by Ftrohx
Gw membayangkan semua musuh Batman, adalah semua yang ada diatas meja seorang seniman.
Ada setumpuk deck kartu yang berserakan, lalu ada kartu joker yang sangat mencolok di sana. Ada boneka penguin kecil yang digunakan sebagai pemberat kertas.
Kemudian ada balsem urat Bane, boneka kucing hitam dengan pita merahnya, novel Alice in Wonderland dan sebuah buku teka-teki silang. Di sana juga ada kertas bergambar sulur, sebuah topi jerami usang, sekotak balok es kecil, sekotak tanah lihat playdoh, dan sebuah koin bergambar wajah di kedua sisinya.
Idenya simple, sesuatu yang biasa kita lihat sehari-hari dibuat menjadi simbol dari para karakter penjahat super.
Membuka lembar-lembaran lama di internet, gw melihat bahwa semua musuh Batman (diawal-awal kemunculannya pada thn 1940an) semuanya persis sama. Mau itu karakter Joker, Penguin, ataupun Riddler. Pekerjaan mereka sama yaitu merampok sebuah bank kecil, lalu kebiasaan mereka juga sama meneror warga sipil, dan kemudian mereka tertawa dengan sama-nya dikala mereka berhasil menjebak Batman,
Yang membedakan mereka hanyalah kostum dan make-up yang mereka pakai saat melakukan aksi kejahatan. Iya, se-simple itu.
Namun dalam perkembangannya, mereka menjadi tidak sama lagi, mereka tidak sesederhana yang dulu. Kini mereka semua di upgrade sesuai dengan kebutuhan zaman. Mereka semakin rumit, semakin kompleks dengan ciri khas mereka masing-masing.
Dan salah satu favorit gw dari semua penjahat-penjahat itu adalah The Riddlers atau Si Tanda Tanya berbaju hijau itu.
Menurut wikipedia, dia diciptakan pada tahun 1948 oleh Bill Finger dan Dick Sprang, pertama kali muncul pada DC Comics edisi ke 140. Namun sekarang, Riddler berubah dari seorang badut konyol berpakaian hijau yang suka tebak-tebakan menjadi karakter pembunuhan berantai yang jauh lebih pintar daripada Hannibal ataupun Bone Collector.
Jika kembali ke masa itu, bisa dibilang Riddler ibarat Zodiac Killer sebelum Zodiac muncul dikehidupan nyata orang Amerika. Kadang gw berpikir Riddler bisa jadi inspirasinya, seorang pembunuhan yang begitu arogan dan pintar hingga berani meninggalkan petunjuk yang rumit yang menantang para penyelidik kepolisian untuk memecahkannya.
Riddler versi Batman Animated Series
Bisa dibilang Riddler ini adalah versi favorit gw. Disini Riddler berbeda dengan versi Jim Carey di Batman Forever yang suka ngelawak tapi nggak lucu.
Riddler bukanlah badut, dia seorang intelek sekaligus pembunuh berdarah dingin. Dia terobsesi untuk membongkar rahasia-rahasia Batman, termasuk menantang intelektualitas sang Dark Knight.
Riddler suka mengajukan pertanyaan filosofi ke Batman terutama tentang "Apa itu realita? Apa nyata dan apa yang tidak nyata?" Seolah dia menyatakan bahwa selama ini Batman tidaklah nyata melainkan hanya sebuah karakter tontonan anak-anak.
Versi Animated Series nyaris tanpa lelucon. Bahkan penulis skenario-nya sendiri bilang "his character often made story plots too long, too complex or too bizarre," Dan dia sebisa mungkin tidak menggunakan karakter Riddler apalagi saat itu target market dari Batman Animated series adalah untuk kalangan remaja.
Hal yang paling gw ingat dari Riddler Animated series adalah disaat dia menjebak Batman masuk ke dalam dunia digital, di sini Batman seperti karakter video games dimana dia harus menang dari satu level ke level selanjutnya hingga bertemu Riddler si Boss utama, dan gw ingat waktu itu Riddler menantang Batman untuk memecahkan sebuah Rubic Raksasa.
Iya, mungkin gara-gara Riddler Rubic menjadi populer dan terkenal di era itu.
Riddler versi Batman Forever
Ok, premisnya dia adalah seorang jenius yang kecanduan akan informasi, kecanduan akan energi dari otak manusia.
Sayangnya premis itu tidak dieksekusi dengan bagus, dan Edward Nygma alias Riddler justru menjadi badut yang memiliki kelakuan seperti Joker di film Batman pertamanya Tim Burton.
Untuk ukuran gw pada saat itu masih anak-anak gw sempat berpikir, iya film ini lumayan bagus, banyak warna-warna yang ngejreng, banyak permainan tata cahaya ala panggung teater, soundtrack Kiss From a Rose dari Seal-nya KEREN, dan seterusnya.
Tapi ketika gw mencoba mengingat Riddler apa yang keren dari dia? Apa yang dia lakukan pada Batman? Rasanya nggak ada yang signifikan. Riddler mengirimi pesan ke Bruce Wayne, pesan-pesan berbentuk puisi aneh dari potongan huruf dan kertas acak.
Kemudian dia merampok bank, lalu dia menjadi pengusaha produk televisi 3-D, visual reality atau semacam produk TiVo gitulah. Yang ternyata merupakan alat berbahaya yang mengambil informasi sekaligus energi dari otak penontonnya. Lalu dia menculik pacarnya Batman membuat jebakan dan skenario yang konyol lainnya. Gw agak lupa pokoknya semacam itulah.
Yang pasti Riddler versi Jim Carey ini membuat kesan buruk gw pada karakter Batman selanjutnya.
Riddler versi The Batman
Di sini Riddler kembali ke jalan yang benar, dia nggak lagi menjadi pelawak yang garing. Di sini menjadi Rock-star dalam masalah teka-teki dan intelektualitas.
Secara penampilan Riddler diubah cukup ekstrim menjadi mirip Marilyn Manson. Berambut gondrong dan berpakaian ala Rock-star. Sikapnya pun berubah menjadi karakter yang dingin dan tidak aktraktif.
Sementara untuk masalah plot, Riddler kali ini adalah seorang Professor di bidang neurologi yang menciptakan sebuah alat untuk meningkatkan daya kerja otak manusia.
Sayangnya alat tersebut malah menyebabkan bencana pada eksperimen awalnya. Membuat otak pemakainya meledak. Kemudian seorang pengusaha kaya-raya meminta penemuan tersebut yang sayangnya dia tolak.
Lalu terjadi sabotase, dan seterusnya dan seterusnya yang menyulitkan Edward Nygma, belakangan diketahui bahwa sabotase itu dilakukan oleh pengusaha yang menginginkan penemuannya tersebut. Nygma pun berusaha untuk membunuh si pengusaha tersebut yang sayangnya dihalangi oleh Batman.
Di versi ini The Riddler bukan hanya memiliki kecerdikan diatas rata-rata musuh-musuhnya Batman, namun dia juga memiliki kekuatan telekinesis, telepati, dan semacamnya yang biasanya dimiliki oleh orang berkuatan otak super.
Riddler versi Arkham Series
Di sini Riddler adalah seorang hacker dengan wajah kasar penjahat biasa, dan berpakaian ala turis di pantai.
Riddler versi Arkham ini banyak dikritik orang karena perannya yang tak sesuai, terlalu minor, terlalu kecil, dan tidak begitu memiliki dampak apa-apa terhadap kehidupan Batman. Iya, tentu saja karena karakter penjahat utamanya adalah Joker. Di serial ini tidak ada yang lebih dominan, dan tidak ada yang lebih jenius daripada Joker.
Tapi meski begitu Riddler versi Arkham memiliki sejarah sendiri, di Arkham Origins diketahui bahwa Riddler adalah anggota unit Cyber Crime dari Gotham City Police Departement yang terobsesi dengan teka-teki. Lalu muncullah Batman makhluk bertopeng paling misterius di Gotham. Membongkar identitas Batman menjadi tantangan tersendiri bagi Riddler yang sangat menyukai teka-teki, lebih dari itu dia juga menantang intelektualitas Batman dengan jebakan-jebakan dan teka-teki.
Sedangkan di Arkham City, Riddler berperan sebagai karakter sejenis Jigsaw versi Gotham, karakter yang menantang Batman untuk memecahkan teka-teki yang jika dia tidak berhasil maka nyawa orang-orang yang disandera akan mati.
Riddler versi Gotham series
Inilah serial Batman yang selama ini saya cari, serial yang membawa Edward Nygma aka Riddle-Man ke jalan yang benar. Setelah selama ini Riddler menjadi karakter minor yang kalah populer dibanding dengan Joker.
Di sinilah Riddler ditempat dengan sangat sesuai, sang master kriminal yang menjadi lawan terkuat Batman, sang ahli teka-teki yang sangat cerdas yang membuat Batman mendapatkan julukan sebagai The World Greatest Detective
Seperti yang saya bilang diatas bahwa saya benci dengan Riddler versi Jim Carey, Riddler di versi Batman Forever itu lebih mirip badut-badut bawahannya Joker dibanding dengan seorang Riddler. Riddler seharusnya adalah karakter yang dingin namun juga agresif. Dia memang tidak kuat secara fisik namun secara kecerdasaan dia bisa mengalahkan siapapun kecuali Sang Dark Knight. Dan di Gotham series syukurnya mereka berhasil menerjemahkan Riddler itu.
Edward Nygma adalah seorang pemuda cerdas yang bekerja di tim forensik Gotham Police Departement, dia sangat cerdas dan terobsesi dengan teka-teki. Kasus-kasus kriminal adalah permainan teka-teki baginya, dan semakin rumit sebuah kasus maka semakin antusias dia mengerjakannya.
Sayangnya, meski sebagus apapun hasil pekerjaannnya, tetap dia tidak dihargai oleh rekan-rekan di kepolisian, apalagi oleh atasannya yang selalu mengabaikan dirinya. Meski semua orang tahu dia adalah orang hebat, namun semua orang tetap mengucilkannya dengan alasan dia adalah karakter yang culun.
Beda dengan Nygma versi-versi sebelumnya yang tidak jelas bagaimana latar belakangnya dia menjadi Riddler, di sini di versi Gotham mereka membuatnya dengan cukup detail.
Edward Nygma memiliki trauma tersendiri, trauma yang membuat dirinya berkomunikasi dengan cara berteka-teki, semuanya diputar seperti kubus rubic acak. Hingga akhrinya dia masuk ke kepolisian dan permasalahan komunikasi itu terus terbawa.
Di kantor pun dia memiliki kisah lain yaitu jatuh cinta dengan seorang staff di bagian kearsipan GPD. Dia jatuh cinta yang sayangnya terus ditolak dan ditolak, si cewek sendiri pun belakang memiliki pacar seorang perwira tampan nan angkuh. Si Perwira yang suka menyakiti si cewek.
Kemarahan dan kebencian terus tumbuh di hatinya, hingga pada suatu kesempatan Edward Nygma meledakan semuanya dengan membunuh si Perwira tampan yang merupakan pacar dari cewek yang dicintainya. Semua kemarahan itu terlampiaskan dan dari situlah muncul Persona lain dari dirinya, Persona seorang Riddler penjahat paling jenius yang ada di Gotham City.
. . .
No comments:
Post a Comment