Saturday, May 21, 2016

Azra dan Lufin

By Ftrohx


Azra Lazuardi

Dari segi fisik, Azra memiliki wajah mirip Jesse Eisenberg pemeran Lex Luthor di Batman vs Superman.
Hanya saja dengan mata yang lebih kecil dan hidung yang tidak begitu mancung.
Dia memiliki tinggi 176cm dengan tubuh yang kekar berotot karena latihan fisik setiap hari.
Azra juga memiliki bekas luka panjang di lengan sebelah kanannya.

Untuk pakaian dia memilih kemeja warna biru yang kadang dibalut jaket ataupun jas.
Celana selalu jeans warna gelap dan sepatu kets. Memang terlihat umum,
namun Azra memiliki ciri khas dia hanya memiliki tiga warna, biru, hitam, dan putih.
tidak ada merah, kuning ataupun yang lain.

Secara finansial, Azra adalah pemuda yang sangat mapan.
Memiliki dua buah mobil, dua motor sport, sebuah ruko, dan sebuah rumah minimalis. 
Tentang usaha di luar dunia investigasi dia punya:
Dua buah (franchise) Minimarket dan sebuah restoran Chinese Food di BSD yang dikelola bersama adiknya.

Sewaktu SMA, Azra pernah jadi atlet Pencak Silat yang mewakili DKI Jakarta.
Lalu selulus SMA dia kuliah jurusan IT, meski putus ditengah jalan
tapi Azra cukup mahir dalam bahasa peprograman Java dan SQL Server.
Itupula yang membawa menjadi seorang penjual informasi-informasi rahasia.

Azra memiliki banyak keahlian,
Namun ada satu kelemahan yang paling dia sesali yaitu dia tidak bisa bermain musik.
Kelemahan yang membuat dia suka menghantam kepalanya sendiri ke tembok
tiap kali menemukan profesional (di bidang apapun) yang bisa bermain musik. Karena dia sangat iri akan hal itu.


Ikhsanul Arifin aka. Lufin

Secara fisik Lufin memiliki kulit putih pucat, mukanya mirip Kenichi Matsuyama sewaktu masih kurus. Hahaha...
Rambut gondrong dan wajah seperti orang yang nggak tidur selama seminggu. Itupula yang membuat dia dipanggil si Muka Zombie.
Lufin memiliki tinggi 181cm dengan tubuh yang ceking, tentunya.

Untuk pakaian Lufin cuma punya satu jenis pakaian, kaos putih lengan panjang.
Dia punya 12 setel pakaian seperti itu di dalam lemarinya. Sedangkan bagian bawah celana jeans dan sepatu kets.

Secara finansial,  berbeda dengan Azra, Lufin hidup dengan ekonomi yang pas-pasan.
Dia tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi penyelidik kriminal. Lufin pernah buka toko online yang sayangnya tidak sukses.

Meski tidak jago dalam ilmu forensik, namun Lufin punya kelebihan sebagai penyelidik yang memiliki empati dan intuisinya yang sangat kuat.
Sekarang dia tinggal di lantai 2 sebuah Auditorium di daerah Cipulir. Punya satu buah skuter matic dan laptop warna putih.
Pernah kuliah S1 jurusan Sastra Inggris dan memiliki pacar bernama Amelia yang kerja di PN Jakarta Selatan.

Satu keunggulan Lufin dibanding Azra adalah, 
Lufin merupakan ex-guitaris band rock indies di kampusnya. Itu yang membuat Lufin memiliki banyak pengetahuan tentang musik dan membuat Azra sangat iri.
Sebaliknya Lufin juga iri dengan Azra, karena dia nggak bisa berantem kecuali nendang orang dari belakang. []

4 comments:

  1. Lucu sama insecurity-nya si Azra, haha.. Ingin tapi tidak bisa --> frustasi --> iri

    btw, ga dikasih tragic background story buat keduanya nih, hehe..

    ReplyDelete
  2. @ Irfan: untuk Azra, tragic background story-nya sih sudah ada di versi novel tapi gak tragis2 amat. Haha... btw untuk Lufin belum banyak yang saya eksplor, itu sih yang jadi PR, hahaha..

    ReplyDelete
  3. bertolak blkng n shrsny sling melengkapi. ndak ad yg sempurna..

    "Lufin pernah buka toko online yang sayangnya tidak sukses" ,Jleb bgt

    ditunggu sepak terjang keduanya.

    ReplyDelete
  4. Amin, amin, semoga terbit secepatnya !

    ReplyDelete