Tuesday, November 18, 2014

Tujuh Ratus Chapter


Thanks To Masashi Kishimoto
By Ftrohx


Tujuh ratus chapter, begitu banyak hal yang datang dan pergi, begitu banyak kenangan antara gw dan Naruto dan semuanya.



Begitu banyak kisah, begitu banyak pelajaran gw ambil, begitu banyak hal yang gw lalui bersamaannya. Bisa dibilang Naruto adalah komik diurutan pertama dalam list gw. Setiap minggu seolah ada kewajiban bagi gw untuk mengupdate komik Naruto.

Begitu banyak hal, namun gw coba ringkas tujuh pembelajaran dari kisah Naruto


1. Rivalitas

Hal yang membuat Naruto menjadi beda dari karakter-karakter komik Jepang sebelumnya adalah masalah rivalitas.

Memang, ada beberapa komik yang mengambil tema rivalitas; Kenshin Himura vs Enichi Yoshihiro, Hanamichi Sakuragi vs Kaede Rukawa, SonGoku vs Bezita, Gon vs Kilua, dan sebagainya.

Tapi mereka adalah rivalitas yang seimbang, berbeda dengan Naruto dan Sasuke.

Naruto adalah karakter yang idiot, dia cowok pecundang di sekolahan. Dia selalu sendirian karena nggak punya apa-apa, namun dia suka berbuat onar untuk menarik perhatian orang banyak kepadanya. Sedangkan Sasuke kembalikannya, si tampan Cool, pintar, genius, dan punya segalanya (kecuali keluarga) Semua cewek suka dengan Sasuke, sementara cowok di sekolah iri pada Sasuke. Naruto vs Sasuke, menjadi rivalitas yang ekstrem yang rasanya belum pernah ada dalam sejarah fiksi manapun.

Bicara tentang Sasuke Uchiha, dalam komik ini dia benar-benar menjadi simbol akan rivalitas. Sesuatu yang sangat sulit digapai, sesuatu yang mustahil digapai, bahkan Kishimoto sendiri bilang bahwa Sasuke adalah karakter paling sulit yang dia buat. Baik itu dari segi penggambaran sketsa maupun pemikiran filosofi-nya.

Rivalitas di komik ini beda dengan yang lain. Disini rivalitas bukan sekedar saling menghancurkan, tapi bagaimana menggapai mimpi. Seseorang yang lemah (Naruto) menetapkan targetnya untuk melawan orang yang jauh diatasnya (Sasuke) Rivalitas disini lebih dari sekedar kompetisi, melainkan pertarungan untuk mempelajari diri masing-masing. Mereka bertarung dan mereka melihat cerminan dari jiwa mereka sendiri, dan mereka mencoba saling memahami akan hal itu.

Selain Sasuke, rival yang paling terkenal dalam komik ini adalah Neji Hyuga yang menjadi lawan dari Rock Lee, terus Kakashi Hatake yang selalu unggul dari Obito Uchiha, dan Madara yang menjadi lawan dari Hashirama. Kishimoto mengambil tema rivalitas bukan hanya pada dua karakter utama, melainkan banyak karakter. Ini pula yang menjadi kunci kenapa serial Naruto bisa begitu panjang sampai 700 chapter.


2. Semangat Pantang Menyerah

Bagaimana jika kamu tidak pernah punya prestasi di sekolah, bagaimana jika kamu selalu di bully, kamu tidak pernah percaya diri.

Bukan hanya Naruto yang mengalami itu. Temannya yang lain juga, terutama Choji Akamichi. Si gendut yang kurang pede dengan fisiknya dan kemampuan bertarungnya.

Choji tidak punya kecepatan, dia juga tidak punya jurus ninja, dia tidak menguasai chakra element, apalagi genjutsu dia tidak bisa hal seperti itu. Taijutsu pun pas-pasan, dia tidak punya kecepatan seperti Lee ataupun Agilitas seperti Neji.

Melihat Naruto, melihat Choji, gw melihat cerminan diri gw sendiri. DI sekolah gw bukan orang hebat, gw nggak punya prestasi, apalagi terkenal. Gw cuma bisa iri melihat orang lain yang terlahir kaya dan tampan. Itupula yang dialami dan dirasakan oleh Choji.

Tapi Choji adalah karakter yang ajaib, seperti halnya semua ninja, dia punya senjata rahasia, jurus yang membuat menjadi sangat kuat. Jurus rahasia Clan Akamichi yang mengubah lemak ditubuh menjadi ledakan cakra., jurus yang mengubahnya dari seorang bocah gedung menjadi ksatria dengan sayap kupu-kupu.

Jurus yang melampaui kehebatan Taijutsu dari Clan Hyuga. Bisa dibilang pertarungan Choji adalah salah satu pertarungan favorit gw dalam komik ini.


3. Kerja Keras versus Genius

Ini tema yang jarang gw dapat dari komik-komik lain, bahkan cerita-cerita fiksi baik itu dari dunia barat ataupun timur; kerja keras vs darah genius

Tapi ini adalah fakta yang kita hadapi di dunia nyata, terutama jika bicara tentang kesuksesan seseorang. Ada dua faktor yang selalu bisa kita lihat langsung. Orang yang sukses karena warisan, dan orang yang sukses karena kerja keras.

Warisan disini, bukan hanya dari harta tapi juga DNA. Kamu bisa melihatkan, seseorang yang terlahir cantik atau tampan secara otomatis mereka mendapatkan kepopuleran. Bukannya fisik, warisan genetika juga berpengaruh pada kecerdasan seseorang. Anak yang terlahir dari Ibu dan Bapak yang pintar, biasa dia akan menjadi anak yang juga pintar (dan sangat beruntung) tentunya.

Di sisi lain, lebih banyak orang yang terlahir tanpa apa-apa. Dia tidak punya rangkaian genetika yang bagus, dia tidak punya harta warisan, dia tidak punya wajah cantik atau tampan, dan begitu banyak keterbatasan di sana-sini. Dia tidak punya otak pintar sehingga dia harus belajar 50 kali atau 100 kali atau 1000 kali untuk bisa sama dengan orang lain yang beruntung secara genetika.

Orang-orang yang bekerja keras ini, yang pantang menyarah dan melakukan latihan sampai ribuan kali, disimbolkan dengan karakter Rock Lee. Sementara yang genius disimbolkan dengan Clan Hyuga, Clan Uchiha, dan lain sebagainya.

Ini menarik, seperti kata George Orwell bahwa di dunia ini hanya 2% saja manusia yang beruntung memiliki kekayaan, memiliki genetika yang bagus, sisanya 98% terlahir sebagai golongan menengah ke bawah. Perbedaan kasta, perbedaan Clan menjadi isu yang krusial dalam cerita Naruto. Antara orang yang hebat sejak lahir dan orang yang harus bekerja keras untuk menjadi hebat.

Rock Lee, dia tidak bisa Ninjitsu ataupun penggunaan tenaga dalam, satu-satunya yang dia miliki hanyalah tubuh (tulang, daging, otot, dan sistem syaraf) selain itu dia tidak punya apa-apalagi. Sedangkan Neji, dia terlahir dengan kekuatan untuk mengendalikan tenaga dalamnya, dia memiliki kenkai genkai yaitu mata Clan Hyuga yang dapat melihat jauh bahkan menembus dinding.

Lee bukan hanya sekedar bertarung, dia mencoba untuk keluar dari batasan dirinya, dia mencoba untuk dari kukungan takdir begitu pula dengan Hyuga dia punya cerita sendiri dimana hidupnya sudah tersegel sebagai keluarga bawah, yang harus mengorbankan diri untuk melindungi keluarga atas.

Kishimoto benar-benar luar biasa, gw merasakan emosi mereka yang begitu dalam, gw memberikan empati untuk mereka.


4. Mimpi buruk itu KEREN

Pain Akatsuki adalah sebuah mimpi buruk, dia penjahat paling hebat yang pernah gw lihat selain Light Yagami.

Pertama kali kemunculannya sekitar tahun 2007an benar-benar langsung menarik perhatian gw. Terutama karena dia membuat ninja level-S Konoha yaitu Jiraya-Sensei kalangkabut bahkan tewas. Luar biasa, bagaimana mungkin seorang Naruto bisa mengalahkan monster se-KUAT Pain Akatsuki? Atau pertanyaan mendasar gw, bagaimana mengalahkannya, dia punya enam tubuh? Yang mana tubuhnya aslinya?

Saat kekalahan Jiraya, gw membuat hipotesa bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan Pain adalah dengan menyegel keenam Pain itu sekaligus. Tapi cara itu tentu nyaris mustahil, menyegel satu tubuh Pain saja susahnya minta ampun apalagi menyegel semuanya sekaligus.

Pelajaran yang gw dapat dari sini adalah semakin kuat musuhnya, semakin buruk situasinya, semakin tertekan karakter jagoannya, maka semakin KEREN ceritanya.

Bukan hanya Pain, Madara Uchiha juga sama bangsatnya.

Sama seperti Pain Akatsuki, Madara juga punya mata Rinnegan, dan dari semua jutsu yang ada dalam serial Naruto, jutsu yang paling gw benci adalah Rinnegan, dengan jutsu ini elo nyaris bisa melakukan apapun. Lo menjadi sosok Omnipoten, menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, dan sebaliknya elo juga bisa melenyapkan apapun yang telah ada.

Dengan Rinnegan Pain Akatsuki bisa menyerap Super-Rasengan nya Jiraya (adegan paling ngeselin dalam sejarah serial ini), dan Madara Uchiha mengulang adegan itu saat bertarung melawan Naruto. Dia menggunakan Rinnegan dan jurus Sage Six Path untuk menyerap jurus Futon-Rasengan.

Sialnya, itu belum masuk ke mimpi buruk, karena Madara bisa men-summon Meteor.

Tentu Madara bukanlah yang pertama men-summon Meteor dalam fiksi Jepang. Sephiroth, dia sudah menggunakan jurus itu di film Final Fantasy VII Advent Child (2005), sedangkan Madara baru mengeluarkan jurus itu tahun kemarin. Tapi tetap Madara adalah mimpi buruk, 5 Kage bersatu namun tetap tidak ada apa-apanya dibanding Madara dengan jurus Ultimate Susano-nya, dia bisa membelah gunung hanya dengan sekali kibasan pedang. Bahkan Son Goku pun bisa cengok lihat jurus semacam itu. Dan yang lebih GILA lagi, dia bisa menghidupkan dirinya sendiri yang sudah mati? Jika Bisma yang Agung di Mahabarata bisa memilih kapan kematiannya sendiri, Madara dia bisa memilih (sesuka hati) kapan dia bangkit dari kematian. Bangsat, ada penjahat kayak begitu.

Kishi-sensei benar-benar ingin membuat para pembaca putusasa dan kehilangan harapan pada para jagoannya.


5. Analisa jurus dan deduksi

Dalam sebuah catatan Kishi-sensei bilang bahwa dia tidak suka karakter yang terlalu pintar, namun tetap saja dalam perjalanan ceritanya dibutuhkan karakter yang pintar.

Seseorang yang pandai melakukan analisa, dialah Shikamaru Nara.

Shikamaru hanya ninja biasa, dia tidak punya kesaktian cakra seperti Naruto, dia tidak punya Sharingan dan jurus-jurus hebat seperti Sasuke, ataupun teknik Taijutsu seperti Lee dan Neji. Dia tidak punya hal itu. Satu-satunya senjata yang diandalkan Shikamaru selain jurus pengikat bayangan adalah otaknya, dengan otaknya dia melakukan analisa, dia mencari kelemahan dari jurus-jurus lawannya.

Ujian Chunin saat Shikmaru bertarung dengan Temari, menurut saya menjadi titik balik bagi jalan cerita Naruto.

Seandainya Kishi-sensei tidak membuat hal itu, tidak membuat Shikamaru menjadi karakter analist jutsu mungkin serial Naruto akan jauh lebih sederhana, dan lebih banyak ke arah pertarungan ala Dragon Ball. 

Dan dengan Shikamaru, Kishi-sensei mengukuhkan dirinya bukan hanya bisa menciptakan jurus keren, tapi pemecahannya.

Dia ingin memperlihatkan semua jurus hebat itu punya kelemahan, hanya saja tidak semua orang bisa melihat kelemahan itu, dan dengan Shikamaru dia menunjukan celah-celah dari jurus yang paling berbahaya.

Saya suka analisa dan saya belajar banyak dari Kishi-sensei. Bukan hanya Shikamaru, Jiraya juga mempraktekan hal itu.

DIa menganalisa dengan cepat ditengah pertempurannya melawan Pain Akatsuki. Pertempuran yang memorable karena bukan hanya jurus tapi juga otak. Pain punya jurus-jurus yang tidak terduga, tapi Jiraya dengan segala keterbatasannya masih mampu menganalisa dan melakukan serangan balik. Meski akhirnya dia mengorbankan nyawa namun warisan pengetahuannya menjadi senjata bagi Naruto untuk mengalahkan Pain.

Sama halnya dengan Jiraya, Kakashi Hateke juga karakter genius dalam menganalisa jurus, dia mencari kelemahan dari Kamui-nya Tobi Akatsuki.

Bukan hanya tentang jurus, Shikamaru juga melakukan deduksi ala Sherlock Holmes tentang strategi apa yang disiapkan lawan. Dari hanya sedikit informasi, Shikamaru sampai pada kesimpulan bahwa Tobi Akatsuki mengumpulkan semua Bijuu ke dalam GedoMazo.

Inilah luar biasanya serial Naruto, bertarung secara fisik sambil melakukan analisa terhadap jurus lawan, mencari kelemahan dari tiap serangan, dan tidak boleh ada satupun serangan yang salah. Tiap pertarungan ibarat bermain catur sambil main Russian Rollet dengan revolver.


6. Cinta, Benci, dan Tragedi

Latar belakang Naruto dan Sasuke itu memang cukup dramatis, mereka berdua sama-sama kehilangan kedua orang tuanya.

Mereka berdua layak sama-sama mendapatkan empati. Namun menelisik ke belakang, hampir semua karakter penting, para pendekar hebat itu memiliki masa lalu yang begitu mirip. Terutama masalalu-nya Obito.

Gw melihat Obito seperti Naruto versi hitamnya atau Naruto versi keturunan Uchiha.

Bukan hanya dari segi penampilannya, tapi juga karakternya dan cerita hidupnya. Jujur, mungkin satu-satunya anggota keluarga yang gw suka hanyalah Obito Uchiha ! Hahaha... Dia adalah keturunan Uchiha yang tidak mirip dengan Clan Uchiha.

Sejak zaman-nya Hashirama, Uchiha itu selalu COOL tapi aneh kenapa Obito begitu berbeda.

Gw pernah membuat teori bahwa Obito sebenarnya tidak murni Uchiha melainkan berdarah campuran, memang tidak ada keterangan siapa orang tuanya, tapi menurut gw ada kemungkinan Obito memiliki darah Senju yang membuatnya menjadi rada konyol.

Bicara tentang kesamaan lain antara Naruto dan Obito adalah kisah cinta. Naruto begitu menyukai Sakura, namun Sakura cinta mati sama Sasuke Uchiha. Sedangkan Obito cinta mati sama Rin, namun Rin lebih menyukai Kakashi Hateke.

Haduh, kisah cinta bertepuk sebelah tangan.

Tapi cerita cinta selalu membawa kisah yang panjang, dia tidak pernah berakhir dalam satu episode (kecuali di FTV) Sebuah kejadian di masa lalu, tragedi yang sengaja disimpan oleh Kishi-sensei, tragedi yang menjadi titik balik kenapa Obito menjadi monster.

Kita semua sudah tahu kisah masa lalunya, namun tidak ada yang tahu apa yang terjadi setelah Obito bertemu Madara. Perang dunia ninja terjadi terus menerus hingga merenggut banyak nyawa. Dalam situasi yang kacau balau itu Rin ditangkap oleh ninja dari hidden mist, mereka menyegel monster Bijuu di dalam tubuh Rin, dan sengaja mengirim Rin untuk kembali ke Konoha, namun ditengah jalan Kakashi datang menyelamatkan, sayangnya jumlah musuh jauh lebih banyak.

Sebenarnya ini adalah jebakan bukan untuk Rin atau Kakashi, bukanpula untuk Konoha, melainkan untuk Obito sendiri. Zetsu memberi kabar ke Obito bahwa Rin dan Kakashi diserang sementara Yellow Flash sedang dalam misi yang lain.

Obito adalah satu-satunya harapan, namun sesampainya di lokasi, semua sudah terlambat. Dengan sangat mengejutkan Obito melihat Kakashi menusuk tubuh Rin dengan Chidori. Tragedi, tewas ditangan orang yang kamu cintai.

Obito sangat marah, dia mengamuk, dia menggila, dan ingin menghancurkan segalanya. Kemarahannya dan rasa sakit di hati membangkitkan Mangekyou Sharingan-nya. Obito membantai semua orang yang ada di pantai itu, dia membantainya tanpa ampun dengan jurus sangat kuat yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Obito pun menjadi reinkarnasi dari Madara, Obito menjadi Tobi Akatsuki.

Belakangan tirai pun diungkap, rahasia dibalik apa itu kekuatan Sharingan.

Menurut Hokage Kedua, justru Clan Uchiha adalah Clan yang menjunjung cinta diatas segalanya.

Mereka memiliki rasa cinta yang sangat kuat, jauh lebih kuat daripada manusia manapun. Namun sebaliknya, ketika rasa cinta yang begitu kuat itu hilang atau seseorang yang sangat mereka cintai tewas didepan mata, maka keputusasaan dan kegelapanlah yang menguasai mereka.

Rasa cinta yang sangat kuat, menciptakan rasa benci juga yang sangat kuat. Kebencian yang sangat kuat itupun menjadi energi yang memproduksi cakra khusus di sistem syaraf Clan Uchiha. Simpton atas bangkitnya cakra khusus itu adalah mata merah dengan stigmata yang disebut Sharingan.

Ok, cerita yang luar biasa.

Tapi jangan salah, ini juga bukan yang pertama dalam sejarah fiksi Jepang. Jauh sebelum Kishi-sensei, Nobuhiro Watsuki sudah punya ide ini duluan dengan karakter Enichi Yukishiro.

Sistem syaraf Enichi berkembang karena energi dari kebencian pada Kenshi Himura, dia menjadi monster dengan urat syaraf yang abnormal karena selama ini dia memupuk dendam yang sangat kuat akan kematian kakaknya. Dan iya, Clan Hyuga juga memiliki urat syaraf yang mirip dengan Enichi.


7. From Zero to Hero

Dari bukan siapa-siapa menjadi seseorang, Itulah kisah Naruto.

Beda dengan fiksi-fiksi mediocre, Naruto itu sejak awal dia sudah menetapkan tujuan "Kemana arah hidupnya" Meski idiot-nya minta ampun dan tidak berbakat, tapi dia menetapkan target "Suatu saat gw akan jadi Hokage,"

Ini adalah pelajaran penting, bahwa "Elo mesti menentapkan tujuan karakter lo sejak awal?" Apa cita-citanya? Apa mimpinya? Kemana dia akan berjalan? Bagaimana cara dia menggapainya? Apa saja penghalangnya dan bagaimana dia mengatasi rintangan-rintangan tersebut?

Cita-cita Naruto itu menarik, sederhana namun keren. Dia nggak muluk-muluk menjadi Raja Bajak Laut seperti Luffy, dia juga tidak melakukan perjalanan aneh seperti Gon di HXH, atau melakukan pencarian makna spritual seperti Kenshi Himura (yang terlalu filosofis dan sampai sekarang gw nggak ngerti) Apalagi Son Goku yang dari kecil sampai sekarang gw nggak tahu cita-cita apa??

Banyak orang menetapkan cita-cita namun dalam perjalanannya impian itupun berubah-ubah. Namun Naruto beda, dia karakter yang penuh dengan konsistensi. Dia punya prinsipnya sendiri, jalan ninja-nya sendiri. Ini yang membuat gw sangat suka dengan serial ini. Menggapai mimpi dengan pantang menyerah.

Banyak yang tidak percaya dengan Naruto, banyak yang menganggap remeh dirinya, banyak orang yang membenci dia tanpa alasan. Dia magnet bagi segala yang berbau konyol dan pecundang. Tapi sedikit demi sedikit dia mengubahnya "Turning sadness into kindness, uniqeness into streght,"

Gw ingat satu hal yang paling memorable dari kisah Naruto. Saat dia berhasil mengalahkan Pain Akatsuki dan kembali ke desanya. Gw nangis saat membaca scene itu, semua orang sudah berkumpul, ratusan orang Konoha. Mereka menyambut Naruto sebagai pahlawan. Mereka menghargai Naruto jauh daripada apa yang dia sendiri bayangkan.

Hal lain yang nggak bisa gw lupakan dari Naruto adalah keberaniannya, saat ujian Chunin, saat masuk ruangan dan dia berteriak. "Gw akan jadi PEMENANGNYA!!"Nggak ada karakter lain yang melakukan hal senekad itu, dia tidak tahu siapa yang dia hadapi tapi dia sangat optimis sangat percaya bahwa dia bisa. Bahkan Sasuke pun tidak bisa melakukan hal itu.

Kishi-sensei memang luar biasa dalam membangun karakter. Dia berhasil membangun mereka semua, dari yang bukan siapa-siapa menjadi tokoh yang keren. Bukan hanya Naruto, Tapi juga Kakashi Hateke, Sakura Haruno, dan Sasuke Uchiha.

Tentang Kakashi, dulu waktu pertama kali nonton Naruto sampai ke ujian Chunin. Seperti halnya Dragon Ball ada orang-orang baru yang menggantikan Jin Kura-kura sebagai gurunya Son Goku. Gw berpikir pasti Kakashi akan digantikan, ternyata gw salah. Kakashi tetap berada dipuncaknya bahkan sampai dua chapter terakhir 699 dan 700.

Selain Tim 7, satu karakter yang gw suka perkembangannya dari zero to hero adalah Obito Uchiha. Kishi-sensei benar-benar membangun dengan kuat karakter ini. Saat dia flash back ke masa lalu, saat Obito ujian Chunin, susah-susahnya begitu mirip dengan Naruto. Sampai tragedi Rin yang membuatnya menjadi Tobi Akatsuki dan rencana menghancurkan Konoha dengan Kyubi. Obito benar-benar dari yang bukan siapa-siapa menjadi ninja Level-S yang berhasil mengalahkan gurunya sendiri Yellow Flash Hokage.

Dan kemarin membaca chapter 700, akhirnya si bodoh itu jadi Hokage juga, gw nggak pernah merasakan bahagia dan bangga seperti ini setelah melihat Mashiro Moritaka di Bakuman mencapai mimpinya dan melamar Azuki! Hahaha...

Apalagi ya? Gw kehabisan kata-kata untuk saat ini. Selain thanks to Masashi Kishimoto-sensei yang membuat karya panjang selama 15 tahun, gw ingin mengucapkan selamat untuk Uzumaki Naruto yang telah jadi Hokage ketujuh Konoha Gakure.

.  .  .

Ilustrasi, sumber naruto wikia.com

No comments:

Post a Comment