali.)

    Recommended bgt lah itu. Bisa melajarin multiple-solution-device buat cerita2 detektif. Udah nonton Focus (Will Smith) kan? Kaya gitu contohnya. Favorit saya bgt dah pokonya buku The Poisoned Chocolate Case itu!

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Mungkin kasus Pembunuhan via kopi di kafe oliver thd mirna oleh jessica terinspirasi oleh salah satu kisah diatas

    ReplyDelete
  9. Aaaaaaakkkkk paling favorit dari dulu 10 anak negronya Agatha Christie !! Bisa sampe bikin pembunuhan sesempurna itu , brilliant !!

    ReplyDelete