Tuesday, December 20, 2016

Serial Killer and Long Investigation

By Ftrohx


Artikel ini masih menyambung dengan judul artikel sebelumnya.

Ok, langsung saja. Karya-karya Dan Brown dan Jeffrey Deaver adalah buku fiksi Detektif yang pertama saya baca. Mereka menjadi fondasi bagi pemikiran saya, menjadi patokan saya melihat semesta fiksi Detektif.

Jadi ketika saya melihat buku yang mengambil tema Long Investigation, saya agak terganggu dengan cara penyelidikan si Detektif, apalagi penyelesaiannya. Kasus yang harusnya selesai satu bulan, kok dilama-lamain jadi satu tahun lebih. Kok kasus yang semudah ini tidak bisa dipecahkan? Ini mana Detektifnya?Masa fiksi Detektif seperti ini ngalor-ngidul, masa kebanyakan dramanya, ini mau bikin novel romance atau detektif, dan seterusnya. Asli gregetan sendiri.

Ada beberapa novel crime thriller yang seperti itu.

Si Detektif seolah tidak tahu sama sekali apa yang dia kerjakan. Padahal ada begitu banyak pengalaman, ada begitu banyak sejarah, ada begitu banyak referensi dari penulis-penulis lain dan generasi sebelumnya, tapi tidak dipakai oleh si Detektif. Ada novel Long Investigation yang seperti itu. Dan jujur itu buat saya benci dengan tipe novel seperti ini, Long Investigation. Namun saya salah, tidak semua novel dan fiksi bertema Long Investigation itu jelek. Ada beberapa yang sangat gemilang dan memberi pelajaran tersendiri untuk saya. Dua yang mencerahkan saya yaitu Career of Evil J K Rowling dan film Zodiac Jake Gylenhall.


Ok, sebelumnya saya mesti bahas dulu apa itu Long Investigation. Jika dilihat dari kecepatan si Detektif memecahkan kasus. Maka genre fiksi Detektif, saya bagi menjadi empat.

Pertama Blitz Investigation, seperti Blitz Chess permainan catur yang sangat cepat, maka begitupula dengan Blitz Investigation. Si Detektif begitu cepat memecahkan kasus, begitu banyak yang berputar di dalam semesta, dan si detektif buat penyelidikan kasus yang super-rumit pecah cuma dalam hitungan jam atau hari, maksimal tiga hari. Contoh Blitz Investigation adalah series Robert Langdon dan Lincoln Rhyme, mereka favorit saya.

Di Angels and Demon, Robert Langdon memecahkan kasus super-rumit cuma dalam waktu satu malam. Buku setebal 500 halaman lebih itu hanya bercerita tentang satu malam di kota Vatikan. Itu benar-benar gila, dan kita menikmatinya. Sedangkan Lincoln Rhyme memecahkan kasus Bone Collector dalam waktu 3 hari, iya novel setebal itu cuma bercerita tentang 3 hari penyelidikan sang Detektif, dan itu menjadi fondasi untuk projek tulisan saya.

Kedua Fast Investigation, adalah fiksi detektif dimana si Detektif memecahkan kasus dalam hitungan hari, maksimal seminggu kasus super-rumit dia pecahkan. Contoh untuk Fast Investigation adalah Sherlock Holmes dan Hercule Poirot. Dua nama ini tak perlu lagi saya jelas gimana jenius dan cepatnya mereka dalam memecahkan sebuah kasus. Intinya baik Blitz dan Fast Investigation, menampilkan semesta di dalam otak si detektif bergerak begitu cepat, sangki cepat hingga membuat tulisan menjadi begitu padat, sehingga novel yang setebal 500 halaman menyajikan setting waktu beberapa jam saja. Dan ini menunjukkan betapa brilliantnya si penulis yang bisa merapatkan ruang dan waktu di dalam tulisannya.

Ketiga Medium Investigation, dimana si Detektif membutuhkan waktu mulai dari seminggu hingga beberapa bulan untuk memecahkan kasus. Medium Investigation biasa masuk ke genre Hardboiled seperti Big Sleep Phillip Marlow dan serial Detektif Gozali dari S Mara Gd. Medium mendekati kehidupan nyata, yang biasanya diisi dengan subplot romansa antara si Detektif dengan kliennya, dan semacamnya.

Keempat Long Investigation, disinilah Cormoran Strike Career of Evil dan Mr Graysmith dari Zodiac Murder berada. Penyelidikan berlangsung lama, dari hitungan bulan hingga tahunan. Dan iya sangat menyebalkan untuk saya. Tidak banyak fiksi detektif Long Investigation yang bisa saya nikmati, kecuali dua judul itu.


Kembali ke pembahasan utama Long Investigation.

Bertahun-tahun saya benci sama tipe fiksi Detektif seperti ini. Kok detektifnya lambat banget, kok kasusnya nggak pecah-pecah, kok dia susah banget membuktikannya. Padahal ujung-ujungnya bab akhirnya cuma begitu doang. Kenapa sih detektifnya dudul banget. Namun di Career of Evil dan Zodiac Murder (2007) mereka menyajikan hal-hal yang lain. Sesuatu yang lebih dari sekedar penyelidikan membosankan sang Detektif.

Seharian, saya mencoba merangkum ini. Apa sih kelebihan Career of Evil dan Zodiac Murder? Apa yang membuat cerita Long Investigation ini menarik? Apa sih kelebihan mereka dibanding Holmes dan Poirot yang Fast Investigation, ataupun Robert Langdon dan Lincoln Rhyme. Bagaimana mungkin penyelidikan yang begitu lambat, karakter Detektif yang terlalu lama mengumpulkan bukti, dan terlalu lama dipermainkan oleh penjahat. Bisa jadi detektif terkenal dan sejajar dengan nama-nama lain di atas.

Pertama Jenis Kasusnya.

Tidak ada pilihan terbaik menurut saya dalam tema penyelidikan jangka panjang selain dari pembunuhan berantai. Dua buku yang saya sebut, Career of Evil dan Zodiac Murder adalah pembunuhan berantai. Pelaku membunuh lebih dari satu orang, kemudian membunuh dan membunuh lagi tanpa bisa dihentikan oleh pihak yang berwajib. Pelaku begitu arogan dan menantang sang Detektif. Dan kita yang menontonnya begitu gregetan, Ayolah kamu bisa lebih dari ini, Ayo kamu bisa mengejarnya, kamu bisa menangkapnya. Tapi perjalanan terus berlanjut hingga ratusan halaman hingga kemudian kita sampai di bab puncaknya. Dimana si Detektif berhadapan secara langsung dengan sang pembunuh.

Kedua Subplot.

Dalam penyelidikan jangka panjang, subplot atau cerita sampingan sangat penting. Subplot bukan sekedar tambahan, tapi juga kekuatan dari novel-novel bertema Long Investigation. Subplot memberi jiwa bagi si karakter, jiwa yang bukan hanya mesin pemecah kasus superrumit. Subplot ini bisa bercerita tentang pekerjaan si Detektif, bisa tentang kehidupan keluarganya, kehidupan romansa, konflik dengan pacarnya, dan seterusnya. Jujur, saya lebih suka subplotnya Zodiac Murder, dia jauh lebih masuk akal untuk penyelidikan jangka panjang, karena protagonisnya, Graysmith adalah seorang ilustrator yang melakukan riset untuk buku non-fiksinya. Sebagai ilustrator, jelas dia hidup dari pekerjaan lain selain sebagai penyelidik kasus Zodiac. Sedangkan Career of Evil penyelidiknya adalah Detektif Swasta yaitu Cormoran Strike, rasanya terlalu alot untuk seorang Detektif Swasta cemerlang menyelesaikan sebuah kasus yang nggak terlalu rumit. tapi makan waktu yang sangat lama, hampir satu tahun. Harusnya dia bisa memecahkannya dalam waktu satu bulan, paling lama dua bulan dah. Sial, saya malah nawar. Haha..

Ketiga Pendalaman Karakter

Seperti semua buku fiksi, karakter haruslah unik dan tebal. Unik yang membuatnya terlihat seperti Elang yang terbang di angkasa, unik yang membuatnya terlihat seperti nyala api di padang rumput. Tebal yang membuatnya bisa selalu dikenang. Cormoran itu anak dari musisi Rock terkenal loh, atau Greysmith dia pernah jadi anggota boyscout, tepatnya Eagle Scout. Karakter yang unik yang membuatnya kita bisa melihat jelas siapa dia. Cara bicaranya, geraknya, pilihan katanya, bagaimana dia mengambil keputusan, metode apa yang dia pakai dalam penyelidikan, dan seterusnya.

Keempat penyuntingan.

Long Investigation, seperti namanya mengambil rentang waktu yang sangat panjang. Tentunya begitu banyak yang terjadi dalam kehidupan si tokoh selama satu tahun, jatuh-bangun, naik-turun, sedih, dan senang. Semua ada di sana. Tapi jelas kita tidak akan memaparkan semuanya dalam bentuk tulisan, apalagi sebuah film yang hanya berdurasi maksimal dua setengah jam. Itu tidak mungkin. Jadi penyuntingan adalah keputusan yang paling tepat. Di sini dituntut kecerdasaan si penulis untuk menempatkan mana bagian yang mesti dibuang dan yang mesti disajikan. Hebatnya di Zodiac, mereka mengambil potongan gambar dan adegan yang tepat. Peristiwa-peristiwa yang tidak penting dibuang, dan hanya bagian dari penyelidikan utama yang terus dan terus disajikan.

Terakhir, Konklusi Yang Hebat.

Bagian konklusi adalah bagian yang selalu dikenang oleh para pembaca. Bagian yang paling sulit untuk dibuat sekaligus bagian yang paling memukau pembaca. Bagaimana si penulis memaparkan bukti, bagaimana dia merangkai informasi demi informasi, fakta demi fakta yang saling berkait untuk menghantam si penjahat. Untuk penyelidikan jangka panjang, konklusi dengan metode fair-play hukumnya wajib. Dan syukurnya Cormoran series yang tebal itu cukup fair-play dengan membagi banyak petunjuk siapa penjahat sesungguhnya di bab-bab awal, meski kemudian informasi itu tersamarkan dengan para tersangka lainnya. Begitupula dengan Zodiac Murder meski tanpa eksekusi langsung ke si penjahat, tapi paparan deduksi dari Greysmith dan Detektif Toschi sangat tebal menurut saya.

Saya menulis artikel ini karena saya pengen belajar, kebanyakan tulisan yang saya bikin sekarang ini adalah jenis Fast Investigation. Tapi pengen juga suatu saat nanti saya bikin satu atau dua novel bertema investigation yang GRANDE, kayak Career of Evil atau Zodiac Murder. Mungkin dengan karakter Detektif Amatir.
.  .  .

2 comments:

  1. wah bro blog lo bener2 keren, jgn heran gua bakal baca seluruh post disini

    *lanjut baca*

    ReplyDelete
  2. Yups, lanjut baca, banyak yang bagus kok di tahun-tahun awal. Hihihi..

    Coz sekarang saya jarang update tulisan.

    ReplyDelete