Tuesday, September 6, 2011

Interogasi tahap I

Interogasi tahap I

masih trial and error / bagian dari Chapter gw

by Ftroh





Sambil mencatat reaksi Goz, Virli mengajukan sejumlah pertanyaan sederhana – dimana dia tinggal, status pernikahan, alamat kantor, dan sebagainya. Yang memberitahukan reaksi-reaksi dasar Goz dalam menghadapi stress. Virli mendengarnya dengan hati-hati, seperti yang ditulis dibuku mendengarkan, dan mengamati merupakan hal yang terpenting, berbicara selanjutnya.



Seperti yang tertulis pada semua buku dasar-dasar Kinesik, pelaku Interogasi harus menentukan kepribadian subjeknya atau orang yang di interview apakah dia tipe introvert atau tipe extrovert. Ini bukan tentang sifat mereka yang banyak bicara atau tipe orang yang membosankan, introvert dan extrovert disini tentang cara seseorang melakukan pengambilan keputusan, pengambilan ucapan dari tiap pertanyaan yang di ajukan.



Sederhana nya orang yang introvert lebih di kendalikan oleh emosi dalam tiap pengambilan keputusannya, sebaliknya extrovert lebih kepada logika dalam menjawab semua pertanyaan yang di ajukan, ini soal kebiasaan. Dan dengan mengetahui tipe apa subjek nya membuat seorang interrogator bisa memilih kata-kata yang tepat untuk menuntun subjek mengungkap fakta.



Disini Goz. Adalah tipe introvert, dia punya kepercayaan diri tinggi, tetapi canggung saat menghadapi wanita, terutama wanita cantik, dan Virli mengambil peranan itu. Virli menantap mata nya Goz. Dengan sangat dalam. Goz mulai terlihat bergetar gugup, dan Virli tau Goz mulai mengalami perubahan nada detak jantung.

Virli dengan mata nya yang indah khas Kaukasian bertanya kembali.



“Saya hanya membantu anda untuk mengingat sesuatu !” Ucap Virli kemudian dia menghela nafasnya, seperti menyampaikan sesuatu yang sulit untuk disampaikan “Baiklah ada sesuatu yang harus kami jelaskan kepada anda ini sebenarnya classified, sebelumnya kami sudah melakukan wawancara dengan 30orang yang mungkin terkait dengan aktifitas illegal ini !”



………………….



Sementara dibalik cermin kaca Azs dan Febry tertawa kecil,

“Serius kalian udah interogasi 30orang ?” Tanya Lufin.

“Hahaha… Akting euy !” jawabnya “Virli Cuma ngarang cerita sendiri !” Jelas Azs.

“Iya, senpai Virli acting nya hebat, seharusnya dia dapat piala Citra FFI !” ucap Febry.

………………….



“Sejak awal saya tidak mengerti maksud semua ini apa? Aktifitas Illegal apa? saya hanya seorang karyawan biasa disebuah Perusahaan Design, saya selalu membayar pajak dengan tepat, dan tak ada catatan criminal !”



“Maaf sebelum kami tidak menjelaskan tentang aktifitas illegal yang sedang kami awasi !” Virli sambil berdiri melihat keluar kearah pintu dia seperti memastikan sesuatu, kemudian melangkah lebih dekat ke Goz, dan Virli dengan suara agak pelan berkata “Kami sedang mengawasi seorang pejabat tinggi dia terkait sesuatu, ada kemungkinan terkait dengan GT itu !”



“Maksud anda mafia pajak, anda kira saya terkait dengan itu ?”



“Bukan, kami membawa anda kesini supaya anda ingat sesuatu, sesuatu informasi yang bisa membantu kami, dari biodata anda sebelumnya pekerjaan anda berhubungan dengan perpajakan karena itu kami membutuhkan anda disini !” Virli kembali duduk dikursi nya berada dalam zona proxemic netral, istilah ruang antara subjek dan pewawancara, Virli mencoba membuat Goz duduk senyaman mungkin, membuat dia lebih tenang agar bisa menjawab pertanyaan nya. “ Ok, kita kembali saja kesana, kembali ke kemarin, di mulai dari hari senin selangkah demi langkah, Anda bekerja di kantormu di Mid Plasa, Jl. Jend. Sudirman” ucap Virli sambil membuka beberapa catatan yang sudah ditulis Febry pada interview sebelumnya dengan Goz.



“ Ya”

“Sepanjang hari, nine to five ?”

“Ngga, saya pulang lebih awal jam 4”

“Dicatatan ini anda pergi Ke jalan Gatot Subroto ?”



“Ya, saya kesana ke LIPI, perpus LIPI, saya bertemu dengan adik kelas di campus dulu.” Gozali berucap, tetapi Virli tau ini bagian dari pernyataan alibi nya. Untuk menghindar dari fakta yang sebenarnya. Virli sudah memperkirakan Goz akan mengucapkan hal seperti ini. Virli tau Gozali berharap Virli bertanya tentang siapa teman nya, siapa saja yang dia temui di LIPI, apa saja yang mereka lakukan. Tapi itu bukan hal yang ingin di ungkap Virli dan dia tidak termakan oleh kata-kata Gozali.



“Dating ?” Virli melemparkan pertanyaan spekulasi, ini adalah salah satu trik jebakan nya.

“Bukan, saya membantu dia mengerjakan skripsi !” Gozali berharap Virli bertanya lebih tentang teman nya.

“Sampai bada magrib?” Tanya Virli lagi.

“Ya, saya keluar dari LIPI dan terjebak macet di Jl.Gatot Subroto” Goz mulai bicara dengan nada agak ragu, dan Virli bisa membaca bahasa tubuhnya.

“Terjebak macet sampai isya, di Komdak ?” Virli mulai menyerang logika Gozali.

“Iya !” Gozali mencoba menegaskan pembicaraan nya, tetapi Kebohongan nya tidak bisa di tutupi oleh pandangan mata Virli.

“Memang nya Anda pergi dengan kendaraan apa ? mobil ? motor ? atau naik Bus ?”

“Mobil !” jawab Goz.

“Ok, sebelumnya dari catatan Inspektur Febry disini anda bilang mengambil uang, antara magrib dan isya ?” Virli memperlihatkan catatan Percakapan yang dibuat Febry.

“Iya, dari ATM .” Gozali agak ragu untuk menjawab ini.

“ATM mana ?” Virli menegaskan.

“ATM dekat LIPI, dan tidak akan saya bilang jumlahnya !”

“Tidak ada ATM disekitar LIPI, yang ada hanya bankMandiri, di Gatot subroto juga kan ?”

“Iya, saya ke Bank itu. !”

“Bukannya, jalan Gatot Subroto selalu macet setiap sorenya terutama hari senin, hampir tidak mungkin anda menggunakan mobil untuk bolak-balik dari Mandiri ke LIPI, di jam sibuk itu.”

“Iya, saya menggunakan motor”

“Sebelumnya anda bilang dengan mobil sekarang dengan motor, yang benar mana ?”

“Motor !”

“Tapi cukup sulit juga melewati kemacetan di komdak walaupun anda menggunakan motor ?”

“Saya, ngga lewat gatot subroto, saya lewat jalur belakang.”



“Berapa lama ?”

“Beberapa menit bisa, sekitar 15-20 menit !”

“Apa Anda berhenti di tengah jalur belakang untuk makan ?”

“Tidak, saya tidak berhenti, tidak ada warung makan !”

“Jadi untuk apa anda berhenti ? memeriksa motor ?”

“Iya, !”

“Belakang gedung ?”

“Iya, “

“Gedung apa, ? ”

“Itu gedung !” Ucap Goz dengan nada ragu untuk menjawab. “ Dirjen Pajak !” jawabnya dengan nada jantung nya yang semakin berdebar-debar karena tau dia sudah semakin terpojok oleh kata-kata Virli.

“Jadi, anda memperbaiki motor dbelakang gedung Dirjenpajak? Apa anda sendirian di sana?”

“Tidak ! ada seorang satpam !”

“Terus kemana uang yang anda bawa dari ATM itu ?”

……………..

“Kena , dia !” Ucap Febry antusias melihat Virli yang sedang menginterogasi Goz.

“Ya, tentu aja lah, kena ! dia mau bohong, apalagi jelas gedung Dirjen pajak berada diantara gedung LIPI, dan Mandiri di Jl. Gatot Subroto. !”

“Goz, hanya membuat alibi dengan pergi ke LIPI, mungkin supaya Virli bertanya lebih siapa yang Goz temui di LIPI, tapi Virli tidak termakan oleh alibi, dan langsung menyerang fakta !” ungkap Lufin yang sok tau.



........





nb : - sengaja lokasi nya di Jakarta; karena gw percaya Kota ini sama rumit n bobrok nya dengan Kota-kota besar di Negara lain...

- karakter Virli di sini gw adaptas Kathryn Dance dari novel Lincoln Rhyme ; Cold Moon

- Komentar teman-teman bisa di tulis di bawah...

No comments:

Post a Comment