Monday, August 4, 2014

Crime Thriller: Antara Mimpi dan Realita ( I )

By Ftrohx


Ada satu tulisan di blog-nya Brahmanto Anindito yang membuat saya tertegun "Apakah menjadi seorang penulis sukses itu harus terkenal dahulu atau membuat karya dahulu?"

Di zaman sekarang, penerbit (terutama yang besar) hanya menerbitkan buku dari orang yang sudah besar saja, dengan alasan supaya ada jaminan sebuah buku yang dicetak 3ribu copy bisa terjual atau setidaknya setengahnya, nggak rugi-rugi bangetlah.

Sementara isi buku? Hmm, kebanyakan buku tulisan penulis Indonesia sekarang bikin orang males baca buku. Tengok saja lingkungan sekitar anda, berapa banyak orang sih yang baca buku atau novel asli Indonesia? Kadang saya merasa sendirian untuk hal yang satu ini.

Kita selalu menghabiskan uang untuk buku-buku terbitan luar atau setidaknya komik Jepang. Tapi buku asli Indonesia? Ceritanya itu-itu aja; kalau tidak cerita romance yang mendayu-dayu, pasti novel komedi yang isinya begitu saja. Buku-buku seperti itu adalah buku yang dengan mudah terlupakan, anda nulis 30ribu sampai 100ribu kata. Anda menghabiskan ribuan jam di depan monitor lalu begitu diterbitkan, begitu beredar di masyarakat, tidak sampai 3 bulan atau ketika diturunkan dari rak toko buku, semuanya sudah terlupakan. Nama anda tidak dikenang orang.

Ok, maaf saya sebenarnya sedang kesal sendiri. "Di MANA NOVEL CRIME THRILLER INDONESIA?"

Sebenarnya novel yang mengambil tema tentang kriminal, detektif, spionase, psikopat, tema hukum, pengadilan, psychological thriller, petarungan, action, dan sebagainya itu banyak. Saya melihat sendiri novel-novel ini muncul sekejab lalu menghilang tidak diterbitkan lagi, kecuali hanya sedikit dari penulis yang benar-benar konsisten. 

Beberapa minggu belakangan ini saya bolak-balik ke toko buku dan mendapati novel-novel ini. Tema crime thriller yang berusaha untuk menjadi hebat tapi tidak cukup bagus bahkan anjlok.



Kemarin saya membuka sebuah buku bagus karya Langit Kresna Hadi. Buku bergenre crime thriller yang berjudul Teror dengan sampulnya yang bergambar seperti ledakan api. Begitu spektakuler, karena isinya lumayan tebal dan kisah yang dibawakan juga non-mainstream.

Tapi apakah orang akan baca?

Orang Indonesia dengan kualitas membaca yang begitu rendah, rasanya sulit untuk membaca buku tebal seperti ini? Dan tepat saja perkiraan saya, 

Begitu saya buka Google belum ada satu orang pun yang mereview buku ini. Saya khawatir, setelah diturunkan dari rak toko buku. Buku ini akan menghilang dari sejarah Indonesia. Sama seperti buku-buku crime thriller asli Indonesia yang lain.

Banyak yang bagus, tapi banyak yang terlupakan begitu buku-buku itu diturunkan dari rak-nya.

Tahun lalu saya menemukan sebuah buku berjudul Detektif Sekolah karya DImas Abi yang diterbtikan oleh Bukune, namun isinya terlalu biasa. Hanya kehidupan anak sekolah biasa, yang secara kebetulan berhadapan dengan kasus penculikan.

Lalu setelah itu muncul 'Tangan Kelima' karya Cristian Armantyo yang diterbitkan Visimedia, cerita seorang anakmuda yang menyelidiki tentang mobil misterius yang tertinggal di garasinya dan tentang kematian ayahnya. Namun novel ini juga tidak berhasil membuat hits. Kedua-duanya tidak mendapat review yang bagus di Goodreads. Juga ada novel berjudul Enigma yang diterbitkan oleh Grasindo, ini juga tidak begitu sukses. Serta novel 2040 yang mengambil tema fan fiction ala K-Pop digabung unsur detektif dan spionase, ini juga tidak mendapatkan hits. Satu-satunya masih saya kenang baik di tahun lalu hanya Katarsis karya Anastasia Aemilia terbitan GPU. Novel dengan genre psychological thriller yang bercerita tentang seorang gadis psikopat yang membantai keluarganya sendiri.

Sedangkan tahun ini, saya menemukan buku Project X karya anak-anak NDI yang digadang-gadang sebagai novel crime thriller asli Indonesia yang bakal nge-hits. Namun kenyataannya "masih jauh api dari panggangan" Saya bisa memaklumi karena penulisnya masih muda-muda, mungkin hanya kurang pengetahuan saja akan dunia literatur. Tapi dengan membawa nama besar NDI harusnya tim ini jauh lebih baik lagi.



Buku Project X ditulis oleh 5 orang penulis dengan sudut pandang orang pertama dari 5 tokoh utama. Saya sendiri tidak hafal nama-namanya. Yang pasti ada 5 kasus yang mereka tangani, kemudian ke 5 kasus itu terhubung ke sebuah kasus konspirasi yang disebut Project X. Sayangnya, cara mereka mengeksekusi cerita masih jauh dibawah ekspektasi saya. Jujur, untuk buku seharga 59ribu masih jauh lebih bagus serial detektif Adam Yafrizal karya Fandi Sido yang beredar di Kompasiana.
.  .  .

3 comments:

  1. NIce Post gan, Kunjungi Blog saya.
    http://avenzoart.blogspot.com/

    Maklum Blog Baru

    ReplyDelete
  2. Di kaskus, ada cerbung bergenre crime-thriller. Mungkin sesuai
    .http://m.kaskus.co.id/post/558668c814088d0f538b456c#post558668c814088d0f538b456c

    ReplyDelete
  3. Yups, saya sudah lihat,

    Tapi nama penulisnya kok gak dicantumin ya?

    ReplyDelete