Tuesday, September 6, 2011

Bakuman eps.25

Bakuman eps.25

resume story by Ftroh





Udah beberapa kali gw nonton episode ini. Tapi tetap aja gw terkesima terutama saat ‘Shady detective trap’ komiknya Saiko di terima sama editor in chief. Dan siap untuk dibuat serialnya. Episode ini dimulai dengan rapat para editor untuk menentukan mana judul komik yang akan diterbitkan. Rapat dimulai scene pun berpindah ke beberapa manga-ka yang sedang menunggu hasil rapat apakah mereka di terima atau tidak untuk di terbitkan dalam bentuk serial.



Hampir lupa cerita, apa sih Bakuman? Bakuman adalah serial komik jepang ( karyaTsugumi Ohba & Takeshi Obata) kemudian di buat versi animenya di tahun 2010 dan tamat di episode25 pada april 2011 kemarin.



Gw agak ketinggalan sebenarnya tentang Bakuman ini. Sebelumnya udah pernah dengan kalau Tsugumi Ohba bikin komik lagi yang berbeda dari DeathNote. Tapi gw nggak terlalu tertarik awalnya karena bercerita tentang dua anak SMA yang memiliki mimpi menjadi seorang manga-ka. Rumor dan gossip semakin berkembang seputar Bakuman. Teman-teman gw merekomendasikan Bakuman karena ceritanya bagus (kata mereka tentunya). Sempat kepikiran aneh juga kenapa Ohba yang seorang penulis cerita thriller kemudian menulis cerita drama? Gw bertanya-tanya. “Cerita drama versi Ohba?” Nggak salah dengar apa gw/?



Iseng gw telusuri internet. Gw cari di mangafox? Ternyata nggak ada. ‘komik ini terlisensi’ tertulis di halamannya. Gw coba googling sampainya malam ke blog orang tapi yang ada cuma sinopsis nya aja. Yaudah terpaksa gw cari di situs download anime baru dapat Bakuman.



Pertama gw download manga’nya chapter 1 & 2. Ternyata benar khas Tsugumi Ohba nya memang langsung terasa. Dia menggunakan kata-kata yang cerdas untuk karakter anak SMA. Termasuk menggunakan analisis statistic seperti biasa. (Untungnya nilai statistik gw dapat nilai A walaupun dari SP / baka troh*)



Dua tokoh protagonis dalam serial Bakuman ini ‘Mashiro Morita’ dan ‘Akito Takagi’. Morita alias Saiko alias Ashirogi Muto adalah seorang anak SMA yang hoby menggambar. Dia pernah mendapat juara National menggambar sewaktu SD. Morita jatuh cinta pada gadis tercantik di Sekolahnya bernama Miho Azuki. Sayangnya Morita terlalu pengecut (pada awalnya) dia hanya berani menggambar wajah Miho dari Jauh tanpa pernah menyapa Miho. Sampai suatu ketika Morita meninggalkan buku nya di kelas (buku yg terdapat gambar Miho) Morita kembali ke kelasnya di saat jam Sekolah sudah selesai. Morita terkejut karena di kelasnya masih ada satu orang murid yang belum pulang murid itu bernama Takagi Akito (si genius)



Akito menemukan buku Morita sekaligus melihat bakat morita sebagai seorang manga-ka (manga artist) Akito meminta Morita untuk bekerjasama membuat komik yang hebat. Morita tidak mau menjadi manga-ka sampai akhirnya Akito menggunakan cara licik untuk memaksa morita menjadi manga-ka yaitu dengan mengungkapkan rahasia Morita di depan Miho (gadis pujaannya). Miho pun ternyata juga suka dengan Morita dan mau menerima nya sebagai kekasih (kemudian menikah) dengan syarat ‘tidak akan saling bertemu ataupun bertatapmuka sampai impian Morita sebagai seorang manga-ka terwujud’



Ceritanya panjang lah pokoknya kaya Ayat-ayat Cinta ‘mello’masa ada dua pemuda-pemudi Japan yang jadian tapi nggak saling bertemu secara langsung sampai menikah ?



Kembali ke pembahasan utama dalam note ini yaitu episode 25



Salah seorang editor nya berkata “Walaupun begitu, untuk sebuah komik detektif dibutuhkan banyak sekali pengetahuan (a lot of knowledge) untuk menulis cerita nya. Bukankah itu hampir tidak mungkin ditulis oleh seseorang yang masih amat muda (Morita & Akito masih SMA maksudnya)



Dari pernyataan editor diatas gw dapat kesimpulan sendiri. Satu bahwa genre detektif/action/thriller/mystery etc. memiliki high prestige di seluruh dunia. Alasan utama komik karya Morita di terima karena dia memulai debut pertamanya dengan komik detektif jika menggunakan genre lain mungkin dia nggak akan diterima (kata editornya) sebenarnya sama seperti penulis aslinya yaitu Tsugumi Ohba yang juga memulai debut utamanya dengan bermain di genre detektif.



Kedua jelas untuk menulis cerita detektif itu tidak mudah. Harus menguasai banyak pengetahuan baik itu science (Matematik, Fisika, Biologi & Kimia Etc.) maupun ilmu-ilmu social (psikologi, antropologi, sejarah, etc.) Jelas lebih menyusahkan dibanding menulis romance.



Yang paling menakjubkan dari episode ini adalah disaat Morita dan Akito menunggu panggilan dari editor mereka apakah komik mereka jadi di terbitkan dalam bentuk serial atau tidak ? Rapat tentang serialization sebenarnya sudah dimulai sejak jam 2siang. Biasanya rapat paling untuk menentukan komik yang mana yang jadi di terbitkan atau tidak nggak lebih dari 2jam. Morita dan Akito masih berada di studio gambar milik alm. Pamannya sampai jam 7malam menunggu kepastian yang tidak pasti. Mereka berdua cemas dan semakin berpikir negative pada sang editor Morita kemungkinan komiknya di terbitkan hanya 20% tapi cewenya Akito tetap mendukung mereka berdua supaya tidak berpikir negative.



Akhirnya pada jam8 malam sang editor baru menelpon. Akito yang mengangkat telepon, sang editornya berkata “Omedetto (Congratulation) !” si Akito langsung bengong dengar kata dari sang Editor.



“Apa katanya ?” Tanya Morita ke Akito.



“Omedetto (Congratulation) !” jawab Akito.



Morita juga jadi ikut bengong. Kemudian si Morita teriak “YAAA PPPAAAAAARRRRIIIIIII !!!” Yang artinya nggak jauh beda dari “Yaaaaaaa…Aku di terima !” sementara cewe nya Morita yang mukanya kaya cumi langsung meluk Akito sampai jatuh. Si Akito cubit pipi cewe nya “Ini mimpi bukan ?”



“Bukan !” jawab cewe nya Akito “Sakit tau !”



………….



Abis nonton episode ini gw berkhayal seandainya novel gw di terima dan bisa di terbitkan. Wah gw bakal teriak-teriak kaya si Morita. xd



#plak…

No comments:

Post a Comment